“Teman-teman, sepertinya di antara kita tidak ada yang jujur deh,” – Bagas (Sekawan Limo, 2024)
Setelah beberapa waktu menunggu, film komedi horor terbaru Bayu Skak yang berjudul Sekawan Limo akhirnya sudah bisa kita tonton minggu ini. Cineverse sendiri pada awalnya sempat skeptis saat melihat trailer resminya muncul di YouTube bulan lalu, dan setelah melihat filmnya saat media screening, ternyata film ini tidak seperti yang diperkirakan.
Film yang juga disutradarai Bayu Skak ini ternyata tampil mengejutkan, dengan formula senada dengan Agak Laen, namun dengan latar dan narasi berbeda tentunya. Seperti apa filmnya? Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.
Sinopsis
Menit pertama dimulai kita akan melihat sebuah podcast akan dilangsungkan, di mana Bagas (Bayu Skak) akan menceritakan pengalamannya yang viral saat mendaki Gunung Madyopuro. Bagas dan Lenni (Nadya Arina) pada awalnya ingin mendaki, namun disarankan penjaga pos agar rombongan harus genap dan dilarang menoleh ke belakang atau akan ada yang menyusul.
Penjaga pos tersebut lantas menyarankan mereka untuk pergi bersama Dicky (Firza Valaza) yang sedang menunggu rombongan lain. Tanpa menghiraukan nasihat penjaga pos tersebut, ketiga orang ini akhirnya mendaki agar bisa melihat sunset lebih cepat.
Namun, di perjalanan menuju pos 1, mereka bertemu Juna (Benedictus Siregar), dan Andrew (Indra Pramujito) dengan cara yang aneh. Setelah gagal mematuhi arahan petugas pos tersebut, mereka dihantui sepanjang perjalanan.
Setelah tersesat hingga malam Suro 1, mereka akhirnya menyadari bahwa salah satu dari mereka berlima bukanlah manusia, dan mulai saling tuduh siapakah hantu di antara mereka.
Narasinya relate dengan pengalaman banyak pendaki
Narasi seperti ini sebenarnya banyak dialami oleh para pendaki gunung dengan caranya masing-masing, namun pada intinya tetap sama, mereka merasa ada hantu di tengah-tengah mereka. Cineverse jadi teringat salah satu kisah di film omnibus horor Thailand, Phobia (2008), di mana di segmen ketiga yang berjudul In The Middle, mempunyai narasi yang mirip sekali dengan film ini.
Tapi tentu saja Sekawan Limo mempunyai keunggulan tersendiri karena mengemas film ini seperti Agak Laen yang bergenre sama yaitu komedi horor, namun dengan latar berbeda dan penggunaan bahasa jawa timuran yang mempunyai keunikan tersendiri.
Kita akan tertawa lepas dari menit pertama mengikuti kisah Bagas dan Lenni bersama tiga teman baru yang baru mereka kenal saat mendaki. Alurnya juga enak diikuti, dan film ini tentu tidak hanya mengandalkan dialog komedi saja, namun juga konflik tajam yang terjadi di antara mereka.
Nuansa horor mulai terjadi saat Juna dan Andrew bergabung dengan Bagas dan Lenni. Tapi bukan berarti Dicky terbebas dari kecurigaan Bagas, diam-diam ia menyimpan sesuatu yang menakutkan dan baru terungkap setelah paruh pertama.
Chemistry sangat cair dan Jokes-nya berhasil
Salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah film bergenre komedi adalah bagaimana membangun chemistry yang baik di antara sesama pemain, dan hal ini berhasil diwujudkan di film ini. Hampir semua cast utama, minus Nadya Arina, pernah bermain di Lara Ati (2022) yang juga disutradarai Bayu Skak.
Begitu pun dengan Dono Pradana yang biasanya bertindak sebagai pemain, kali ini ia juga bertindak sebagai Comedy Consultant, dan mampu mengintegrasikan sejumlah jokes agar menjadi sebuah hiburan yang memorable bagi orang yang menontonnya.
Hal itu dibuktikan saat screening perdana film ini, jokes-nya yang terdengar cringe sangat sedikit, tak sebanding dengan keseluruhan jokes lainnya yang berhasil mengocok perut, dan memancing gelak tawa penonton.
Sayangnya, plot yang terbangun dengan baik ini sedikit ternodai saat mereka akan makan bakso, di mana penjual bakso (Cak Ukil) sudah memberikan ‘tanda’ siapa yang tidak jujur di antara mereka.
Kesimpulan
Sebagai sebuah film komedi horor, Sekawan Limo kali ini berhasil, dan tidak kalah menghibur dengan Agak Laen, walaupun keduanya digarap dengan cara yang berbeda. Penggunaan bahasa jawa timuran tak membuat film ini mempunyai pasar di Pulau Jawa saja, namun juga di daerah lain di Indonesia.
Hadirnya subtitel Indonesia sangat membantu penonton yang tidak mengerti bahasa Jawa, dan narasinya yang lekat dengan banyak pendaki gunung, akan membuat film ini bisa diterima dengan luas di Indonesia. Tonton segera Sekawan Limo di seluruh bioskop terdekat di kota kamu.
Director: Bayu Skak
Starring: Bayu Skak, Nadya Arina, Keisya Levronka, Dono Pradana, Benedictus Siregar, Indra Pramujito, Firza Valaza, Cak Ukil, Devina Aureel, Beta Sofiyansyah, Angie Williams, Audya Ananta, Sarah Tumiwa
Duration: 112 Minutes
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Sekawan Limo
Sekawan Limo mengisahkan Bagas dan Lenni yang mendaki Gunung Madyopuro bersama tiga orang yang ditemuinya. Namun, mereka sadar kalau di antara mereka adalah hantu