”Malaikat meramalkan waktu kematian seseorang, dan saat waktunya tiba, malaikat penjaga Neraka mendemonstrasikan penderitaan di Neraka dan menghilang” — Hong Eun-pyo (Hellbound).
Bukan kali pertamanya bagi Netflix mendapatkan serial televisi yang mengandung unsur kekerasan dibalik premis cerita yang menarik maupun penggambaran visual yang berkelas, juga serial adaptasi dari komik ataupun novel dari berbagai negara.
Pada kesempatan ini, Netflix memiliki jalur hijau untuk menayangkan serial TV bergenre drama horor dari Korea Selatan yang pada tahun 2019 namanya sudah tenar di negara sana, ‘Hellbound’.
Adaptasi Webcomic
Serial TV ini awalnya terbit sebagai serial webcomic bernama ‘Jiog’ (지옥) — ditulis oleh Yeon Sang-ho dan diilustrasikan oleh Choi Kyu-seok — pada 25 Agustus 2019 melalui Webtoon Naver, hingga berakhir pada 6 Oktober 2019 dan mendapatkan enam babak.
‘Jiog’ sendiri berasal dari bahasa Korea yang berarti Neraka. Komik atau manhwa (만화) ini memiliki penggambaran yang baik dengan menampilkan guratan karakter secara tegas hingga memberikan kesan yang kelam, sesuai dengan genre yang penulis harapkan dalam pembuatannya.
Manhwa ini memiliki warna hitam putih dengan menggunakan gradasi warna untuk memisahkan area terang dan gelap sehingga pembaca tidak kebingungan dalam memahami keadaannya.
Banyaknya dukungan dan tanggapan positif dari para pengguna Naver maupun pembaca webcomic tersebut, ‘Jiog’ atau ‘The Hellbound’ kini dipasarkan secara internasional melalui Dark Horse Books dan akan rilis pada 8 Desember mendatang.
Bahkan ceritanya sendiri mendapatkan adaptasi menjadi sebuah seri untuk Netflix, yang kini kita kenal sebagai ‘Hellbound’.
Sutradara Berbakat dari ‘Train to Busan’
Kita pasti tahu film horor, ‘Train to Busan’ (부산행, busanhaeng), yang telah mendapatkan dua musim ini memiliki banyak penggemar di seluruh dunia, karena jalan ceritanya yang menarik dengan konsep cerita yang unik dan perpaduan gambar serta suaranya yang dapat membawa penonton larut ke dalam cerita.
Dimusim pertamanya, film ini telah melampaui angka 11 juta penonton pada tahun 2016 di Korea Selatan sehingga meraih berbagai penghargaan, seperti pemenang dalam kategori “Audience Choice Award for Most Popular Film” di Blue Dragon Film Awards (2016), pemenang dalam kategori “Best Foreign-Language Film” di Fangoria Chainsaw Awards, hingga pemenang dalam kategori “Special Audience Award for Best Film” di Chunsa Film Awards (2017).
Kesuksesan film terdapat pada semangat juang dan kerja sama tim produksi film tersebut, dan film ini memiliki seorang sutradara hebat yang dapat merangkap menjadi penulis untuk beberapa film atau serial TV di Korea Selatan. Dia adalah Yeon Sang-ho.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Yeon Sang-ho — penulis manhwa ‘Jiog’ — dalam serial ini menjabat sebagai sutradara sekaligus penulis naskah, dibantu oleh ilustrator Choi Kyu-seok dalam menangani penulisan keenam episode dalam serial tersebut.
Kita dapat membayangkan dan berharap, jika nantinya serial ‘Hellbound’ ini akan menjadi the next nominasi di berbagai ajang penghargaan mendatang.
Netflix perdana merilis serial ‘Hellbound’ pada 19 November 2021, dan tentu, serial yang mengandung unsur kekerasan, perkataan kasar, dan perbuatan yang tak layak ditiru ini sangat tidak direkomendasikan untuk anak diusia 18 tahun kebawah.
Sinopsis
Serial drama, horor, fantasi, ‘Hellbound’, bercerita tentang suatu peristiwa supranatural yang tiba saja terjadi di kota Seoul, sebagian mengatakan bahwa hal ini adalah kehendak Tuhan sebagai bentuk hukuman kepada manusia yang akan mati serta peringatan kepada mereka yang masih hidup. Cerita akan berfokus pada dua karakter utama yang bekerja sebagai agen dari kepolisian dan seorang pengacara, mereka adalah Jin Kyung-hoon (Yang Ik-joon) dan Min Hye-jin (Kim Hyun-joo).
