Review Mars Express (2023)

“I don’t understand why build a spaceship? What did Jun Chow do to the android?” – Carlos (Mars Express, 2023)

Salah satu film unggulan KlikFilm yang satu ini agak berbeda dari list film terbaru yang dihadirkan platform streaming online yang selalu menyuguhkan banyak film anti mainstream berkelas dunia.

Film animasi dari Prancis ini mempunyai latar di masa depan dengan narasi yang akan membuat kita tertarik untuk mengikuti kisahnya hingga selesai.

Sinopsis

Berlatar pada tahun 2200, narasinya mengikuti sepasang detektif swasta, Aline Ruby (Lea Drucker) dan Carlos (Daniel Njo Lobe), partnernya yang merupakan makhluk sintetis atau robot.

Carlos sendiri merupakan robot ‘cadangan’ dari orang yang sebenarnya sudah mati beberapa waktu silam karena perang.

Keduanya sedang menyelidiki kasus hilangnya Jun Chow, seorang mahasiswi yang tidak diketahui rimbanya.

Namun, kasus ini ternyata menarik mereka ke dalam misteri yang jauh lebih besar dan melibatkan nasib semua makhluk sintetis yang ada. Karena itu, semua nasib makhluk ini tergantung kepada mereka berdua.

Sajian Visual yang Mengagumkan

Tampilan animasi dari Prancis ini sekilas memang mengagumkan. Animasi ini sekilas mengingatkan kita pada Ghost in the Shell dan Blade Runner.

Dengan genre neo-noir yang kental, narasinya memang sedikit gelap dan ada lapisan yang makin lama makin dalam setelah paruh kedua. Narasinya juga terlihat senada dengan I, Robot (2004) yang terinspirasi dari novel karya Isaac Asimov.

Kompleksitas dari para robot yang sebagian dipekerjakan sebagai pekerja kasar dan pelayanan, menjadi tema besar film ini. Menjadikan narasi Mars Express penuh dengan emosi menjelang konklusi.

Dinamika sosial yang terbentuk secara sistematis membuat permasalahan yang ada kian intens, dan disini lah masalah yang dihadapi kedua detektif ini kian masif dan sulit dicegah. Terlebih saat tahu siapa yang ada di balik semua ini.

Kesimpulan

Sebagai animasi dari Eropa, kualitasnya tak kalah dengan animasi buatan Hollywood. Adegan aksi yang ditampilkan pun gak kalah keren.

Imajinasi dari Jeremie Perin selaku sutradara dan penulis memang harus diacungi jempol. Skoringnya juga digarap serius dengan tone suram yang amat dalam. Konsistensi dari elemen teknis ini membuat narasinya hidup dan bisa memberikan makna lebih kepada audiensnya.

Director: Jérémie Périn

Cast: Léa Drucker, Mathieu Amalric, Daniel Njo Lobé, Marie Bouvet, Sébastien Chassagne

Duration: 88 minutes

Score: 7.8/10