“I stared death in the face, and for the first time I saw my true self.” – Sergei Kravinoff (Kraven the Hunter, 2024)
Setelah waralaba Venom berakhir, Sony menghadirkan supervillain Marvel terbarunya yang juga merupakan salah satu musuh utama Spider-man, yaitu Kraven the Hunter.
Sosok villain yang memperoleh kekuatannya dari tetesan darah singa legendaris yang telah memangsa banyak orang di Afrika ini secara tidak langsung mengubah metabolisme tubuhnya menjadi lebih kuat bak superhero.
Sinopsis
Setelah kematian ibunya, Sergei Kravinoff bersama dengan saudara tirinya Dmitri dibawa oleh ayah mereka Nikolai (Russell Crowe) untuk dipersiapkan mengambil alih operasi perdagangan narkoba miliknya. Selama perjalanan berburu di Afrika, Sergei terluka parah setelah melindungi saudaranya dari seekor singa.
Menjelang kematian, ia ditemukan oleh seorang gadis bernama Calypso, yang telah diperingatkan oleh neneknya bahwa ia akan campur tangan dalam sebuah kecelakaan dan memberikan korbannya kekuatan besar, menyuntiknya dengan serum sebelum dibawa ke rumah sakit.
Setelah pulih, Sergei menemukan bahwa kekuatan fisiknya telah menjadi seperti binatang, dan melarikan diri ke tempat perlindungan tersembunyi milik ibunya di Rusia setelah muak bertemu ayahnya.
Bertahun-tahun kemudian, Sergei (Aaron Taylor-Johnson), yang sekarang dikenal sebagai Kraven, bekerja sebagai pembela hukum untuk menyingkirkan penjahat dalam daftarnya.
Setelah membunuh seorang pedagang senjata di penjara Rusia, Kraven pergi ke London untuk merayakan ulang tahun Dmitri. Tapi adiknya ditangkap oleh sekelompok tentara bayaran ketika ia sedang tidak berada di apartemen adiknya.
Ketika Nikolai menolak membayar uang tebusan, Kraven meminta bantuan Calypso (Ariana DeBose), yang kini bekerja sebagai pengacara, dan meyakinkannya untuk membantu melacak para penculik saudaranya.
Sementara itu, Dmitri didekati oleh bos para penculiknya, Aleksei Sytsevich (Alessandro Nivola), seorang tentara bayaran yang mempunyai kekuatan dan wajah badak, dan mengusulkan untuk bersekutu guna mengambil alih operasi Nikolai, tetapi Dimitri menolak untuk mengkhianati ayahnya.
Mengetahui hubungan Kraven dengan Dmitri dan khawatir ia akan mengejarnya, Aleksei bekerja sama dengan Foreigner, seorang pembunuh bayaran yang mempunyai kekuatan hipnosis dan sangat terobsesi membunuh Kraven. Berhasilkah Aleksei mencapai tujuannya mengalahkan Kraven?
Set Piece Aksi yang Menghibur
Sebagai film penutup Sony dengan Marvel, bisa dikatakan Kraven the Hunter menghibur dengan set piece aksinya, namun film ini juga memiliki banyak kekurangan substantial di dalamnya.
Hal yang terlihat jelas adalah naskahnya yang sangat buruk dalam membangun narasi dan karakter yang ada, khususnya setelah 10 menit adegan prolog saat Kraven meloloskan diri dari penjara Rusia.
Built up story Sergey, Dimitry dan ayahnya terasa bertele-tele, tanpa memperhatikan durasi film yang mencapai lebih dari 2 jam ini.
Karakter Sergey/Kraven terasa solid, namun tidak untuk karakter di sekitarnya, seperti Calypso yang terasa asing dan tidak nampak chemistry yang seharusnya muncul. Tak hanya Calypso, tapi juga Aleksei, dan juga Foreigner yang nampak asal saja dibuat, tanpa ada eksposisi yang cukup untuk menjelaskan asal mula karakter ini.
CGI yang Terlihat Murahan
Hal kedua yang nampak buruk adalah CGI nya yang terlihat murahan dan tidak mencerminkan sosok villain yang nampak buas atau setidaknya bisa meyakinkan penonton.
Contoh paling jelas ada pada sosok Rhino yang terlihat buruk CGI nya dan sosoknya juga sangat jauh berbeda dari versi komiknya yang nampak intimidatif dan sangat powerful.
Sosok Foreigner pun juga ditampilkan sederhana, dengan kemampuannya yang sebetulnya lumayan, tapi lagi-lagi tidak diekspos secara maksimal lewat narasinya. Semua makin nampak parah lewat editingnya nampak kasar, yang menyebabkan transisi antar adegannya terasa jumping dan tidak enak dilihat.
Kesimpulan
Untungnya adegan aksi yang disuguhkan dapat menghibur penonton, dengan rangkaian set-piece yang terbangun secara sistematis.
Memang film ini tidak akan bisa memuaskan pecinta supervillain Marvel yang berharap film rilisan Sony ini bisa seperti film-film MCU yang digarap sangat serius. Paling tidak, film ini bisa menjadi pembeda yang signifikan dari waralaba Venom atau Morbius yang tidak bisa memuaskan para fansnya hingga saat ini.
Director: J.C. Chandor
Cast: Aaron Taylor-Johnson, Russell Crowe, Fred Hechinger, Ariana DeBose, Christopher Abbott
Duration: 127 minutes
Score: 6.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Kraven the Hunter
Setelah kematian ibunya, Sergei Kravinoff bersama dengan saudara tirinya Dmitri dibawa oleh ayah mereka Nikolai (Russell Crowe) untuk dipersiapkan mengambil alih operasi perdagangan narkoba miliknya.