Review Love to Hate You (2023)

Drama Komedi Romantis yang Ringan dan Menghibur

“Pria selalu menyukai wanita aneh. Kau sangat aneh,” – Nam Kang-ho. (Love to Hate You)

 

Cilers, siapa yang sudah menyaksikan drama Korea terbaru Netflix berjudul ‘Love to Hate You’? Drama bergenre rom-com tersebut sudah bisa disaksikan secara keseluruhan, lho. Jadi, kalian tak perlu menunggu setiap minggu untuk menantikan kelanjutan setiap episodenya.

‘Love to Hate You’ memiliki jumlah 10 episode, terbilang sedikit memang jika dibandingkan dengan jumlah episode drama Korea pada umumnya yang menyentuh angka 12, 16 atau bahkan 20.

Jumlah episode yang tak banyak, membuat alur ceritanya ditampilkan tanpa basa-basi. Sajian yang unik dan menarik, tentunya dengan komedi yang menghibur dan kisahnya yang ringan, membuat penonton terbahak dan merasa gemas sendiri ketika menyaksikannya. Daripada penasaran bagaimana kisahnya tersaji, simak ulasan di bawah ini!

Sinopsis

© Netflix

Drama ini mengisahkan tentang kehidupan seorang pengacara perempuan bernama Yeo Mi-ran (Kim Ok-vin). Ia merupakan pengacara yang memiliki prinsip jika setiap perempuan bisa memiliki kekuatan dan tidak selalu lemah. Mi-ran juga tidak percaya dengan laki-laki, sebab mereka masuk dalam kategori pria jahat.

Hal itu terjadi karena Mi-ran punya trauma perihal laki-laki, sewaktu remaja ia diselingkuhi pacarnya. Lalu di keluarganya, sang ayah tidak pernah menganggap ibunya, dalam artian selalu beranggapan jika perempuan itu adalah kaum lemah.

Kemudian ada aktor top bernama Nam Kang-ho (Teo Yoo) yang juga mendapat trauma soal perempuan. Ibunya pergi meninggalkan sang ayah ketika bisnisnya bangkrut. Saat berkuliah juga ia ditinggal oleh pacar sekaligus cinta pertamanya, demi bersanding dengan pria kaya.

Oleh karena itu, ia selalu memiliki anggapan buruk tentang perempuan. Walaupun dirinya adalah aktor, ia dikenal akan pedasnya ucapan yang dilontarkan di kalangan lawan mainnya. Meskipun jarang terkena skandal, namun kepribadiannya begitu dikenal oleh para lawan mainnya, terutama selebriti perempuan.

© Netflix

Lantas, apa jadinya jika keduanya bertemu dan terpaksa menjalin sebuah hubungan kontrak demi menjaga reputasi sang aktor, Nam Kang-ho yang tercemar akibat skandal pemberitaan tentang dirinya yang disebut gay dan berhubungan dengan sang manajer?

Bermula dari keinginan saling memikat untuk mengalahkan satu sama lain, keduanya justru terjebak dalam perasaan yang jauh lebih dalam. Namun, tentu saja perjalanan keduanya tidak begitu mulus. Bagaimana kelanjutannya?

Angkat Isu Penting dengan Balutan Komedi

Siapa yang mengira jika apa yang dipegang teguh oleh Mi-ran, bukan sekadar dari trauma diselingkuhi saja. Melainkan yang terjadi dikeluarganya. Ayahnya menganut budaya patriarki, sebuah budaya yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral.

© Netflix

Posisi laki-laki lebih tinggi dari perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Hal tersebut menimbulkan dampak yang tak baik, di antaranya dapat menyebabkan kesenjangan gender, baik dari sisi karier, kehidupan bermasyarakat, dan berbagai kesempatan lainnya.

Memang tak dijelaskan dengan gamblang sedari awal, karena narasinya berkutat pada sosok Mi-ran yang menegakkan keadilan lewat cara yang tak biasa. Ia cenderung menggoda para lelaku yang memiliki tabiat buruk, seperti suka bermain wanita, melakukan pelecehan, mata keranjang, dan yang merayu demi kepuasan seksual.

