Review Nostalgia (2022)

Seorang Pria Kembali ke Masa Lalu dan Membuka Kenangan Lama

review nostalgia (2022) (2)

© Medusa Film

“Faktanya, kita berdua adalah bajingan yang saling membenci” – Oresta (‘Nostalgia’)

 

Berkesempatan untuk menghadiri Italian Film Festival 2023 di Indonesia, ‘Nostalgia’ menjadi salah satu deretan judul yang ditampilkan.

Film karya sutradara Mario Martone ini merupakan sebuah drama yang berhasil meraih nominasi Palme d’Or, Cannes Film Festival 2022. ‘Nostalgia’ dibintangi oleh para aktor Italia terkenal, seperti Pierfrancesco Favino, Francesco Di Leva, dan Tommaso Ragno.

Ceritanya cukup sederhana, mengisahkan kerinduan seseorang dengan tanah kelahirannya. Perpaduan yang nyaman antara sinematografi, skoring, dan alur cerita menjadikan film ‘Nostalgia’ begitu mudah untuk disukai.

Sinopsis

© Medusa Film

Setelah 40 tahun tidak pernah pulang, Felice (Pierfrancesco Favino) kembali ke kota asalnya: Naples. Ia menemukan tempat-tempat, kode kota, dan masa lalu yang menggerogoti dirinya.

Napoli yang membawa kenangan

‘Nostalgia’ berfokus pada keindahan sebuah kota indah di Italia, yaitu Napoli. Sesuai dengan judulnya, film ini membawa penonton pada suasana yang nyaman. Dari sudut pandang seorang perantau yang kembali pulang, kota Napoli dibiarkan terlihat secara melankolis. Felice berjalan tenang di gelap atau terangnya hari, menggambarkan keakraban dengan gang kecil tersebut.

Meski sudah berpisah selama 40 tahun dari tanah kelahiran, namun perasaan familiar tetap muncul ketika ia menyusuri kenangan masa muda. Tidak punya siapapun yang ia kenal selain ibunya, membuat sang tokoh utama dengan bebas berkelana mencari masalahnya.

Selama hampir dua jam, penonton tentu berhasil dibuat rindu – bukan dengan Napoli. Rindu akan masa-masa bahagia, rindu pelukan seorang Bunda, atau rindu dengan kenangan muda yang tak bisa lagi kembali.

© Medusa Film

Hadirkan unsur misteri

Hingga babak kedua, ‘Nostalgia’ terus berfokus pada karakter Felice. Penonton belum diberi penjelasan mengenai akar masalah mengapa ia harus meninggalkan Napoli. Segala hal yang terlewatkan, terutama sang Ibu, ia fokuskan terlebih dahulu.

Usai ibunda meninggal dunia, Felice justru terus berada di kota tersebut. Ia sadar telah kehilangan banyak hal, meskipun meraih banyak kesuksesan di negara orang. Kenangan dan keindahan Italia menjadi alasan mengapa Felice memutuskan untuk berdamai dengan masa lalunya.

Oleh karena itu, ia mencoba menemui sang sahabat lama yang sekarang telah berubah menjadi kriminal. Tentu saja ini bukanlah perkara mudah. Oreste Spasiano (Tommaso Ragno) merasa sakit hati sepeninggal Felice, ia merasa terabaikan dan terbuang. Saat Felice kembali, dengan baik hati Oreste mengusirnya tanpa menyakiti.

Namun, keinginan untuk tetap bertahan di Napoli begitu tinggi. Felice pun merasa dihantui terus-menerus apabila belum bertemu dengan Oreste. Mengira sahabatnya sudah mengerti, kejadian tak terduga pun terjadi.

© Medusa Film

Uniknya, setelah penonton merasa nyaman dan damai, babak akhir justru menampilkan hal sebaliknya. Ada ketakutan yang jelas dan kengerian yang tak bisa bersuara. Felice merasa masih ada kebaikan dalam diri seseorang, namun tidak paham bahwa sahabatnya sudah menjadi batu. Ia acuh tak acuh dengan kenyataan tersebut.

Meskipun Felice sangat menyukai Napoli, tidak mungkin untuk melupakan betapa berbahayanya tempat itu. Di tengah kebahagiaan, masih ada teror yang menghantui.

Kesimpulan

Mulanya, film ‘Nostalgia’ terkesan sederhana. Seorang pria yang pulang ke rumah setelah 40 tahun berada di negara lain. Tentu saja ada alasan besar mengapa ia tak pernah pulang, namun babak awal menunda semua penjelasan. Penonton diajak menyelami hubungan antara Ibu dan anak yang tidak pernah bertemu setelah sekian lama. Ada rasa hormat, menyesal, bahagia, dan rindu yang bergumul dalam interaksi keduanya.

Melewati pertengahan, jalan cerita sudah mulai berbeda. Memasuki dunia baru yang lebih gelap, menyadarkan penonton bahwa Napoli adalah kota yang tak lepas dari bahaya. Pertemuan dua sahabat lama, justru berujung malapetaka. Sementara satu orang merasa nostalgia adalah pelepasan, di sisi lain ada hati yang tersiksa karena kenangan tersebut.

 

Director: Mario Martone

Cast: Pierfrancesco Favino, Francesco Di Leva, Tommaso Ragno, Aurora Quattrocchi

Duration: 118 minutes

Score: 7.2/10

The Review

Nostalgia

7.2 Score

Setelah 40 tahun tidak pernah pulang, Felice (Pierfrancesco Favino) kembali ke kota asalnya: Naples. Ia menemukan tempat-tempat, kode kota, dan masa lalu yang menggerogoti dirinya.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Story 8
  • Scoring 7
Exit mobile version