Review Resident Evil: Death Island (2023)

Bersatunya Karakter Utama Resident Evil yang Tampil Lebih Baik dari Sebelumnya

resident evil death island 1

© Odex

“I found the connection between the folks that were infected they all visited Alcatraz,” – Profesor Rebecca Chambers (Resident Evil: Death Island, 2023)

Kita baru saja kehadiran salah satu waralaba animasi Resident Evil terbarunya yang berjudul Resident Evil: Death Island.

Film ini merupakan film horor aksi animasi terbaru di universe atau semesta yang sama dengan video game Resident Evil. Resident Evil: Death Island merupakan film kelima dalam seri animasi Resident Evil setelah Resident Evil: Vendetta yang rilis pada tahun 2017 dan miniseri Resident Evil: Infinite Darkness yang rilis pada tahun 2021.

Menurut developernya, Capcom, Resident Evil: Death Island akan berlangsung pada tahun 2015. Dengan begitu menempatkan film ini setelah peristiwa Resident Evil 6 (berlatar tahun 2013) dan Resident Evil: Vendetta (berlatar tahun 2014), tepat sebelum Resident Evil 7: Biohazard (yang berlatar pada tahun 2017).

© Odex

Sinopsis

Berlatar di San Francisco, Jill Valentine dan Chris Redfield kini menghadapi wabah zombi dan T-Virus baru, sedangkan Agen D.S.O. Leon S. Kennedy sedang melakukan misi tersendiri untuk menyelamatkan ilmuwan DARPA, Dr. Antonio Taylor dari tangan para penculiknya, namun misi tersebut gagal ketika seorang wanita misterius menggagalkan pengejarannya.

Sementara itu, Claire Redfield sedang menyelidiki makhluk misterius yang membunuh paus di teluk San Francisco, di mana penyebabnya tidak dapat diidentifikasi. Setelah diteliti, Rebecca mendapati kesamaan kalau virus yang membunuh ikan tersebut sama dengan virus lainnya yang hadir baru-baru ini.

Leon dan Claire kemudian bergabung dengan Jill, Chris, dan teman ilmuwan mereka, Rebecca Chambers, akhirnya mengetahui, satu-satunya kesamaan yang dimiliki para korban adalah bahwa mereka semua mengunjungi Pulau Alcatraz baru-baru ini.

© Odex

Akhirnya Leon, Claire, Jill dan Chris mendatangi pulau tersebut dengan kapal turis, sedangkan Rebecca menyusul kemudian untuk membuat antivirus-nya.

Keempatnya terkejut kalau penjara legendaris itu ternyata menjadi telah menjadi tempat eksperimen yang menakutkan bagi senjata biologis terbaru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Apakah keempatnya berhasil lolos dari penjara tersebut? Dan siapakah musuh utama mereka sekarang?

Bersatunya semua karakter utamanya

Baru kali ini kita melihat semua karakter utamanya ada di sebuah film. Biasanya mereka diceritakan terpisah satu sama lain. Jill Valentine dan Leon S. Kennedy akhirnya berada dalam satu layar setelah sekian lama, begitupun dengan Chris Redfield dan Jill Valentine.

Semua fans Resident Evil pastinya sangat senang melihat kelima karakter ini ada di satu film. Semua karakter ini mempunyai fanbase-nya tersendiri dan menyenangkan melihat semuanya ada di satu frame yang sama.

© Odex

Banyak media mengatakan kalau film ini seperti melihat Avengers versi Resident Evil yang dikumpulkan untuk sebuah misi yang teramat berat. Apakah memang seberat itukah yang harus mereka hadapi, sampai kelimanya harus berkumpul bersama dalam satu film?

Plot utamanya mudah ditebak

Untuk kisahnya sendiri, kita sudah bisa melihat kalau alur film ini terlalu mudah ditebak. Terlihat jelas dari judul dan trailernya saja sudah menunjukkan kalau semua akan bermuara di bekas Penjara Alcatraz yang sekarang menjadi lokasi kunjungan wisata.

Namun, yang menarik adalah siapa yang ada di balik dalang semua itu. Ujung-ujungnya adalah sebuah karakter yang dahulu merupakan bekas pasukan Umbrella yang depresi melihat teman-temannya terbunuh dari virus tersebut dan balas dendam dengan menculik Dr. Antonio Taylor untuk mengembangkan varian terbaru yang lebih mematikan dan belum pernah dilihat sebelumnya.

© Odex

Eksposisi villainnya juga sangat jelas dijelaskan dan kita akan melihat benang merah film ini dengan film sebelumnya, Resident Evil: Vendetta lewat sebuah karakter pendamping musuh utamanya.

Adegan aksi yang lebih intens dan alurnya yang tidak membosankan

Death Island tak hanya melulu mengandalkan pertarungan melawan zombie dan monster besar lainnya, tapi juga set-piece aksinya yang menarik dan menegangkan. Adegan kejar-kejaran motor yang dilakukan Leon saat mengejar penculik terbilang sangat bagus, walaupun mengingatkan kita pada film The Matrix Reloaded, tapi untuk versi animasi, adegan ini sangat mulus CGI-nya.

Begitu pula adegan di penjara yang aksi-aksinya sangat menegangkan. Semua adegan ini disandingkan dengan skoring yang jauh lebih menarik ketimbang Resident Evil: Vendetta.

Kita juga akan melihat karakter Jill dan Chris mempunyai screen time sedikit lebih banyak ketimbang karakter lainnya, karena di awal film, Jill sedikit tertekan akibat pengalaman masa lalunya saat dicuci otaknya oleh Wesker dan cenderung emosional.

© Odex

Hal ini membuat Chris memberi banyak nasihat untuk Jill. Selebihnya, saat mereka disatukan, kita akan terus melihat semuanya bersamaan dalam satu layar.

Kesimpulan

Resident Evil: Death Island bisa dikatakan jadi yang terbaik di waralaba animasi Resident Evil saat ini. Walaupun plotnya terlalu biasa saja, namun kisahnya menarik untuk diikuti dan tidak membosankan.

Pendalaman karakternya juga lebih detil, terlebih dari sisi musuhnya. Kita juga melihat banyak adegan aksi yang set-piece nya juga termasuk yang terbaik di seluruh waralaba, terlebih untuk skoringnya yang kini lebih serius digarap ketimbang film sebelumnya.

 

Director: Eiichirō Hasumi

Cast: Kevin Dorman, Matthew Mercer, Nicole Tompkins, Erin Cahill, Stephanie Panisello, Salli Saffioti

Duration: 87 minutes

Score: 7.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

Resident Evil: Death Island

7.2 Score

Resident Evil: Death Island mempertemukan untuk pertama kalinya Jill, Chris, Claire, Leon dan Rebecca ke tempat eksperimen maut di Pulau Alcatraz

Review Breakdown

  • Character 7
  • Drawing 7
  • Entertain 8
  • Scoring 8
  • Story 6
Exit mobile version