Review Halo (2022)

Adaptasi Bebas dari Game Populer yang Cukup Berhasil

“Sometimes you have to make hard choices to get good results,” – Captain Jacob Keyes (Halo).

 

Serial TV ‘Halo’ merupakan adaptasi seri game yang berjudul sama yang pertama kali dirilis pada 2001 lalu. Dimulai dengan Halo: Combat Evolved, seri game ini berkembang menjadi 15 seri lainnya termasuk spin-off dan remake dan terbaru adalah seri game Halo: Infinite yang dirilis tahun lalu.

Seri game yang dimainkan berdasar penembak orang pertama ini berfokus pada petualangan Master Chief, salah satu prajurit super yang dikenal dengan nama Spartan dan pendamping kecerdasan buatannya (AI), Cortana.

Ceritanya mengikuti perang bintang antara manusia dengan ras alien, The Covenant. Seri game populer ini telah merambah ke berbagai bentuk lain, seperti  komik, buku, mainan dan sekarang merambah ke serial TV Live-action.

Sinopsis Film

Pada abad ke-26, terjadi perang antara Komando Luar angkasa Perserikatan Bangsa-Bangsa dan ras alien, The Covenant yang bertekad ingin memusnahkan umat manusia. Di tengah konflik ini, ada Master Chief Petty Officer John- 117 (Pablo Schreiber) salah satu prajurit Spartan yang mampu melawan para prajurit Covenant yang tak terkalahkan.

© Paramount+

Sama seperti semua prajurit Spartan, Master Chief dikondisikan untuk melaksanakan perintah tanpa ragu-ragu. Namun keandalanya dipertanyakan setelah ia menolak perintah untuk membunuh remaja putri Kwan Ha (Yerin Ha), Kwan merupakan putri dari pemimpin pemberontak yang melawan pendudukan planet bumi di planetnya.

Adaptasi bebas dari game

Meskipun didasarkan seri game populer berjudul sama, Halo tidak secara langsung mengadaptasi alur cerita game mana pun yang ada pada seri game Halo.  Menggabungkan banyak drama dan didukung dengan aksi-aksi cepat khas game Halo, seri merupakan cerita yang berdiri sendiri.

© Paramount+

Seri menampilkan karakter-karakter yang sudah lama dikenal dalam gamenya, seperti Soren-066 (Bokeem Woodbine), Kai-125 (Kate Kennedy), Dr, Catherine Halsey (Natascha McElhone), Laksamana Margaret Parangosky (Shabana Azmi).

Namun, juga ada karakter baru yang diperkenalkan di sini, termasuk putri pemberontak Kwan-Ha Boo (Yerin Ha) dan Makee yang misterius (Charlie Murphy) yang mengisyaratkan perubahan mendalam pada alur cerita yang sudah dikenal.

Ruang untuk konflik baru

Dengan menciptakan alur cerita yang sepenuhnya terpisah dari game, plotnya memberi ruang untuk menciptakan konflik baru. Di mana United Nations Space Command (UNSC) di sini dikepung oleh dua front, front kaum revolusioner, khususnya dalam alur ini terjadi pada planet Outer Colony, Madrigal yang meningkatkan perlawanannya terhadap UNSC yang dianggap tirani.

© Paramount+

Di saat yang sama, UNSC juga tengah berada dalam posisi sulit dalam peerangan melawan Covenant, ras alien dengan bentuk makhluk mengerikan bewrwujud raksasa yang menghancurkan segala jenis peradaban manusia.

Pada dua episode awal Halo, mengarahkan audiens ke faksi-fkasi yang sedang berperang. Memberikan waktu untuk mempelajari latar dari UNSC dan Covenant sambil mencari tahu latar permasalahannya yang sedang terjadi.

Melepaskan topeng

Dalam seri ini tampaknya plot yang terjadi adalah berusaha untuk mengeksplorasi sisi Master Chief yang akhirnya berusaha untuk menjadi manusia. Dan salah satu cara yang dilakukan untuk memanusiakan karakter Master Chief tersebut adalah dengan membuka topengnya.

Hal ini merupakan langkah yang cukup berani dan menjadi masalahnya adalah apakah penggemar video game khususnya yang bermain game Halo bisa menerima visi baru ini.

© Paramount+

Serial ini juga memberikan secara sukses tampilan dari hal-hal ikonik seperti yang ada dalam gamenya, dari mulai topeng dan detail kostum lapis baja yang dipakai Master Chief, senjata- senjatanya dan bahkan kendaran, seperti Warthog atau Condor.

Sesekali seri ini juga memberikan pandangan orang pertama dalam beberapa adegan dan memberikan efek suara yang sama persis dalam game ketika perisai milik Master Chief sedang diisi ulang.

Kesimpulan

Tapi di luar semuanya itu, Halo tidak memberikan seseatu yang baru, bahkan dari segi narasi atau pun penampilannya seakan mengingatkan seri populer ‘The Mandalorian’ , sebuah spin-off Star Wars yang ada di Disney Plus.

Cast: Pablo Schreiber, Yerin Ha, Olive Grey, Shabana Azmi, Kate Kennedy, Bokeem Woodbine, Natascha McElhone, Charlie Murphy

Score: 6.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Halo

6.6 Score

Pada abad ke-26, terjadi perang antara Komando Luar angkasa Perserikatan Bangsa-bangsa dan ras alien, The Covenant yang bertekad ingin memusnahkan umat manusia. Di tengah konflik ini, ada Master Chief Petty Officer John- 117 (Pablo Schreiber) salah satu prajurit Spartan yang mampu melawan para prajurit Covenant yang tak terkalahkan.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 6
  • Scoring 6
  • Scoring 7
Exit mobile version