“There’s a man who has put a bomb in the car. Under our seats, there are pressure triggers,” – Matt (Retribution, 2023)
Liam Neeson kembali lagi ke layar lebar! Setelah terakhir membintangi film ke-100 nya, Marlowe (2022) yang bergenre neo noir sebagai detektif, kini Liam Neeson kembali lagi lewat genre aksi thriller yang membuatnya terkenal hingga saat ini.
Film berjudul Retribution yang sekarang disutradarai Nimród Antal, bukanlah film baru. Film ini merupakan remake film Spanyol, El desconocido yang rilis pada tahun 2015.
El desconocido memang tetap jadi yang terbaik. Sebelumnya, film ini telah diremake di banyak negara seperti di Jerman dengan judul Don’t. Get. Out! (2018) dan di Korea Selatan dengan judul Hard Hit (2021).
Di remake ketiganya ini, Sutradara Nimrod Antal yang terkenal saat menyutradarai Predators (2010) terlihat berusaha keras mengembalikan semua elemen dari film aslinya. Apakah ia berhasil lewat film terbarunya ini?
Sinopsis
Seorang bankir, Matt Turner (Liam Neeson), yang workaholic dan lebih memilih pekerjaannya ketimbang mengurus keluarganya, berpikir bahwa hubungannya dengan istri dan kedua anaknya baik-baik saja.
Nyatanya justru tidak, suatu hari saat Matt menerima telepon tak dikenal saat mengantar kedua anaknya. Penelpon tak dikenal itu memberitahu Matt kalau sebuah bom telah ditempatkan di bawah setiap kursi mobil, dan akan meledak jika salah satu dari Matt ataupun kedua anaknya meninggalkan posisi duduknya.
Penelepon tak dikenal tersebut meminta Matt untuk menuruti apa yang ia perintahkan dan memberinya banyak tugas yang sulit, seperti pembunuhan, penipuan dan menghancurkan identitas seseorang. Menghadapi semua itu Matt tak berdaya dan berusaha sebisa mungkin menurutinya. Bisakah Matt lolos dari penelpon itu dan menyelamatkan anak-anaknya?
Remake yang tidak jauh berbeda dari remake lainnya
Terkurung di dalam mobil bersama anak, memang bukan hal yang menakutkan. Yang menakutkan adalah bagaimana kalau tidak bisa keluar karena sebuah ancaman tanpa tahu siapa yang mengancam. Premis seperti ini mengingatkan kita akan film Speed (1994) yang dibintangi Keanu Reeves dan Sandra Bullock.
Walaupun di film itu menggunakan bis, namun bom mengancam jiwa mereka dan penumpang lainnya. Gaya penyanderaan dalam sebuah kendaraan memang menarik untuk sebuah film, karena tensi film otomatis meningkat secara berkala, dan kamera tak bisa melepaskan pandangan dari pengemudi dan para penumpangnya.
Tidak ada kejutan yang berarti
Akting yang baik diperlukan dari karakter utamanya, dan Liam Neeson berhasil di sini. Hanya saja film ini tak sepenuhnya berhasil. Tensi film tak dijaga temponya dan secara terburu-buru film ini menyudahi drama aksi yang sebetulnya mempunyai potensi seperti film aslinya.
Karena terlalu sering di-remake, film ini mudah diprediksi akhirnya, dan hilang sudah element of surprise yang seharusnya menjadi andalan setiap film menjelang konklusi berakhir. Andai saja naskahnya tidak terlalu terikat dengan yang asli, dengan sedikit penambahan subplot, film ini akan jauh lebih baik ketimbang remake lainnya.
Kesimpulan
Film ini masih layak ditonton bagi mereka penggemar film aksi thriller. Secara keseluruhan, film ini lumayan sebagai hiburan. Sinematografinya bisa dibilang sangat menarik, hanya saja transisi antar adegan bisa dikatakan tidak terlalu mulus.
Penggambaran Liam Neeson sebagai karakter protagonis memang tak sehebat trilogi Taken yang melambungkan namanya ke seluruh dunia. Di Retribution, Liam Neeson memperoleh banyak dukungan dari pemeran lainnya, sehingga faktor kepahlawanannya hampir tak terlihat sama sekali.
Tapi sekali lagi, Liam Neeson akan selalu jadi pahlawan di setiap film yang ia mainkan, walaupun film itu tidak bisa memuaskan ekspektasi para penontonnya.
Director: Nimrod Antal
Cast: Liam Neeson, Noma Dumezweni, Matthew Modine, Embeth Davidtz, Lilly Aspell, Jack Champion, Arian Moayed
Duration: 91 Minutes
Score: 6.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Retribution
Retribution mengisahkan seorang eksekutif bank yang menerima ancaman bom saat mengantar anak-anaknya ke sekolah akan meledak