Bioskop Online menghadirkan film terbarunya yang baru saja diluncurkan beberapa jam yang lalu di portal webnya. Film kali ini tak biasa dari yang pernah dihadirkan di saluran streaming ini.
Film berjudul ‘Quarantine Tales’ ini sangat unik karena mengangkat aspek kehidupan selama karantina. Tetapi juga proses penggarapannya memiliki tantangan tersendiri, karena harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

‘Quarantine Tales’ merupakan antologi dari lima kisah berbeda yang bercerita tentang lima kisah tentang rasa kehilangan dari masa lalu yang masih membayangi, rasa bersalah, ketakutan, balas dendam, dan rasa sayang.
Lima kisah ini digarap oleh lima sutradara berbeda, yakni Ifa Isfansyah (Cook Book), Jason Iskandar (Prankster), Sidharta Tata (The Protocol), Aco Tenri (Happy Girls Don’t Cry) dan Dian Sastrowardoyo (Nougat).
Kita mulai dari film pertama, Nougat. Film perdana yang disutradarai oleh Dian Sastrowardojo ini menceritakan tentang tiga saudari yang sejak awal terhubung lewat video call. Dengan menggunakan timeline berbeda, mulai dari 2010 hingga 2020, film ini justru menggunakan media video call untuk berinteraksi satu sama lain.

Tiga kakak beradik Ajeng (Adinia Wirasti), Ubay (Marissa Anita), dan Deno (Faradina Mufti) dari awal menghadapi dilema karena kesibukan Ubay yang tidak bisa bertemu satu sama lain, dan solusinya ya harus menggunakan video call. Segala keluh kesah tentang orang tua mereka yang sudah meninggal, dan masalah pribadi mereka utarakan di situ.
Secara efektif, ketiganya mampu mengeluarkan kemampuan akting mereka dengan sangat baik. Ceritanya pun menarik diikuti, dan diakhiri dengan sesuatu yang diangkat menjadi judul film ini.
Film kedua hadir dengan judul ‘Prankster’. Film yang disutradarai Jason Iskandar ini mengangkat fenomena YouTuber prank yang sempat menghebohkan beberapa waktu lalu. Idenya sangat menarik dan Roy Sungkono di sini menjadi karakter prank bernama Didit Iseng.
Dari namanya saja kita sudah bisa menebak kalau Didit suka ngisengin orang. Kini ia mengajak korbannya untuk live di medsos. Aurel (Windy Apsari), salah satu teman lamanya, dan pernah ia kerjain beberapa waktu lalu dengan mencampurkan bahan kimia sabun ke dalam adonan kue yang ia bikin.

Alhasil kue yang sudah jadi rasanya tak karuan, melihat hal itu Didiet pun tertawa. Tapi hal itu akan mengarahkan kita akan sosok Aurel saat diajak live. Dan kejadian itu pula yang membuat semuanya berubah dan menjadikan Aurel sosok yang berbeda dan makin menakutkan.
Ide ceritanya keren, dengan ending yang mengejutkan. Memang durasinya tak sepanjang film lainnya, tapi itu sudah cukup membangun tensi hingga film selesai.
Sekarang beralih ke ‘Cook Book’. Film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah ini menceritakan Chef Halim (Verdy Solaiman). Chef yang hidup membujang di rumahnya yang cukup besar ini ingin membuat buku resep masakan. Suatu hari ada seorang perempuan yang mengajaknya video call di laptopnya.
Chef Halim tidak mengenal perempuan itu, karena perempuan itu awalnya mengajak berbicara dengan Bahasa Mandarin yang tidak ia mengerti. Keesokannya perempuan itu menghubunginya lagi dan mengatakan kalau dunia ini sudah kiamat dan tinggal mereka berdua saja yang hidup di bumi ini. Dan mereka harus berbuat sesuatu agar umat manusia tidak punah.

Namun lucunya, keesokan harinya, perempuan itu bisa berbahasa Indonesia dan terjalin komunikasi yang intens antar keduanya. Sang Chef mengajari perempuan itu memasak via video call.
Malamnya terjadi keanehan dalam mimpinya, dan mimpi itu mengajaknya mengingat masa lalunya yang penuh kesedihan, di mana ia merasa pernah mengenal perempuan misterius itu.
Cerita keempat tak kalah menarik dan dibuat oleh Aco Tenri. Film berjudul ‘Happy Girls Don’t Cry’ ini mengangkat fenomena giveaway untuk keluarga kurang mampu dengan setting di masa pandemi. Ceritanya sendiri fokus pada seorang remaja putri, Adin (Sri Arawinda Kirana) yang mencoba membuat video tentang keluarganya mulai dari ayahnya, Jaka (Teuku Rifnu Wikana), ibunya, Risa (Marissa Anita) dan almarhum adiknya, (Muzakki Ramdhan).
Ia berusaha mendapatkan giveaway yang tak main-main harganya. Namun masalah datang saat ia memperoleh hadiah tersebut dan hadiah itu tiba di rumah. Sang ayah berusaha menjual barang tersebut untuk melunasi utangnya kepada debt collector. Konflik terjadi antara Adin, ibu dan ayahnya. Apa yang terjadi kemudian?
Film terakhir hadir dengan judul ‘The Protocol’. Film yang disutradarai oleh Sidharta Tata ini menceritakan seorang perampok yang diperankan Abdurahman Arif, yang lolos dari sebuah perampokan dan ternyata satu rekannya meninggal dalam perjalanan.

Di tengah sawah, perampok tersebut mencari akal agar ia tetap aman dan bisa memakamkan temannya dengan layak dengan mematuhi protokol kesehatan.
‘The Protocol’ dikemas dengan gaya yang unik, dengan gaya horor thriller dengan sentuhan sedikit komedi. Agak nyeleneh memang, tapi kisahnya masih relate dengan tema besar yang diusung.
Buat kamu yang penasaran, terutama melihat kali pertama Dian Sastrowardojo menyutradarai film, saksikan saja ‘Quarantine Tales’ yang mulai tayang sejak 18 Desember 2020 secara eksklusif hanya di Bioskop Online. Harga tiketnya pun sangat terjangkau, hanya Rp 10 ribu saja. Jadi tunggu apa lagi.
Director: Dian Sastrowardojo, Ifa Isfansyah, Aco Tenri, Jason Iskandar, Sidharta Tata
Cast: Marissa Anita, Adinia Wirasti, Faradina Mufti, Teuku Rifnu Wikana, Sri Arawinda Kirana, Muzakki Ramdhan, Roy Sungkono, Windy Apsari, Verdy Solaiman, Abdurahman Arif
Duration: 87 Minutes
Score: 7.2/10
The Review
Quarantine Tales
'Quarantine Tales' merupakan antologi lima kisah menarik di saat pandemi. Disutradarai oleh lima sutradara berbeda, semua dikemas dengan caranya masing-masing.