“Kamu itu masih muda, masa depan kamu masih panjang kamu harus bisa move on,” – Sri (Kartu Keluarga).
Sebuah Series bergenre drama komedi keluarga yang siap menghibur ini cukup menarik perhatian karena baru baru ini berhasil mencapai trending nomor 1 di Netflix.
Series yang dibintangi oleh Bunga Zainal, Dimas Anggara, dan Tyo Pakusadewo mengangkat cerita
tema keluarga dan permasalahan sosial yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Ceritanya berfokus pada Sri Widuri (Bunga Zainal), seorang single mother yang berjuang keras untuk memberikan pendidikan terbaik bagi putranya, Jarot.
Sinopsis
Cerita ini berpusat pada Sri Widuri (Bunga Zainal), seorang single mother yang gigih berjuang demi masa depan putranya, Jarot.
Keinginan Jarot untuk masuk SMP favorit membuatnya harus menghadapi kendala sistem zonasi. Karena sekolah impian Jarot berada di kecamatan yang berbeda, Sri pun harus memutar otak mencari solusi.
Di tengah keputusannya, Sri bertemu dengan Ambardi (Dimas Anggara), seorang pengusaha batik tampan yang tinggal di kecamatan yang sama dengan sekolah yang diinginkan Jarot.
Demi masa depan anaknya, Sri nekat melakukan pernikahan kontrak dengan Ambardi agar Jarot bisa terdaftar di sekolah tersebut.
Namun, pernikahan palsu ini justru membawa berbagai masalah dan konflik baru dalam kehidupan mereka berdua. Konflik berbalut komedi segar pun muncul ketika Sri dan Ambardi harus menjalani kehidupan sebagai pasangan suami istri.
Film komedi keluarga yang dibalut dengan kisah kaya akan pesan moral
Tema utama dari series Kartu Keluarga adalah keluarga, perjuangan, dan cinta. Series ini mengeksplorasi dinamika keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, serta pentingnya kasih sayang dan dukungan dalam membangun hubungan yang kuat.
Salah satu adegan yang cukup dalam pesan moral yang disampaikan adalah ketika Sri yang nekat melakukan kawin kontrak agar anaknya dapat terdaftar dalam kartu keluarga yang satu zonasi dengan sekolah impian anaknya.
Dalam adegan ini menggambarkan perjuangan seorang ibu untuk masa depan anaknya. Adegan ini juga menyoroti permasalahan sistem zonasi sekolah dan bagaimana orang tua berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Selain itu terdapat pula pesan moral yaitu perjuangan seorang Ibu akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya, termasuk mengambil risiko dan menghadapi tantangan. Dalam series ini banyak pula pesan moral lainnya seperti, Pentingnya keluarga, kejujuran dan keterbukaan, dan cinta sejati.
Sinematografi apik dengan balutan Musik yang memanjakan telinga
Mengingat Kartu Keluarga adalah sebuah drama komedi dengan latar belakang kehidupan sehari-hari keluarga Indonesia, sinematografi yang digunakan banyak shot kamera yang cenderung mengikuti karakter dengan dekat, memberikan penonton pengalaman seolah-olah mereka adalah bagian dari keluarga tersebut.
Terdapat beberapa contoh variasi pengambilan gambar dalam series ini diantaranya adalah adegan close up pada wajah Sri Widuri saat menerima kabar buruk, atau saat ia sedang merenung sendirian. Hal ini dapat memperlihatkan kedalaman emosinya dan membuat penonton lebih terhubung dengan karakternya.
Selanjutnya adegan medium shot yaitu saat Sri Widuri sedang berdebat dengan anaknya atau saat ia sedang berbicara dengan sahabatnya. Adegan ini dapat menunjukkan kehangatan hubungan mereka atau konflik yang sedang terjadi.
Terakhir, series ini juga menampilkan adegan dengan wide shot yaitu saat Sri Widuri berjalan di pasar tradisional atau saat ia sedang melihat pemandangan kota dari ketinggian. Adegan ini dapat memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari Sri Widuri dan lingkungan di sekitarnya.
Dalam series ini Kita dapat melihat adegan-adegan yang menampilkan kehidupan sehari-hari Sri Widuri dan keluarganya dengan sangat detail. Mulai dari aktivitas memasak, berbelanja di pasar, hingga interaksi sederhana dalam rumah.
Detail-detail kecil ini dapat membuat penonton merasa lebih dekat dan terhubung dengan karakter. Menurut penulis, visual dari series cukup memanjakan mata dengan balutan estetika visual yang menarik dan mudah diingat.
Penggunaan warna yang harmonis, komposisi gambar yang baik, dan pemilihan sudut kamera yang tepat dapat membuat film ini lebih menarik untuk ditonton. Film ini kemungkinan akan menampilkan realitas kehidupan sehari-hari dengan jujur dan tanpa berlebihan.
Hal ini dapat membuat penonton merasa lebih terhubung dengan cerita dan karakter. Penggunaan berbagai jenis shot dapat membuat film ini lebih dinamis dan menarik.
Penggunaan musik tradisional Indonesia dapat memberikan sentuhan lokal dan menambah kedalaman budaya dalam cerita. Sentuhan musik tradisional ini merupakan permainan musik gamelan yang mengakhiri setiap episodenya.
Kesimpulan
Series Kartu Keluarga adalah sebuah karya yang menyentuh hati dan relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan kembali arti keluarga dan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat.
Penasaran dengan lika-liku kehidupan keluarga yang penuh kejutan seekaligus kehangatan? Yuk, temukan jawabannya hanya di series Kartu Keluarga!
Director: Sukhdev Singh
Cast: Bunga Zainal, Dimas Anggara, Tyo Pakusadewo, Cindy Nirmala
Episodes: 8
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Kartu Keluarga
Kartu Keluarga" mengisahkan tentang sebuah keluarga sederhana yang tinggal di sebuah kota kecil di Indonesia. Melalui lika-liku kehidupan sehari-hari mereka, penonton diajak untuk menyaksikan berbagai permasalahan yang seringkali dihadapi oleh keluarga modern, seperti perbedaan generasi, tekanan sosial, dan pencarian jati diri.