Review Maharaja (2024)

“Aku yang menunjukan belas kasih padamu dan mengampunimu,” – Jothi (Maharaja)

Maharaja merupakan sebuah film karya dari sutradara Nitihilan Swaminathan yang rilis pada 14 Juni 2024. Dibintangi oleh dua aktor terkenal India, Vijay Sethupathi dan Anurag Kashyap, film Maharaja menjadi film yang terkesan berat namun menarik dan seru untuk diikuti ceritanya hingga akhir.

Kesan berat dalam film ini muncul karena ada beberapa bagian timeline cerita yang tidak runut atau linear.

Namun, hal tersebut memang sengaja dibuat untuk mendukung plot twist yang disimpan dalam film. Sehingga kesan berat tadi tidak terlalu menjadi masalah karena penonton akan dibuat penasaran hingga akhir film untuk mengetahui apa plot twist-nya.

Maharaja bisa disaksikan di Netflix. Sebelum nonton, simak ulasan di bawah ini, yuk!

Sinopsis

Menceritakan seorang tokoh utama bernama Maharaja (Vijay Sethupathi) yang merupakan seorang tukang cukur di sebuah salon. Pada suatu hari, Maharaja meminta izin kepada bosnya untuk pulang lebih dulu karena ingin pergi berbelanja bersama anak dan istrinya.

Sesampainya di toko, Maharaja memilih beberapa boneka untuk dibeli. Namun sebelum membayar boneka tersebut, Maharaja terlebih dahulu meminta persetujuan istrinya yang berada di seberang jalan terkait boneka yang akan dibeli.

Ketika sedang ingin membayar, nahas istri dan anak Maharaja mengalami insiden kecelakaan dimana mereka berdua ditabrak oleh sebuah truk dan tewas di tempat.

Alur film maju beberapa tahun kemudian dan menampilkan seorang anak perempuan bernama Jothi yang merupakan anak dari Maharaja.

Ternyata dalam insiden kecelakan yang lalu, Jothi selamat karena dijatuhi tong besi yang membuat dia masuk ke dalam tong tersebut dan selamat dari tabrakan truk. Sejak dari kejadian tersebut, Maharaja dan Jothi memberi nama tong besi tersebut Lakshmi.

Masalah muncul ketika Lakshmi hilang karena dicuri. Maharaja pun melaporkan kehilangan tersebut ke polisi. Namun polisi tidak langsung menanggapi laporan Maharaja tersebut karena menganggap dia gila. Polisi juga tidak mau menanggapi laporan Maharaja karena merasa konyol harus mencari tong besi bernama Lakshmi.

Setelah perdebatan yang alot antara Maharaja dan polisi, akhirnya polisi mau untuk membantu mengungkap siapa yang mencuri Lakshmi.

Mulai dari sini, penonton akan diajak mencari tahu siapa yang mencuri Lakshmi, apa motif pencurian, hingga ada apa dengan Lakshmi sehingga Maharaja sangat bersikeras untuk menemukannya. Semua jawaban tersebut akan dibeberkan di sepanjang film melalui plot twist yang sangat mind blowing. 

Cerita Sederhana yang Dikemas dengan Apik dan Penuh Plot Twist

Secara ide inti cerita, film ini sangat sederhana dan tidak ada sesuatu yang wow. Hanya mengisahkan seseorang yang mencari barang berharganya yang hilang.

Namun, daya tarik dari film yang ceritanya sederhana ini adalah bagaimana Nitihilan Swaminathan mampu mengemasnya menjadi sesuatu yang apik melalui plot twist yang dihadirkan dalam film.

Seperti yang sempat disinggung di awal, ada beberapa bagian cerita dalam film yang menggunakan alur maju mundur dan secara visual tidak diberi tanda bahwa adegan tersebut merupakan kilas balik.

Hal ini mungkin saja akan membuat beberapa penonton bingung sehingga menimbulkan keinginan untuk berhenti menonton. 

Tapi bagi penonton yang mau bersabar, kebingungan yang sempat dirasakan di awal akan terbayar lunas dengan kumpulan plot twist yang disajikan mulai dari pertengahan film hingga akhir.

Cara Nitihilan Swaminathan menyajikan plot twist juga cukup baik. Dia tidak langsung menumpuk semua plot twist di akhir film, namun perlahan menyajikan satu plot twist hingga selesai baru menyajikan plot twist lain.

Sinematografi Ala Film India pada Umumnya

Bagi yang sudah sering menonton film India, pasti akan merasa wajar dan tidak protes dengan sinematografi yang dihadirkan dalam film Maharaja. Sebab banyak adegan dalam film Maharaja yang terasa lebay dan bahkan tidak masuk akal.

Di antaranya, adegan ketika Maharaja terlihat mampu membengkokkan tiang besi dan mencabut tiang lampu yang menyebabkan kerusakan pada kantor polisi. Atau efek tembakan pistol yang membuat orang terpental cukup jauh. 

Adegan-adegan tersebut pasti bagi sebagian penonton akan terlihat lebay. Namun, dibandingkan film Jawan (2023) atau RRR (2022), sinematografi yang terkesan lebay dan tidak masuk akal tersebut masih di batas wajar.

Film Maharaja sepertinya juga akan cocok untuk kalangan penonton yang tidak terlalu suka dengan film India yang menampilkan adegan musikal, seperti tari-tarian. Sebab film Maharaja tidak ada sama sekali menampilkan adegan tarian.

Karakter Terasa Kurang Hidup

Secara keseluruhan, penampilan Vijay Sethupathi sebagai Maharaja dan Anurag Kashyap sebagai Selvam, membuat film ini sangat menarik untuk ditonton. Namun ada beberapa kekurangan yang muncul pada karakter Maharaja ataupun Selvam.

Karakter Maharaja yang digambarkan sebagai seorang duda dan ayah yang hanya tinggal bersama anaknya terasa kaku bahkan kurang hidup.

Tidak banyak adegan yang menampilkan interaksi antara Maharaja dan anaknya sehingga minimnya chemistry yang terjalin. Pun kalau adegan seperti itu ada, Maharaja seperti terlihat ayah yang dingin dan kurang ekspresif ke anaknya.

Sedangkan untuk karakter Selvam, kekurangan yang muncul berasal dari penampilannya. Selvam merupakan karakter antagonis yang memiliki peran kunci pada plot twist dalam film. Namun dalam film, kesan antagonis tersebut tidak terlalu terlihat.

Apalagi diceritakannya juga, alasan dia menjadi karakter antagonis adalah demi anaknya. Sehingga Selvam lebih terasa aura sebagai ayah yang menyayangi anaknya dibandingkan karakter antagonis.

Kesimpulan

Film Maharaja akan sangat cocok bagi mereka yang suka film dengan unsur plot twist, tidak suka film India yang ada adegan tari-tarian, dan tidak masalah dengan adegan-adegan yang terasa lebay. Film ini bisa disaksikan melalui layanan streaming Netflix.

Director: Nitihilan Swaminathan

Starring:  Vijay Sethupathi, Anurag Kashyap, Mamta Mohandas, Natarajan Subramaniam, Abhirami Gopikumar, Singampuli, Aruldoss, Munishkanth, Sachana Namidass, Manikandan and Bharathiraja.

Duration: 140 menit

Score: 7.2 /10