“Takdir adalah saat kebetulan dan keadaan bertemu, seperti halnya kau bertemu aku. Namun, di saat semua karakter itu saling bertemu secara sengaja ataupun tidak, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” – Anonim (New Normal, 2022)
Di awal tahun 2024 ini, CGV kembali akan merilis film Korea terbarunya yang berbeda dari banyak film yang sebelumnya pernah dihadirkan di Indonesia.
Film yang berjudul New Normal ini sebenarnya bukanlah film baru, film yang rilis pada tahun 2022 ini tayang world premiere saat Bucheon International Fantastic Film Festival ke-26 pada 17 Juli 2022 sebagai film penutup festival tersebut.
New Normal disutradarai dan ditulis Jung Bum-shik yang sebelumnya pernah menyutradarai film Gonjiam: Haunted Asylum (2018), yang sempat fenomenal saat pertama kali dirilis. Kini di film terbarunya, setelah hiatus 4 tahun, ia membuat film omnibus yang sebetulnya bukan genre baru di dunia film.
Namun, di New Normal, ada sesuatu yang unik dan jarang ditemui di banyak film lainnya. Apakah itu?
Sinopsis
Prolog film dihiasi beberapa potongan berita TV yang mengungkap banyaknya pembunuhan berantai terjadi di sekitar mereka, dan masyarakat, khususnya perempuan yang tinggal sendirian, diharapkan berhati-hati untuk tidak keluar pada malam hari.
Dari himpunan berita tersebut, kita sudah digiring pada empat hari kejadian yang terjadi di Seoul dan enam karakter berbeda yang akan menghadapi hari-hari kelam mereka.
Kisah pertama kita akan melihat Hyun-jeong (Choi Ji-woo), seorang Wanita yang tinggal sendiri di apartemennya dan di malam hari, ia kemudian didatangi teknisi yang ingin mengecek sistim alarm yang ada di tempatnya. Berita tentang pembunuhan berantai mewarnai percakapan mereka berdua. Tampak Hyun-jeong mulai gelisah dan kuatir saat teknisi tersebut akan bertindak jahat padanya.
Kisah kedua kita akan melihat Seung-jin (Jeong Dong-won), seorang murid SMA yang berusaha ingin berbuat baik dengan menolong orang. Hal tersebut dilakukannya setelah teman-temannya saling berusaha memamerkan dirinya saat menolong orang lain, dan menerima pujian dari orang-orang di sekelilingnya.
Seung-jin yang tadinya tak punya empati, kemudian dihadapkan pada situasi serupa yang mengharuskannya bertindak.
Kisah ketiga kita akan melihat Hyun-Seo (Lee Yoo-mi) yang sedang melakukan kencan buta melalui aplikasi kencan, dihadapkan pada situasi sulit saat lelaki yang sedang ia kencani ternyata tidak datang.
Ia tidak tahu kalau lelaki tersebut melakukan kencan dengan dua orang sekaligus termasuk dirinya di kafe yang sama. Hyun-Seo kemudian pergi di toilet dan mendengar ada keributan dan ternyata ada perempuan terbunuh di luar kafe dengan ciri-ciri yang sama dengan dirinya lewat chat aplikasi kencan tersebut. Hyun-Seo ketakutan dan berusaha melarikan diri dari tempat tersebut.
Kisah keempat kita akan mengikuti Hoon (Choi Min-ho) adalah seorang mahasiswa yang kesepian, dan temannya memberi masukan tentang hubungan antara golongan darah dan zodiak ternyata mempengaruhi kecocokan jodoh seseorang.
Ia kemudian dihadapkan pada sebuah surat cinta misterius yang ia dapati di vending machine. Surat tersebut menuntunnya pada jodoh dan kebetulan yang tak ia sangka sebelumnya.
Kisah kelima, Gi-jin (Ji-hoon Pyo) yang tinggal di sebuah apartemen mempunyai perempuan idaman yang tinggal di sebelah apartemennya dan ia nekat mendapatangi apartemen itu lewat teras luar, dan tergila-gila dan bahkan mengambil pakaian dalamnya.
Gi-jin tidak menyadari siapa sebenarnya perempuan cantik yang tinggal di sebelahnya itu, hingga ia dikagetkan pada sesuatu yang tidak ia lihat sebelumnya.
Kisah terakhir, mengisahkan Yeon-jin (Ha Da-In) yang bekerja paruh waktu di sebuah minimarket hingga malam hari, dan ia mendapati orang-orang yang datang ke toko itu sangat ia benci karena kelakuan pengunjung itu di luar batas kesabarannya dan membuat ia menghubungi seseorang lewat chatting untuk menghabisi mereka.
Lagi-lagi, Yeon-jin tidak tahu siapa yang ia ajak bicara lewat chatting tersebut.
Semua karakter saling terkait dengan kasus yang berbeda
Keenam karakter yang muncul dalam kisah ini ternyata terhubung satu sama lain di film ini baik langsung maupun tidak langsung. Jung Bum-shik pun terlihat banyak terinspirasi dari film klasik lawas yang diinterpretasi dengan situasi terkini.
Beberapa kisah tampil sangat mengejutkan, dan tidak akan kita sangka sebelumnya. Sebelumnya Bum-shik memang pernah terlibat dalam sebuah antologi horor berjudul Horror Stories (2012) yang berisi 5 naratif yang digarap oleh 5 sutradara, termasuk Bum-shik. Namun, di New Normal, dengan bumbu dark comedy-nya yang kental, Bum-shik mengemas kisah thriller ini menjadi penuh warna dan jarang terlihat di film Korea.
Kesimpulan
Sebagai sebuah film omnibus, Bum-shik berhasil memadukan kisah-kisah ini menjadi satu kesatuan, walaupun karakter di kisah terakhirnya agak sedikit absurd, secara keseluruhan bisa dikatakan New Normal dapat menghibur kita para penikmat genre thriller.
Judul yang diusung pun cukup unik, sebuah ‘kenormalan’ di tengah anomali yang penuh tindakan kejahatan. Analogi menarik ini memberi pesan agar kita selalu berhati-hati dengan apa yang kita hadapi atau belum terjadi di hadapan kita.
Tindakan yang kita pilih akan mengarahkan kita kepada kejadian yang buruk, di mana kita harus siap menghadapinya.
Seperti kata teman baik Hoon yang memberi nasihat padanya, takdir adalah saat kebetulan dan keadaan bertemu, seperti halnya kau bertemu aku. Namun, di saat semua karakter itu saling bertemu secara sengaja ataupun tidak, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
New Normal sudah bisa kita tonton di jaringan CGV dan Cinepolis mulai 10 Januari 2024.
Director: Jung Bum-shik
Cast: Choi Ji-woo, Jeong Dong-won, Lee Yoo-mi, Choi Min-ho, Ji-hoon Pyo, Ha Da-In
Duration: 112 Minutes
Score: 7.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
New Normal
New Normal merupakan antologi thriller dari 6 orang yang mengalami kejadian yang saling terkait selama 4 hari berturut-turut