“Iblis bisa melihat dosa kita, karena itu kita perlu melakukan pengakuan dosa,” – Pastor Rendra (Kuasa Gelap, 2024)
Sebagai film Indonesia pertama yang mengangkat eksorsis Katolik, film Kuasa Gelap terasa istimewa di tengah maraknya film horor religi bernafaskan islami. Tentu saja rujukan paling substansial dalam subgenre ini adalah The Exorcist (1973).
Sebagai pelopor film bertema eksorsis, The Exorcist yang disutradarai William Friedkin, tak bisa dipungkiri merupakan salah satu film horor terbaik sepanjang masa. Walaupun film ini berjalan sedikit lambat, tapi apa yang disuguhkan amat mengejutkan dan bisa bertahan hingga saat ini.
Bagaimana dengan Kuasa Gelap? Apakah film ini bisa disandingkan dengan pendahulunya?
Sinopsis
Pastor Thomas (Jerome Kurnia) sedang diliputi kebimbangan. Setelah kematian ibu dan saudara perempuannya dalam sebuah kecelakaan tragis, Thomas berniat untuk mengundurkan diri sebagai Pastor.
Namun, ia diberi tugas terakhir untuk membantu Romo Rendra (Lukman Sardi), yang kesehatannya sedang menurun, untuk mengusir setan yang telah merasuki Kayla (Lea Chiarachel), yang merupakan sahabat dekat mendiang adiknya.
Pastor Thomas dan Pastor Rendra berusaha untuk mengusir setan yang bersemayam dalam tubuh Kayla. Ternyata setan tersebut tidak hanya mengancam nyawa Kayla tetapi juga Maya (Astrid Tiar), ibu Kayla yang memiliki masa lalu kelam yang membuatnya dihantui rasa bersalah.
Mengikuti Kisah Dua Karakter Utama
Kuasa Gelap bergerak dengan mengikuti dua karakter utamanya, Pastor Thomas dan Kayla yang diceritakan secara bergantian. Narasi ini sebenarnya cukup untuk membangun film ini menjadi sebuah garapan yang di atas rata-rata.
Sayang, naskahnya cenderung lemah yang menyebabkan eksekusi film cenderung biasa saja untuk subgenre seperti ini, terutama menjelang konklusi.
Eksposisi dari Pastor Thomas dirasa belum cukup kuat untuk membuat karakter ini memutuskan keluar dari kaulnya.
Begitupun dengan motif Kayla untuk melakukan pemanggilan arwah, tidak digambarkan dengan visualisasi yang cukup intens kepada pihak ketiga, mengakibatkan hal ini hanya terungkap lewat dialog dan akting semata.
Konklusinya Datar dan Biasa Saja
Konklusinya pun terasa datar dan tidak epik. Sebagai sosok yang kerasukan pengikut Lucifer, apa yang ditampilkan Bobby Prasetyo tidak mencerminkan film yang epik, dan khas dari subgenre ini, terlebih lewat penggunaan CGI.
Hal ini terlihat ketika usaha kedua pastor saat melawan iblis yang merasuki Kayla terasa monoton dan biasa saja. Kuasa Gelap terasa mendegradasi karya Bobby yang sebelumnya tampil cukup baik di Rumah Dinas Bapak dan Thaghut.
Kesimpulan
Sebagai sebuah film Indonesia pertama bertema eksorsisme Katolik, Kuasa Gelap cukup menghibur, walaupun di aspek teknisnya tak begitu baik. Walaupun begitu, kualitas akting pemainnya khususnya Astrid Tiar dan Lea Chiarachel membuat film ini menarik untuk diikuti hingga selesai.
Director: Bobby Prasetyo
Cast: Lukman Sardi, Astrid Tiar, Jerome Kurnia, Lea Ciarachel, Freya JKT48
Duration: 96 minutes
Score: 5.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Kuasa Gelap
Setelah kematian ibu dan saudara perempuannya dalam sebuah kecelakaan tragis, Thomas berniat untuk mengundurkan diri sebagai Pastor. Namun, ia diberi tugas terakhir untuk membantu Romo Rendra (Lukman Sardi), yang kesehatannya sedang menurun, untuk mengusir setan yang telah merasuki Kayla (Lea Chiarachel)