“I have made myself destiny. I have assumed the foolish and incomprehensible face of the Gods.” – Albert Camus (Only the River Flows, 2023)
Di bulan Juni, ini KlikFilm merilis banyak sekali film unggulannya. Setelah sebelumnya Cineverse mengulas dua film original KlikFilm berjudul Cinta Kiblat dan Cek Ombak (Lagi), kini giliran film unggulan dari Tiongkok yang memang sudah lama diincar Cineverse untuk diulas, dan kini tayang perdana di platform online ini.
Film dengan judul Only the River Flows merupakan ‘arthouse film’ dengan gaya neo-noir di dalamnya. sentuhan art sebuah film seni neo-noir Tiongkok tahun 2023 yang disutradarai oleh Wei Shujun, yang terkenal karena sejumlah filmnya seperti On the Border (2018), Ripples of Life (2021), dan Striding to the Wind (2020).
Only the River Flows dialihwahanakan dari novel pendek Mistakes by the River karya Yu Hua dan dibintangi Zhu Yilong. Film ini juga masuk nominasi di kategori Un Certain Regard di Festival Film Cannes ke-76, dan meraih beberapa penghargaan dan nominasi di festival film internasional.
Di situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes, Only the River Flows meraih respon positif dengan mendapatkan rating 91% dari 11 kritikus.
Di Tiongkok sendiri, Only the River Flows telah dirilis pada 21 Oktober 2023, dan hingga 7 November, film ini memperoleh total 301 juta RMB atau Rp679 miliar, menempatkannya di antara film independen dengan pendapatan kotor tertinggi di Tiongkok.
Bagaimana dengan filmnya sendiri? Kita baca ulasan di bawah ini.
Sinopsis
Seorang kepala polisi, Ma Zhe (Zhu Yilong), menyelidiki serangkaian pembunuhan di sebuah pedesaan Tiongkok pada medio tahun 1990-an. Dimulai dari penemuan seorang mayat nenek di tepi sungai terpencil.
Kecurigaan muncul terhadap temannya yang dijuluki mad man atau orang gila. Tetapi Ma Zhe tak percaya begitu saja dengan penangkapan tersebut yang dinilainya terlalu mudah. Tekanan lantas datang dari bosnya yang hobinya bermain ping-pong, yang menyuruhnya untuk segera menyelesaikan kasus ini, dan ia juga mengetahui kalau istrinya rupanya sedang mengandung.
Tapi Ma Zhe tetap meyakinkan kalau kasus ini belum bisa dihentikan. Ma Zhe lantas bertemu dengan beberapa karakter unik di des aitu yang tampaknya membuat kasus ini menjadi lebih rumit dari yang ia bayangkan sebelumnya.
Alih-alih mendapat penyelesaian, ia mendapati kalau kasus ini makin memperkeruh semua hal, bahkan terhadap dirinya sendiri. Ke depannya, kematian mulai bermunculan di desa itu yang membuatnya makin terganggu. Bisakah Ma Zhe tetap konsisten dalam mengungkap kasus pembunuhan misterius ini?
Narasinya memikat dengan banyak lapisan di dalamnya
Walaupun narasinya terkesan sederhana, apa yang digambarkan Wei Shujun dalam film terbarunya ini terbilang sangat dalam, absurd sekaligus mencengangkan bagi kamu penikmat film arthouse.
Sungai yang menjadi latar pembunuhan seolah menjadi ‘tempat’ dari semua pergolakan, hubungan terlarang, dan segala macam persoalan yang membenturkan norma tradisional dengan modern, juga etika dari karakter utamanya di film ini.
Tinggal menunggu waktu yang tepat, dan sungai ini akan membuka semuanya bak Kotak Pandora yang siap meledakkan isinya.
Karena pemaknaan sungai ini yang begitu besar, narasinya pun terlihat kompleks dengan karakter Ma Zhe yang penuh lapisan, di mana ia terus bertransformasi di sepanjang film ini. Karena itulah Ma Zhe terlihat depresif, baik secara batin dan mental saat menangani kasus ini.
Ma Zhe, seharusnya menjadi orang yang bisa memecahkan kasus pembunuhan ini, namun dalam proses penyelidikan yang terus berjalan, dia perlahan-lahan ditelan oleh kekacauan yang tersembunyi di tepi sungai.
Hujan terus menerus datang, kamera yang menyala, bola pingpong yang mengalir di antara sela kaki, teka-teki penyatuan kembali cermin, penghargaan saat memecahkan kasus ini, dan anaknya yang baru lahir, semua ini seolah-olah adalah mimpi yang tidak nyata. dan adegan nyata.
Ma Zhe seperti mengejar sebuah bayangan hingga menjadi ‘orang gila.’ Semua itu terjadi secara alami, sama seperti saat Ma Zhe menyelidiki sekitar sungai, (di mana kesalahan itu dilakukan), dan suatu hari Ma Zhe akan berjalan perlahan ke kedalaman sungai.
Walau maknanya sangat dalam, plotnya agak terlalu banyak dan membuat karakter Ma Zhe menjadi kewalahan menghadapinya. Tapi Zhu Yilong memerankan karakternya sangat baik, dengan berbagai konflik di sekitarnya, baik dengan bosnya yang selalu mengajaknya main ping pong ataupun istrinya yang sedang hamil besar.
Sinematografinya luar biasa
Only the River Flows memang luar biasa dalam menggambarkan naratifnya secara visual. Penggambaran kota pedesaan di Tiongkok era 90-an benar-benar memesona. Sejumlah detil kecil pada film seperti wardrobe dan asesoris yang digunakan sebagai properti film, memang familiar pada masa tersebut.
Gaya rambut, jas kulit yang digunakan, lampu jalanan dan juga set rumah di pedesaan, digambarkan sangat baik. Penggunaan lensa 16mm yang tidak familiar untuk masa sekarang, memang terbilang rumit, namun hasilnya bisa kita lihat sendiri di film ini. Komposisi warnanya, tekstur yang dihasilkan, memang sangat sinematik.
Cocok untuk penggambaran Wei Shujun yang penuh metafora dan narasinya yang absurd ini. Dan nyatanya transformasi Ma Zhe secara psikologis digambarkan dengan tone berbeda dari adegan lainnya.
Kesimpulan
Only the River Flows bermetamorfosa menjadi perjalanan psikologis Ma Zhe yang sangat intens dan sulit untuk dilawan. Perjuangan hidupnya dan perjalanan psikologisnya divisualisasikan dengan tone warna dan teksturnya yang berbeda dengan tema dan nada warna film ini.
Sinematografinya sangat indah dan bisa membawa kembali momen di era 90an dengan nuansa klasiknya yang sulit terlupakan. Aktingnya yang menawan, akan memicu inversi bagi karakter lainnya.
Secara implisit seolah film ini berkata, memang butuh orang gila untuk mendapatkan orang gila lainnya. Dan itulah makna tersirat yang ingin diungkapkan Wei Shujun dalam film terbarunya kali ini. Tonton film ini eksklusif hanya di KlikFilm.
Director: Wei Shujun
Starring: Zhu Yilong, Chloe Maayan, Hou Tianlai, Tong Linkai, Zeng Qi, Huang Jun, Kang Chunlei, Wang Jianyu, Moxi Zishi, Liu Baisha, Zhou Qingyun
Duration: 101 Minutes
Score: 7.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
Only the River Flows
Only the River Flows mengisahkan terjadinya pembunuhan seorang nenek di tepi sungai yang menyebabkan rumitnya penyelidikan yang dilakukan polisi