Review Petualangan Sherina 2 (2023)

Kembalinya Sherina dan Saddam Lewat Petualangan Terbarunya Menyelamatkan Orangutan di Kalimantan

petualangan sherina 2 7

© Miles Films

“Selamat datang di OUKAL, jurnalis terbaik Nex-TV, Sherina Dharmawan,” – Sadam (Petualangan Sherina 2, 2023)

Buat kita yang sudah menunggu sekuel Petualangan Sherina, sebentar lagi film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia. Buat kita yang belum pernah menonton, film ini pertama kali dirilis pada tahun 2000, dan mengubah peta perfilman Indonesia yang perlahan mulai bangkit saat terpuruk di era 90-an.

Buat yang masih ingat, Petualangan Sherina (2000), merupakan film musikal anak-anak yang tokoh utamanya waktu itu masih kecil. Di film keduanya, kita akan melihat lanjutan petualangan Sherina (Sherina Munaf) dan Sadam (Derby Romeo) yang sudah beranjak dewasa.

Film pertamanya memang mempunyai segalanya, drama, aksi petualangan yang menarik, juga nyanyian dan tari. Apakah di sekuel ini nantinya akan tetap sama seperti film pertamanya? Kita baca ulasan Cineverse di bawah ini.

© Miles Films

Sinopsis

Film ini dibuka dengan Sherina yang kini sudah dewasa dan bekerja sebagai seorang jurnalis yang dipersiapkan untuk meliput sebuah forum ekonomi di Davos, Swiss. Namun, secara tiba-tiba Sherina dipindah tugaskan untuk melakukan liputan khusus lewat sebuah LSM konservsi orang utan OUKAL di hutan Kalimantan.

Setibanya di Kalimantan Tengah, ia dijemput dan diantar ke tempat konservasi orang utan tersebut. Sesampainya di sana, tiba-tiba Sadam menyapa Sherina dan membuatnya terkejut. Ternyata Sadam bekerja sebagai manajer program sebuah LSM konservasi orang utan di tempat tersebut.

Belum sempat melepas rasa kangennya, dan bercerita panjang lebar, tiba-tiba ia harus menghadapi sekelompok penjahat yang mencuri anak orang utan yang baru saja ia lepasliarkan bersama tim konservasi itu di hutan.

Di sini, persahabatan mereka kembali diuji saat mereka terseret dalam petualangan menakutkan di daerah yang belum pernah Sherina sentuh sebelumnya.

© Miles Films

Chemistry keduanya tetap solid dan tampil menawan

Setelah 2 dekade berlalu, ternyata film ini sama sekali tidak berubah dan masih tampil menawan. Tak ada penurunan kualitas sama sekali, semuanya tetap sama baiknya seperti halnya film pertama, dengan aksi, nyanyian, dan tarian yang disajikan dengan koreografi yang cantik.

Chemistry mereka pun tetap padu, hanya saja sekarang mereka telah dewasa dan menghadapi masalah di tempat baru yang harus mereka hadapi bersama.

Isunya jarang disentuh, dan sangat mendidik

© Miles Films

Tak banyak film Indonesia yang menyentuh isu konservasi binatang langka, terlebih lagi banyak dari binatang langka itu dijual bebas di pasar gelap dan banyak diselundupkan ke luar negeri.

Masalah yang sudah menahun ini kini diangkat dengan sentuhan yang lebih kekinian dan secara tidak langsung akan memberi edukasi kepada penonton agar kita bisa melestarikan mereka di habitat aslinya. Karakter Sherina dan Sadam pun dengan cerdasnya juga mengajarkan bagaimana satwa orang utan ini sangat penting bagi ekosistem yang mereka tinggali.

Di sisi lainnya, kita akan melihat pasangan suami istri Ratih (Isyana Sarasvati) dan Syailendra (Chandra Satria) yang hidupnya bergelut dengan kemewahan, dan hobi Ratih yang suka memamerkan koleksi binatang peliharaannya, terutama kucing langkanya. Demi memuaskan hobi terbarunya, ia akan memelihara anak orang utan yang dicurinya dari hutan tempat Sadam melepas liarkannya.

Soundtrack-nya tetap menarik untuk didengar

© Miles Films

Total ada 6 trek lagu dan 1 lagu aransemen ulang “Nostalgia Bersama” yang terinspirasi dari lagu “Jagoan” dari film pertamanya. Sedangkan lagu Sayu terdengar sangat etnik. Cineverse mendengar kalau lagu ini menggunakan alat musik sape dan suling yang merupakan khas Kalimantan.

Lagu “Hadiah Istimewa” yang dinyanyikan Isyana dan Chandra Satria menghadirkan elemen musik Spanyol yang terlihat berbeda dari lagu lainnya dan terinspirasi dari lagu “Kertarajasa” yang dahulu dinyanyikan almarhum Djaduk Ferianto yang di film pertamanya berperan sebagai tokoh antagonis.

Lagu “Mengenang Bintang” terinspirasi dari lagu “Bintang-Bintang” dari film pertamanya yang menceritakan tentang kenangan indah mereka di masa lalu.

Sedangkan lagu “Lihatlah Lebih Dekat” merupakan aransemen ulang yang dibawakan Sherina dan Ucie Nurul yang bercerita tentang pentingnya memiliki sahabat yang selalu ada.

Semua lagu ini tetap dibawakan dengan gaya khas mereka dan koreografinya pun tetap menarik. Membuat film ini tidak kehilangan roh-nya sama sekali dari film pertamanya yang sangat memorable kala itu.

© Miles Films

Kesimpulan

Petualangan Sherina 2 hadir sebagai pemuas dahaga di saat bioskop Indonesia dibanjiri film Hollywood dan film horor yang secara masif bergantian hadir dengan film bergenre lainnya.

Dengan chemistry yang tidak berubah dari film aslinya, duo Sherina dan Derby Romero tetap tampil dengan gaya mereka, walaupun usia mereka sudah dewasa. Film musikal seperti ini masih dibutuhkan di Indonesia, terlebih untuk generasi sekarang agar mereka tidak lupa dengan kekayaan alam yang kita miliki dan bisa melindunginya sebisa mungkin.

Riri Riza pun banyak menghadirkan shot-shot menarik di hutan dan kejar-kejaran di sungai yang sangat intens dan akan menghibur kita.

Jadi jangan lewatkan Petualangan Sherina 2 di seluruh bioskop Indonesia mulai 28 September 2023.

 

Director: Riri Riza

Cast: Sherina Munaf, Derby Romero, Isyana Sarasvati, Ardit Erwandha, Randy Danistha, Chandra Satria, Kelly Tandiono, Quinn Salman

Duration: 126 Minutes

Score: 8.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Petualangan Sherina 2

8.4 Score

Petualangan Sherina 2 mengisahkan Sherina yang kembali bertemu Sadam di tempat penangkaran orang utan di Kalimantan dan kembali beraksi lagi

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 8
  • Entertain 9
  • Scoring 9
  • Story 8
Exit mobile version