Asisten Inspektur Jin Kyung-hoon atau disapa Kyung-hoon atau Detektif Jin merupakan bapak dari seorang anak bernama Jin Hee-jeong (Re Lee) dan merupakan seorang duda atas kematian istrinya. Kyung-hoon memiliki sifat cukup pemalas, namun berubah menjadi optimis saat ia mendapatkan kasus yang ditanganinya.
Min Hye-jin atau Pengacara Min merupakan seorang wanita karir yang memiliki sifat dewasa. Ia tinggal bersama ibunya yang telah lanjut usia dan menderita kanker.
Di adegan awal pada seri pertama, kita akan diperkenalkan pada kota Seoul yang ramai penduduk dan kabar mengenai makhluk aneh yang datang untuk menjemput kematian seseorang. Awalnya kasus tersebut tidak dianggap serius dan tidak dipercayai oleh banyak orang, khususnya oleh pihak kepolisian.
Namun, saat kejadian itu datang lagi dan mengejar seorang pria berusia 36 tahun di sebuah kafe. Semua orang di area tersebut mulai ketakutan dan merekamnya. Pria tersebut dihajar hingga mengalami pendarahan yang parah oleh tiga sosok makhluk hitam besar yang datang entah dari mana.
Saat itulah orang mulai mempercayainya. Tepat di Stasiun Hapseong, pria yang telah sekarat itu dihisap rohnya oleh mereka dan berubah menjadi tengkorak.
Peristiwa tersebut segera menjadi kasus yang serius untuk ditangani oleh pihak kepolisian. Namun Kyung-hoon dan rekannya yang bernama Hong Eun-pyo mendapatkan tugas untuk menyelidiki sebuah organisasi studi religius bernama Kebenaran Baru yang dibentuk Jung Jin-soo (Yoo Ah-in) pada tahun 2012.
Di tempat kejadian yang sama, kedua pria tersebut berhasil menemukan Jin-soo dan mendapatkan cukup banyak informasi mengenai dirinya. Namun, penyelidikan belum berakhir, dan Kyung-hoon melihat putrinya, Hee-jeong, memiliki hubungan dengan Jin-soo.
Tak lama dari kasus di depan stasiun tersebut, seorang ibu yang memiliki dua orang anak mendapatkan titah dari sesosok makhluk berasap mengenai kematiannya dalam kurun waktu lima hari.
Ibu yang bernama Park Jung-ja (Kim Sin-rok) atau bu Park, pada akhirnya menyewa pengacara Min untuk memastikan kesepakatan yang dilakukannya dengan Jin-soo berjalan lancar, semua semata demi kedua anaknya.
Kesepakatan tersebut harus merelakan hari kematian bu Park disaksikan oleh semua orang dengan siaran langsung dari berbagai media.
Setelah kasus tersebut diterima, pengacara Min bersama Kyung-hoon mulai bekerja sama untuk mencari tahu lebih dalam mengenai peristiwa supranatural tersebut. Pencarian dalang di balik propaganda di media yang mengatasnamakan “Arrowhead”, juga organisasi Kebenaran Baru, masih perlu dipertanyakan.
Semua pertanyaan ini menjadi tabungan untuk Kyung-hoon dan pengacara Min dalam penyelidikan kasus lebih lanjut, meski mereka harus berhadapan dengan resiko terbesarnya dari masyarakat Seoul yang mulai memfanatiki organisasi tersebut, khususnya si penyebar ajaran dan teori agama Jung Jin-soo.
Saat semua orang bersujud kepada Tuhan atas hukuman tersebut di mata mereka, kedua karakter ini dan seorang rekan pengacara Min terekam melakukan hal yang bertentangan. Nasib dan hidup mereka kini berada di tangan Tuhan, masyarakat Seoul, dan di tangan mereka sendiri.
Pengkarakteran Aktor/Aktris
Belajar dari berbagai drama Korea lainnya, atau melihat film garapan sutradara Sang-ho ‘Train to Busan’, banyak aktor dan aktris asal Korea Selatan sangat mendalami peran mereka sendiri. Dimulai dari perwatakannya, cara bicaranya, tingkah laku, hingga kemistri yang dibuat dengan pemeran lainnya. Semua terkesan hidup dan nyata.
Begitu pun dalam serial TV ‘Hellbound’ ini. Sederetan aktor dan aktris yang berperan dalam serial TV ini sangat menjiwai peran mereka masing-masing. Dari pemeran utama Yang Ik-joon yang menunjukkan sifat kegilaannya saat setelah sang istri dalam seri meninggal dunia, sampai beberapa pemeran pendamping yang disiksa dengan adegan yang membahayakan oleh para makhluk hitam tersebut.
