Review Mai: A Mother’s Rage (2022)

Ketika seorang ibu menuntut balas dendam atas kematian anaknya.

“No mother will willingly do this to her child,” – Sheel Chaudhtary (Mai: A Mother’s Rage).

 

‘Mai: A Mother’s Rage’ atau dikenal juga dengan judul ‘Mai’, merupakan serial drama Netflix dari India yang membawa genre thriller-keluarga untuk menghibur penonton. Serial dengan enam episode ini disutradarai oleh Ansha Lal bersama Atul Mongia sebagai kreator dan penulis.

Menceritakan perjuangan balas dendam seorang ibu demi menemukan keadilan atas kematian putrinya, ‘Mai: A Mother’s Rage’ dibintangi oleh sederet bintang India, termasuk Sakshi Tanwar, Wamiqa Gabbi, Prashant Narayanan, Raima Sen, Anant Vidhat Sharma, dan Vaibhav Raj Gupta.

Sinopsis

Sheel Chaudhary (Sakshi Tanwar) adalah wanita paruh baya dari Lucknow yang bekerja sebagai perawat di Geeta Bhawan, sebuah panti jompo. Ia memiliki anak yang tidak bisa bicara bernama Supriya. Suatu hari, sang anak terlihat berbeda dari biasanya. Supriya kerap terlihat gelisah dan kehilangan fokus, serta mudah emosi.

Ketika Sheel mencoba berkomunikasi dengannya, Supriya malah tewas akibat tertabrak sebuah truk yang sedang melintas.

© Netflix

Namun, seiring dengan penyelesaian kasus tersebut, Sheel menemukan banyak hal-hal yang janggal terjadi kepada putrinya. Akhirnya sang ibu memutuskan untuk mencari tahu peristiwa apa yang mengiringi kematian putrinya. Sheel pun mengabaikan banyak orang-orang yang bersimpati dengannya.

Di tengah perjalanan mencari kebenaran, Sheel kemudian mengetahui bahwa kematian Supriya bukanlah kecelakaan biasa, melainkan dibunuh untuk menutupi sebuah konspirasi. Menginginkan balas dendam, Sheel berusaha untuk mencari tahu siapa pelaku yang bertanggung jawab atas kematian sang anak.

Dibangun dengan skoring dan sinematografi yang cukup baik

Sejak awal episode ‘Mai: A Mother’s Rage’, serial ini sudah bisa menarik perhatian penonton. Melalui alunan irama khas India, Mai atau Sheel menggambarkan sebuah keluarga hangat yang mengandalkan kehadirannya. Setiap adegan dibangun dengan skoring yang sesuai untuk membangun suasana.

© Netflix

Selain skoring yang mampu membangun suasana, sinematografi dalam serial ini juga terlihat baik menampilkan setiap peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dengan tone warna hangat dan gelap yang kerap mengisi adegan-adegan, penonton tentu pasti akan merasa bagaimana menegangkan dan depresinya sang Ibu untuk menemukan kebenaran dalam ‘Mai: A Mother’s Rage’.

Pelan asalkan sesuai tujuan

Alur cerita dalam ‘Mai: A Mother’s Rage’ cukup lamban, bahkan ada banyak adegan serta karakter tidak penting di serial tersebut. Awalnya, mungkin penonton akan bertanya-tanya, mau dibawa kemana sosok Ibu ini. Ia terus saja mencari masalah dengan mengulik-ngulik hal-hal yang dilarang. Namun, bukankah itu adalah seni dari film thriller?

© Netflix

Sesuai dengan tujuan Sheel, ia mengikuti siapapun yang menurut dirinya menguntungkan dan sudah pasti akan memberi jawaban. Hal ini terbukti di akhir cerita – meski bukan akhir yang sebenarnya, ketika akhirnya Mai berhasil membunuh orang-orang yang ia anggap sebagai dalang dari pembunuhan sang putri.

