Review Fishbowl Wives (2022)

“Istri adalah makhluk yang tidak didambakan suaminya, karena dambaan suaminya ialah istri pria lain,” – Takuya Hiraga (Fishbowl Wives).

Netflix merilis salah satu dorama Jepang terbaru berjudul ‘Fishbowl Wives’, yang mengangkat isu perselingkuhan serius di dalamnya.

Sejak hari penayangannya, ‘Fishbowl Wives’ mengumpulkan jumlah penonton yang sangat tinggi, hingga berhasil menduduki peringkat nomor 1 tayangan yang sedang tren di Netflix. Meski kini telah tergantikan dan menempati posisi ke-5.

Serial ini diangkat dari seri manga berjudul sama, atau dalam bahasa Jepangnya berjudul Kingyo Tsuma, karya Kurosawa R yang pertama kali diterbitkan pada 2017 silam. Manga tersebut menggambarkan sisi gelap dunia pernikahan yang diwarnai dengan kekerasan, ketidakpercayaan, hingga perselingkuhan.

Serial Jepang ini diarahkan langsung oleh Hiroaki Matsuyama (‘Nobunaga Concerto: The Movie’) bersama Michimiko Namiki (‘Ichikei’s Crow: The Criminal Court Judges’) dan Aya Narakino.

‘Fishbowl Wives’ merupakan serial khusus dewasa karena menampilkan adegan kekerasan rumah tangga, serta adegan dewasa yang mendominasi. Serial ini hadir dengan jumlah 8 episode dengan durasi antara 30 menit sampai 51 menit paling lama.

Sinopsis

Serial ini mengisahkan tentang kehidupan enam pasangan suami istri yang tinggal di sebuah apartemen mewah. Kehidupan di sana memandang jika strata sosial penghuninya ditentukan dari lantai tempat tinggal mereka.

Hal tersebut terlihat dari acara ulang tahun Sakura Hiraga (Ryōko Shinohara), istri Takuya Hiraga (Masanobu Ando) yang digelar dan hanya mengundang penghuni lantai di atas 15. Sakura dan Takuya merupakan pasangan penghuni unit di lantai 43.

Sakura dan Takuya adalah stylist yang kemudian membangun usaha salon bersama. Salon Hiraga tersebut sukses hingga memiliki banyak cabang. Namun, hampir seluruh penghuni di sana mengetahui kalau Takuya kerap kali membawa wanita lain ke kamarnya.

Saat merayakan ulang tahun tersebut, Sakura mengundang seorang peramal yang turut meramal para istri yang hadir di acara itu. Peramal itu mengatakan bahwa hewan peliharaan, terutama ikan mas hias, dapat membuat suasana rumah tangga lebih baik.

Oleh sebab itu, setiap para istri ingin merawat ikan mas agar rumah tangga mereka bisa selalu baik-baik saja. Namun, akankah ikan mas yang mereka pelihara bisa membuat rumah tangga mereka baik-baik saja?

Attention! Khusus penonton 21+

Serial berjumlah 8 episode ini menghadirkan isu perselingkuhan yang sensitif dan ditampilkan dengan visual vulgar. Hampir setiap episodenya menampilkan adegan-adegan dewasa yang menggambarkan betapa panasnya perselingkuhan yang dilakukan.

Beragam adegan erotis ditampilkan dengan cukup jelas, membuat calon penonton harus menyesuaikan umurnya sebelum menyaksikan serial ini. Jadi, Cilers bisa lebih bijak untuk menyesuaikan usia yang tepat untuk menonton ‘Fishbowl Wives’.

Plot cerita di dalam serial ini memang lebih banyak mengeksplorasi hubungan antara wanita Jepang dalam berkeluarga serta perilaku masyarakat sana setelah menikah. Hal-hal mengenai ketidakberdayaan dan kebutuhan seks juga menjadi salah satu jalan cerita utama.

Analogi Ikan Mas

Secara keseluruhan setiap apa pun yang dialami oleh para istri dalam serial ini, selalu dianalogikan dengan ikan mas. Sebagaimana perawatan ikan mas yang cukup sulit serta perilaku ikan mas yang berbeda dari ikan-ikan lainnya menjadi salah satu point penting yang ada di ‘Fishbowl Wives’.

Ikan mas adalah makhluk tangguh yang bahkan jika mereka lompat dari akuarium, mereka mampu berenang dengan tenang. Kalimat itu dijadikan sebagai acuan di episode pembuka yang mengartikan jika Sakura memutuskan untuk lompat dari akuarium lamanya, maka ia harus bisa berpikir dan bertindak dengan tenang.