Serial TV ini dibuat dengan penuh resiko untuk para aktor dan aktrisnya, membanting tubuh, hingga dibenturkan berulang kali bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dengan baik. Butuh waktu untuk melatih adegan berbahaya tersebut sehingga semua sesuai dengan instruksi dari sutradara untuk kesuksesan serial sendiri.
Tidak hanya itu, emosi yang dibuat oleh setiap aktor dan aktris dalam serial TV ini patut kita acungi jempol. Adegan tegang hingga adegan sedih, semuanya dapat diterima dan dirasakan kembali oleh para penonton. Bahkan jalan ceritanya yang dinamis membuat para penonton dapat dengan mudah mengenal masing-masing karakter dari peran tersebut.
Sinematografi
Terlihat jelas dalam serial TV ini, sutradara Sang-ho mengerti bagaimana mengontrol emosi penonton melalui sebuah gambar. Dimulai dari detail benda, ekspresi wajah, petunjuk yang mencurigakan, hingga pada berbagai macam footage yang bermakna, dan indah yang dapat menghubungkan dengan adegan selanjutnya seperti dari kota menuju ke bagian belakang mobil yang sedang melaju.
Unsur keindahan yang ditanamkan dalam serial TV ini sangat terasa dan membuat penonton dapat dengan nyaman menyaksikan setiap detail dari kota Seoul atau pemandangan lainnya.
Selain itu, serial TV ini menyajikan pengambilan gambar dari berbagai angle sehingga tidak membuat mata penonton mengantuk saat melihat siaran berdurasi 48 sampai 53 menit tersebut. Salah satu yang menjadi pusat perhatian banyak orang adalah adegan penghakiman yang pertama di episode satu.
Terlihat pada saat pria paruh baya dikejar oleh tiga makhluk hitam yang akan menghakiminya di episode pertama. Kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimana kondisi sekitar kekacauan tersebut karena pengambilan angle kamera di atas udara, kamera yang berjalan mengikuti fokus objek yang disorot, hingga
Kesimpulan
Berdasarkan jalan ceritanya yang dinamis dan tidak bertele-tele, kita dapat dengan mudah menemui fokus dalam cerita tersebut. Cerita ini cenderung berpusat pada penyelidikan sebuah peristiwa supranatural yang terbilang mengerikan dan sekumpulan organisasi yang mungkin dapat menyebabkan kekacauan khususnya di kota Seoul melalui perjalanan dua karakter utamanya.
Adanya adegan pembantaian yang berdarah, membuat Serial TV ini terbilang sangat sadis. Namun masih layak untuk disaksikan oleh anak berusia 18 tahun ke atas, karena dari serial TV ini, kita dapat memetik hikmah mengenai kehidupan lebih dalam. Saat di mana manusia akan menghadapi kematian, bagaimana penggambaran singkat di Neraka itu. Kita didorong untuk kembali melihat dan mengintropeksi diri kita sendiri.
Secara keseluruhan serial TV ini sangat baik untuk dinikmati, namun sayangnya penguatan karakter makhluk Neraka masih kurang mengguncangkan hati penonton. Kemunculan perdana mereka tidak dibuat secara lebih hebat, melainkan hanya datang melalui jendela yang mereka pecahkan. Jika saja kedatangan tersebut diambil di saat mereka keluar dari dalam portal secara misterius atau jatuh dari angkasa dengan sorot kamera di belakang mereka, pasti akan terkesan lebih baik lagi. Meskipun demikian, hal ini bukan menjadi permasalahan yang besar dan tidak mengurangi keseruan dalam serial.
Serial TV ‘Hellbound’ diproduksi oleh Climax Studio dan sudah dapat disaksikan di Netflix pada 19 November 2021. Serial ini dapat menjadi referensi tontonan yang bagus untuk penonton yang tahan akan adegan berdarah, dan sekali lagi ditekankan, serial TV ini tidak diperuntukkan untuk anak diusia 18 tahun ke bawah!
Director: Yeon Sang-ho
Cast: Yoo Ah-in, Park Jung-min, Kim Hyun-joo, Won Jin-a, Yang Ik-june, Kim Do-yoon, Kim Shin-rok, Ryoo Kyung-soo, Lee Re, Han Woo-yul
Episode: 6
Duration: 48-53 minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Hellbound
Saat manusia akan menghadapi kematiannya, sebuah peringatan akan datang dan mendatangkan beberapa makhluk Neraka untuk menghakiminya, sehingga memunculkan organisasi berlandaskan agama yang menjunjung tinggi keadilan Ilahi.