“Don’t lose hope. You always find everything,” – Flora (La Chimera, 2023)
KlikFilm di bulan Mei ini merilis salah satu film unggulannya yang sebetulnya dirilis tahun 2023 kemarin, dan menuai banyak tanggapan positif dari para kritikus soal filmnya. Film berjudul La Chimera ini ditulis dan disutradarai oleh Alice Rohrwacher.
Alice sendiri sebelumnya terkenal dengan karya-karyanya seperti The Wonders (2014) dan Happy as Lazzaro (2018). Salah satu pemainnya, Josh O’Connor, baru saja kita lihat aksinya yang menawan bersama Mike Faist dan Zendaya dalam Challengers.
La Chimera terpilih untuk bersaing memperebutkan Palme d’Or di Festival Film Cannes ke-76, dan tayang perdana di Cannes pada 26 Mei 2023, di mana film tersebut menerima tepuk tangan meriah selama sembilan menit saat pemutaran perdananya.
La Chimera juga diputar di Festival Film New York ke-61 pada Oktober 2023 dan diundang di Festival Film Internasional Busan ke-28 di bagian ‘Icon.’ Selain itu, La Chimera juga mendapatkan 13 nominasi di Festival David di Donatello ke-69 untuk sejumlah kategori penting seperti Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik, dan dua kategori untuk Aktris Pendukung Terbaik.
Film tersebut mendapat ulasan positif dari para kritikus dan dinobatkan sebagai salah satu dari 5 film internasional teratas tahun 2023 oleh National Board of Review. Di situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes, La Chimera meraih rating 93% berdasarkan 107 ulasan kritikus, dengan peringkat rata-rata 7,9/10.
Di Metacritic, yang memberikan rata-rata tertimbang, film ini mendapat skor 91 dari 100 berdasarkan 27 ulasan. Angka yang diperoleh sangatlah tinggi dan membuat kita bertanya-tanya, apakah memang filnya sebagus itu? Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.
Sinopsis
Arthur (Josh O’Connor) yang merupakan arkeolog, baru saja dibebaskan dari penjara. Dalam perjalanan menuju ke rumahnya, ia kemudian berkunjung ke sebuah rumah besar yang bobrok, di mana seorang wanita tua bernama Flora (Isabella Rossellini) tinggal bersama Italia (Carol Duarte), murid menyanyinya, dan sekelompok wanita yang menyebut Flora sebagai ibu.
Italia dieksploitasi sebagai pelayan oleh Flora, namun Italia sebaliknya membesarkan dua anak di rumah tersebut tanpa sepengetahuan Flora. Wanita tua bernama Flora itu ternyata adalah ibu dari Beniamina, yang merupakan kekasih Arthur yang sudah tiada.
Setelah bertemu Flora, Arthur lantas segera bergabung dengan geng lamanya yang merupakan tombaroli (perampok kuburan) dan mereka sedang mencari jarahan dari makam Etruria. Cara yang digunakan Arthur untuk menemukan kuburan memang unik, dan gengnya memang mengandalkan dirinya untuk menemukan harta yang tersimpan dalam makam kuno tersebut.
Sembari bersembunyi dari kejaran polisi yang mengincar mereka, geng tersebut berencana menjual harta itu kepada Spartaco (Alba Rohrwacher). Sampai di suatu waktu, saat pencarian kuburan terakhir, Arthur menemukan sesuatu yang selama ini ia cari.
Alurnya lambat dan penuh metafora
La Chimera bukanlah film yang mudah diikuti seperti film lain pada umumnya. Film ini cenderung lambat, dan akan membuat kita lelah menonton narasi yang diberikan. Kita harus memperhatikan banyak metafora di sepanjang film, yang salah satunya ditandai lewat berubahnya aspek rasio.
Karena lewat perubahan inilah Alice menyelipkan makna tersiratnya. Seperti contoh, menit pertama, kita akan melihat karakter Beniamina yang sebetulnya sudah mati. Adegan ini digambarkan lewat format ala super 8 yang akan menjadi petunjuk ke mana arah film ini sebenarnya.
Selain hal di atas, narasi utamanya membenturkan Arthur, sebagai satu-satunya karakter yang terlihat penuh kesedihan di antara sekelompok pencuri yang penuh keceriaan, dan karakter lainnya yang mencoba bertahan hidup.
Elemen teknisnya mengagumkan
Penggambaran La Chimera memang sangat indah, berbagai teknik pengambilan gambar dieksekusi dengan baik oleh Alice, juga penggunaan aspek rasio, adegan yang dipercepat, atau format film berbeda yang disatukan.
Memang tidak terlalu signifikan buat orang yang belum terbiasa, tapi hal ini sangat jelas terlihat saat melihat film ini. Skoringnya pun juga menarik, dan menempatkan banyak aliran musik di dalamnya.
Kesimpulan
Terlepas dari segala keceriaan dan kegembiraan yang dihadirkannya, La Chimera merupakan elegi yang mengharukan dan menceritakan menceritakan kisah cinta dua insan yang bertahan hingga akhir.
Semua karakter di La Chimera diperbudak oleh chimera mereka sendiri, lewat fantasi dan fiksasi yang amat mustahil didapatkan atau ditemukan. Namun, bagi Arthur, Chimera adalah kekasihnya yang hilang, Beniamina.
Arthur berada dalam ketidakpastian di sepanjang film ini, ia mencoba mencari cara untuk hidup kembali, bagaimana kehidupannya, cinta, mimpi dan kematian akhirnya bisa bertemu dengan indahnya lewat benang merah yang menjadi penghubung di antara dunia mereka.
Director: Alice Rohrwacher
Cast: Josh O’Connor, Carol Duarte, Vincenzo Nemolato, Alba Rohrwacher, Isabella Rossellini
Duration: 130 Minutes
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
La Chimera
La Chimera mengisahkan Arthur yang terjebak di antara teman-temannya yang merupakan perampok makam dan orang yang dicintainya namun telah tiada