“This is black and silent, not nothing. Blackness and silence is something. Nothing is perhaps the one unimaginable thing,” – Orion (Orion and The Dark, 2024)
Netflix kembali merilis film animasi unggulannya yang diproduksi bersama Dreamworks Animation di awal Februari yang berjudul Orion and The Dark.
Film yang pengisi suara utamanya diisi Jacob Tremblay (Room, Wonder), menuai banyak pujian di kalangan kritikus luar karena isu utama yang diangkatnya sangat dekat dengan keseharian kita sebagai orang tua yang mempunyai anak, dan juga bagaimana kita melihat perspektif anak-anak dalam menghadapi permasalahan utamanya sehari-hari.
Orion and the Dark dialihwahanakan dari buku bergambar anak-anak tahun 2015 dengan judul yang sama karya Emma Yarlett dan merupakan kali kedua Charlie Kaufman menulis untuk film animasi setelah Anomalisa (2015).
Film ini disutradarai Sean Charmatz yang sebelumnya menyutradarai Trolls Holiday in Harmony (2021). Namun, satu nama yang menarik perhatian Cineverse adalah penulis naskahnya, Charlie Kauffman yang terkenal karena sejumlah film yang ia tulis seperti Being John Malkovich (1999), Adaptation (2002) dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004).
Charlie merupakan salah satu penulis skenario terbaik abad ke-21, yang sejumlah karyanya mengeksplorasi tema kematian, ketidakamanan, proses artistik, dan perjalanan waktu.
Di Orion and The Dark, ia memasukkan ketidakamanan sebagai tema utamanya, dalam hal ini ketakutan akan kegelapan yang seringkali dialami anak-anak. Bagaimana eksekusi animasi yang memiliki premis menarik ini?

Sinopsis
Orion (Jacob Tremblay) adalah anak laki-laki berusia 11 tahun yang selalu ketakutan menghadapi apapun. Dia terobsesi dengan setiap hal negatif yang mungkin terjadi. Dia juga diintimidasi di sekolah oleh seorang anak bernama Richie.
Dan yang terutama, Orion sangat takut pada kegelapan. Rasanya semua anak juga banyak takut akan kegelapan bukan? Namun, ketakutan Orion sangatlah ekstrem, dan di suatu malam, Kegelapan (Dark) bermutasi menjadi sebuah sosok besar dan mengunjunginya. Meski dianggap menakutkan, Dark ternyata sangat lembut dengan senyum lebarnya, dan juga sangat bersahabat.
Dark (Paul Walter Hauser) berharap Orion dapat mengatasi ketakutannya terhadap kegelapan, dan ia mengajak Orion untuk bergabung dengannya selama satu malam untuk melihat seperti apa malam itu bagi Dark. Walaupun awalnya enggan, Orion ternyata setuju.
Perjalanannya membawanya pada perjalanan penemuan yang menakjubkan. Ia bertemu dengan entitas malam lainnya seperti Sleep (Natasia Demetriou), Insomnia (Nat Faxon), Dreams (Angela Bassett), Quiet (Aparna Nancherla), dan Unexplained Noises (Golda Rosheuvel) yang diartikan sebagai Tidur, Insomnia/SulitTidur, Mimpi Indah, Keheningan, dan Suara yang tidak dapat dijelaskan.
Bersama Dark dan kelima temannya, Orion lantas mempelajari banyak hal yang selama ini ia takuti dan belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Kisahnya mudah dipahami dan menghibur
Orion and The Dark di luar dugaan sangat mudah dipahami dan menghibur bagi orang tua dan anak-anak. Film ini mengingatkan kita pada Inside Out (2015) yang menghadirkan lima emosi. Namun, Orion and The Dark memiliki isu yang dekat dengan keseharian anak-anak dan korelasinya dengan orang tua sang anak tersebut.
Dark secara tidak langsung mengajari bagaimana Orion menghadapi masalahnya, hingga suatu ketika Orion mengajak teman-teman Dark untuk berpindah ke sisi Light (Terang). Sisi di mana Orion lebih aman ketimbang gelap yang cenderung menakutkan baginya.
Tapi Kauffman tentu menggambarkan film ini dengan alur yang tidak monoton. Ia bahkan menyelipkan layer dan subplot setelah paruh kedua film. Subplot ini sangat mengejutkan, karena mengubah konklusi film ini menjadi jauh dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.

Kesimpulan
Orion and The Dark dibuat dengan narasi yang sederhana dan isu yang lekat dengan kehidupan anak-anak sehari-hari di seluruh dunia, karena permasalahan yang satu ini seringkali luput oleh orang tua.
Filmnya sangat menghibur dengan tone warna khas Dreamworks yang sebelumnya hadir lewat jajaran filmnya yang kita kenal seperti Kung Fu Panda, How to Train Your Dragon atau Trolls.
Orion tidak berusaha menggurui, namun memberi edukasi kalau Dark (Gelap) dan Light (Terang) saling melengkapi satu sama lain. Tidak berarti Gelap selalu menakutkan, dan Terang selalu membawa keriangan. Tonton segera film ini di Netflix.
Director: Sean Charmatz
Cast: Jacob Tremblay, Paul Walter Hauser, Colin Hanks, Mia Akemi Brown, Ike Barinholtz, Nat Faxon, Golda Rosheuvel, Natasia Demetriou, Aparna Nancherla, Carla Gugino, Matt Dellapina, Shannon Chan-Kent, Nick Kishiyama, Angela Bassett, Werner Herzog.
Duration: 90 Minutes
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Orion and The Dark
Orion and The Dark mengisahkan anak laki-laki menghadapi ketakutannya lewat perjalanannya sepanjang malam bersama teman barunya: Dark