Mi-ran menghukum mereka semua dengan cara yang menawan, elegan, dan tak biasa. Penonton akan bersorak ketika mengetahui ia mematahkan seluruh hati teman kencannya. Sebenarnya tidak bisa dikatakan teman kencan, karena ia mengatakan jika mereka semua adalah targetnya.

© Netflix

Isu yang memang cukup nyata di sekitar kita, begitu banyak kejadian-kejadian seperti itu. Sosok Mi-ran seolah menyampaikan pesan jika sebagai perempuan kita tak boleh lemah. Terlebih jika ingin membantu siapa pun yang sedang kesulitan, jangan memandang jenis kelamin saja, akan tetapi lebih kepada niat tulus dibalik setiap pertolongan.

Menyetarakan Lewat Aksi yang Menarik

Jelas terlihat jika Mi-ran sebagai karakter utama dalam drama ini ingin memberikan pesan moral perihal kesetaraan gender. Ia kerap marah kalau ada pria yang meremehkannya karena dirinya seorang perempuan. Menurutnya, bukan soal perempuan atau laki-laki. Tapi, jika siapa pun bisa melakukan segala hal dengan baik maka tidak perlu ada kesetaraan.

© Netflix

‘Love to Hate You’ menggambarkan ketidaksetaraan yang sering dialami oleh perempuan. Karakter utamanya dengan begitu jelas mendeklarasikan jika tidak ada satu pun laki-laki yang berhak menilai rendah seorang perempuan. Lewat aksinya yang menarik, Mi-ran menyampaikan pesan tersebut dengan cara unik dan menghibur.

© Netflix

Lalu apa yang harus dibeda-bedakan? Dalam kehidupan bermasyarakat pun segala sesuatu dinilai dari perempuan atau laki-laki. Memangnya mengapa jika ada sosok perempuan ditengah pekerjaan yang biasa ditangani laki-laki? Justru perempuan kerap kali dijadikan sasaran pelecehan, dan di drama ini Mi-ran dengan telak menghukum setiap laki-laki yang meremehkan sosok perempuan, bahkan kepada ayahnya sendiri.

Kehidupan Romansa Selebriti yang Rumit

Terlepas dari isu patriarki dan kesetaraan gender yang diangkat, ‘Love to Hate You’ juga menyinggung kehidupan romansa para selebriti yang rumit. Mereka selalu dibayangi oleh pandangan penggemar, masyarakat, wartawan, dan teman sesama selebriti.

© Netflix

Jika ada yang tertimpa kasus atau tuduhan, seluruh teman menghilang begitu saja. Tidak ada yang mau menemani, namun saat diketahui kalau tuduhan tersebut adalah hal yang salah, semuanya bertindak seolah tidak ada yang terjadi.

Belum lagi perihal penggemar yang begitu fanatik, walaupun tidak digambarkan dengan porsi yang banyak. Namun, penonton akan melihat beberapa adegan yang cukup relate dengan dunia para selebriti, baik di Korea Selatan maupun di Indonesia.

Kesimpulan

‘Love to Hate You’ menjadi drama Korea yang menghibur dengan kisahnya yang ringan. Walaupun mengangkat isu yang cukup penting dan relate dengan keadaan sekarang, namun hal itu tak membuat drama ini tersaji dengan pelik. Justru sebaliknya, segala hal tampil dengan humor yang mengundang tawa penonton.

Adegan romantis para pemeran juga sukses membuat yang menyaksikannya turut merasakan debaran hingga senyum-senyum sendiri. Meski ada beberapa yang kurang detail dijelaskan, akan tetapi secara keseluruhan ‘Love to Hate You’ sangat direkomendasikan untuk kalian saksikan dikala senggang.

 

Director: Kim Jung-kwon

Casts: Kim Ok-vin, Teo Yoo, Kim Ji-hoon, Go Won-hee, Lee Joo-bin, Kim Sung-ryung

Episodes: 10

Score: 7.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

Love to Hate You

7.2 Score

Yeo Mi-ran merupakan seorang pengacara yang tak pernah bisa percaya dengan laki-laki. Sedangkan Nam Kang-ho seorang aktor top yang punya trauma terhadap perempuan. Bagaimana jika keduanya disatukan dalam sebuah jalinan hubungan penuh kasih?

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version