Review Series School Tales: The Series (2022)

Serial Horor Thailand Tentang 8 Kisah Mengerikan di Sekolah

“Ada kisah hantu di mana-mana, di setiap sekolah,” – Boyd (School Tales: The Series).

 

Setiap sekolah memiliki cerita seramnya masing-masing. ‘School Tales: The Series’ membawa kengerian yang tak terkatakan, ketika legenda terus berkeliaran di aula sekolah menengah. Dalam antologi yang menampilkan cerita hantu ini, anda sebaiknya percaya akan keberadaan mereka.

Siapa yang tidak takut dengan serial atau film horor dari Thailand. Negara yang terkenal dengan kekuatan horornya ini membuat serial baru setelah ‘Girl from Nowhere’ menjadi populer di Netflix.

‘School Tales: The Series’ didasarkan dari komik populer Thailand, yang diarahkan oleh sutradara berbeda. Uniknya, serial tersebut mengambil beragam cerita menakutkan tentang legenda-mitos di sekolah-sekolah Thailand.

Sinopsis

Delapan cerita komik mengerikan telah diadaptasi menjadi seri 8 episode yang akan menakuti semua orang.

Mulai dari seorang gadis melompat menghampiri kematiannya; perpustakaan berhantu; makanan kantin yang terbuat dari daging manusia; hantu tanpa kepala di gudang sekolah; ruangan yang dipenuhi setan; iblis pendendam di gedung kosong; dan ruang kelas di mana hanya siswa yang sudah meninggal yang menghadiri kelas.

Bersiaplah untuk menghadapi ketakutan jenis baru. Pada siang hari, sekolah adalah milik siswa. Tapi di malam hari, lain cerita.

© Netflix

Khas Thailand, horor dengan cerita yang gila

Berkaca pada serial ‘Girl from Nowhere’, tampaknya Thailand memang senang membawa ide-ide cerita gila yang tak terpikirkan. Berasal dari legenda di sekolah mereka, setiap sutradara membuat mitos tersebut menjadi sesuatu yang lebih nyata karena bersinggungan dengan keadaan.

Dengan kata lain, keadaan tertekan lah yang membuat mitos ini hidup.

© Netflix

Tanpa rasa dendam, semua hal menakutkan rasanya tak akan terjadi. Bukan penasaran atau tiba-tiba merasa dihantui, setiap legenda ini seakan punya jalan rasional sendiri untuk hidup dan terus bertahan menjadi tradisi.

Berani dengan darah dan isi tubuh

Uniknya, ‘School Tales: The Series’ sejak awal sudah berani memperlihatkan darah dan isi tubuh. Di episode pertama, serial ini tidak malu-malu membunuh mangsanya yang tidak membawa buku menjadi sosok hantu.

Adapula di episode ‘Headless Teacher’, ‘School Tales: The Series’ dengan sangat jelas – dan teramat menghibur, menampilkan tubuh tak berkepala dan darah yang menempel di badannya. Para remaja sepertinya bukan halangan mengurangi kesadisan.

Usus yang terburai, tubuh yang terbakar, hingga badan yang memuntir, semua ini kegilaan ini jadi kelebihan, sementara jalan cerita justru tampil sebagai kekurangan.

© Netflix

Beragam namun tidak mendetail

Antologi horor biasanya lebih menarik untuk diikuti. Hal ini karena ceritanya beragam dan dapat mengeksplorasi banyak kisah-kisah yang cukup menakutkan. ‘School Tales: The Series’ juga merupakan salah satu horor Netflix yang pada awalnya memberikan harapan.

Namun tanpa disadari, cerita hanya berputar pada kasus-kasus bullying atau seorang-anak-yang-ingin-eksis, dengan pesan moral yang tak tersampaikan. Entah apakah karena pembuat film hanya memiliki waktu satu episode untuk menceritakan kisah-kisah tersebut, atau memang seperti inilah “mengerikan” bagi mereka.

Padahal ‘School Tales: The Series’ bisa dibilang sudah memiliki premis yang menarik, tapi sayangnya kurang memperlihatkan detail-detail penting. Ada banyak yang janggal dalam pemilihan karakter pemeran dalam cerita.

Di episode ‘7 AM’ contohnya, mengapa tokoh Tan tidak bisa membela dirinya sendiri? Mengapa hanya kelasnya yang mendapat kutukan, sementara murid lain seakan tidak pernah menganggap mitos tersebut ada?

© Netflix

Adapula episode ‘Curse’, yang tampaknya ingin membuat penonton prihatin dengan si perundung dan yang dirundung. Namun sayangnya cerita gagal membuat kita bersimpati pada keduanya.

Meski begitu, cara bercerita ‘School Tales: The Series’ masih dapat diterima dibandingkan dengan beberapa serial horor lain di Netflix. Para sutradara ini setidaknya bisa membangun ketakutan dengan baik, tidak menyeramkan namun tetap ada ketegangan. Cara setiap hantu ini terlihat jelas mengandalkan jump-scare, karena tentunya teknik tersebut lebih mudah dan dianggap paling cepat membuat penonton merinding.

Kesimpulan

Jangan harapkan sesuatu yang hebat kepada ‘School Tales: The Series’. Meski beragam kisah unik tentang mitos sekolah banyak diceritakan di serial tersebut, namun masih ada jalan cerita yang terasa janggal dan kehilangan poinnya. Sungguh disayangkan, mengingat banyak serial antologi di Netflix yang berujung seperti ‘School Tales: The Series’.

© Netflix

Salah satu kelebihan dari ‘School Tales: The Series’ ialah bagaimana setiap episode secara konsisten dan berani, menghadirkan darah serta tubuh manusia tanpa rasa malu. Gaya bercerita juga bisa diterima, tidak berbelit, dengan beberapa kilas balik agar para penonton dapat lebih paham. Jadi, bagi para penggemar horor yang ingin mencoba, serial ini masih bisa disaksikan sebagai tayangan yang menghibur dan menegangkan.

 

Director: Mike Phontharis Chotkijsadarsopon, Tum Putipong Saisikaew, Nuttapong Wongkaveepairoj, James Thanadol Nuansut, Songsak Mongkolthong, Saniphong Suddhiphan

Episode: 8

Cast: Kay Lertsittichai, Suppapong Udomkaewkanjana, Wachirawit Ruangwiwat, Patchanan Jiajirachote, Siwat Jumlongkul, Pattadon Jan-Ngern, Thongchai Thongkanthom, Shinaradee Anupongpichart

Score: 5.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

School Tales: The Series

5.6 Score

Delapan cerita komik mengerikan telah diadaptasi menjadi seri 8 episode yang akan menakuti semua orang. Bersiaplah untuk menghadapi ketakutan jenis baru. Pada siang hari, sekolah adalah milik siswa. Tapi di malam hari, lain cerita.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 7
  • Entertain 6
  • Scoring 5
  • Story 4
Exit mobile version