Kemudian di setiap episodenya selalu akan dikaitkan dengan analogi ikan mas, mulai dari butuh tempat tinggal yang luas agar ikan tersebut bisa bebas dan tidak stres, proses adaptasi di tempat baru, hingga perawatan yang harus dipenuhi kasih sayang.

Selain itu, ucapan peramal dalam serial ini juga mempengaruhi para istri untuk memelihara ikan mas sebab dapat membawa energi positif. Jika memelihara 2 ekor ikan mas dipercaya bisa memberi efek keseimbangan dalam hubungan bersama pasangan

Isu perselingkuhan yang kerap kali menjadi solusi di setiap permasalahan

Selingkuh biasanya dilakukan atas dasar motif yang berbeda-beda, mulai dari ketidakpuasan atas hasrat seksual, kurang dihargai oleh pasangannya, rasa kesepian, kekerasan dalam rumah tangga, serta sebagai bentuk pelarian dari masalah yang dibiarkan begitu saja tanpa mencoba untuk menyelesaikannya.

Semua alasan tersebut dirangkum menjadi 8 episode dengan tiap episodenya membahas kisah masing-masing dari enam pasangan dalam serial ini. Dimana mereka melampiaskan segala permasalahan yang dialami, dengan cara berselingkuh.

Ada yang melakukan perselingkuhan karena sang suami kerap kali menolak untuk berhubungan badan sehingga istrinya mencari pelarian untuk memenuhi kebutuhannya. Kemudian ada suami yang memiliki kelainan seksual dan selalu bersikap tidak menghargai istrinya yang berujung dengan perceraian.

Kita juga akan diperlihatkan bagaimana kejamnya dampak dari perselingkuhan yang dilakukan pasangan kita yang salah satunya dapat menimbulkan trauma mendalam dan sulit untuk disembuhkan.

Pesan mendalam tentang hukum tanam tuai

Hukum tanam tuai yang berarti apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Apa yang kita lakukan, akan ada balasan yang setimpal. Tak ada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri, sekecil apapun perbuatan itu pasti selalu akan kembali kepada dirinya sendiri.

Serial ini benar-benar memberikan pesan mendalam tentang hukum tanam tuai yang berlaku. Setiap perbuatan yang dilakukan pada akhirnya akan kembali pada dirinya sendiri. Sebagaimana perselingkuhan yang dilakukan, akan berujung pada perpisahan dan penyesalan.

Takuya Hiraga harus menerima kenyataan pahit ketika istrinya, Sakura, lebih bahagia bersama pria lain daripada bersama dirinya. Penyesalan yang ia rasakan seperti racun yang membunuhnya secara perlahan. Meski bisa bangkit kembali, namun tetap saja separuh hidupnya telah hilang akibat perlakuan yang ia lakukan dulu.

Selain itu, hampir semua pelaku perselingkuhan dalam serial ini mendapat ganjarannya atas perbuatan buruk yang mereka lakukan. Walaupun ada beberapa yang berhasil mengatasinya dan menjalani kehidupan yang lebih baik lagi, tapi tetap saja ada segelintir pelaku yang terpaksa menerima konsekuensi buruk yaitu perpisahan.

Dorama Jepang ini tak hanya menyajikan adegan panas serta isu perselingkuhan yang kuat saja, namun memberikan pesan mendalam atas apa yang kita lakukan serta balasannya di kemudian hari.

Kesimpulan

‘Fishbowl Wives’ berhasil membawakan isu perselingkuhan yang kuat dengan alasan yang berbeda-beda, yang membuat kita sedikit memahami mengapa perselingkuhan bisa terjadi dalam sebuah rumah tangga. Penyajian konflik yang tidak monoton juga menambah nilai plus dari dorama asal Jepang ini.

Kekurangan dalam serial ini terletak pada penempatan kisah di setiap episode yang ada, banyak adegan yang cukup menyita waktu dan terkesan kurang penting yang lebih mendominasi serial ini. Jika dirangkum dari segi cerita hingga konflik, ‘Fishbowl Wives’ akan lebih padat bila ditampilkan dalam format film layar lebar.

Meski begitu, ‘Fishbowl Wives’ banyak memberikan pesan-pesan tentang berumah tangga sehingga kita bisa mengambil pelajaran yang diberikan melalui serial ini.

Director: Hiroaki Matsuyama, Michimiko Namiki, Aya Narakino

Cast: Ryōko Shinohara, Takanori Iwata, Masanobu Ando, Kyoko Hasegawa, Wakana Matsumoto, Shizuka Nakamura, Saori Seto

Episode: 8

Score: 6.8/10