Mungkin sang sutradara ingin agar para penonton terikat dengan sosok ibu serta karakter-karakter lain, sehingga cerita diajak berputar dan masalah tak kunjung selesai.

Beragam konflik dari sosok ibu

Selama enam episode, Sheel tidak menyerah. Dia membawa penonton menyalami berbagai keadaan emosional. Sheel membuat kita mempertanyakan nilai-nilai moral dari sosok Ibu lewat kemarahan yang kadang tak bisa ia kendalikan.

Terkadang, penonton dibuat untuk bersimpati dengan sang ibu. Lewat perjuangan dan bagaimana ia ingin menegakkan keadilan demi kematian putrinya. Selain itu, Sheel juga sangat kesepian dan merasa bersalah karena kedua anaknya harus dibesarkan oleh Bibi dan Paman, akibat kekurangan ekonomi.

© Netflix

Ia melampiaskan rasa bersalahnya dengan menyingkirkan peran Yash, suaminya, yang tidak mengetahui apapun tentang konspirasi pembunuhan sang anak. Sheel hanya bekerja sendirian, tak ada bantuan dari keluarga terdekat. Padahal, Supriya memiliki keluarga yang menyayanginya.

Oleh karena itu, Sheel tidaklah sempurna. Ia kerap melampiaskan emosi dengan kata-kata menusuk hati, hingga melakukan kekerasan fisik. Entah karena merasa tidak ada yang paham dengan keadaan dirinya, Sheel hanya fokus dengan rasa balas dendam.

Adegan yang juga menjengkelkan adalah ketika Sheel mencoba untuk kembali menjadi sosok ibu yang paham dengan keadaan seorang anak. Dibesarkan dari lingkungan berbeda, ia merasa semua anak pada dasarnya hanya butuh ibu yang menyayangi mereka. Sheel tidak paham, bahwa di luar sana masih banyak figur ibu yang jahat hingga menjual anaknya sendiri.

Sayangnya, masih banyak lubang dalam alur cerita

Jika akting dari Sakshi Tanwar bisa dikatakan bagus, maka lain lagi dengan alur cerita dari ‘Mai: A Mother’s Rage’. Jangan harapkan sebuah misteri-thriller dengan alur fantastis – meski saya sedikit terkecoh dengan salah satu plot twist, karena sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dari jalan cerita yang disuguhkan.

© Netflix

Mungkin sang sutradara terlalu fokus untuk bisa melanjutkan cerita ke musim kedua. Oleh karena itu, ada banyak detail cerita yang dirahasiakan guna menambah rasa penasaran dari serial tersebut. Nyatanya, ‘Mai: A Mother’s Rage’ justru tampil membosankan dan terlalu membingungkan. Banyaknya twist juga tidak membantu. Alhasil, Sheel justru tampil dengan baik tanpa narasi yang mendukung.

Kesimpulan

Sebenarnya, enam episode ‘Mai: A Mother’s Rage’ masih bisa diperhitungkan apabila melihat secara keseluruhan. Akting yang baik dan dibangun oleh elemen mendukung lain, termasuk sinematografi dan skoring, membuat serial ini masih memiliki nilai lebih.

Sayangnya, jangan mengharapkan sebuah cerita luar biasa. Selain tidak akan mendapatkan keistimewaan tersebut, para penonton bahkan bisa lebih bingung untuk memahami jalan cerita.

 

Director: Ansha Lal

Episode: 6

Cast: Sakshi Tanwar, Wamiqa Gabbi, Prashant Narayanan, Raima Sen, Anant Vidhat Sharma, dan Vaibhav Raj Gupta.

Score: 6.3/10

WHERE TO WATCH

 

The Review

Mai: A Mother’s Rage

6.1 Score

Melakukan balas dendam atas kematian putrinya, Sheel Chaudhary (Sakshi Tanwar) kemudian memutuskan mencari kebenaran sesulit apapun keadaan yang ia alami.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 6
  • Entertain 6
  • Scoring 6
  • Story 6.5
Exit mobile version