“The distance is not the main issue, it’s what’s in between,” – Roman (Kandahar, 2023)
Siapa yang tidak bosan dengan aksi Gerard Butler? Dirinya kembali dalam film aksi Kandahar, yang dijadwalkan akan dirilis di bioskop pada 31 Mei 2023 oleh Open Road Films. Kandahar adalah sebuah film thriller aksi yang disutradarai oleh Ric Roman Waugh dan ditulis oleh Mitchell LaFortune.
Film ini dibintangi oleh Gerard Butler, yang juga merupakan produser dalam film ini, dan menampilkan para pemeran pendukung yang meliputi Navid Negahban, Ali Fazal, Bahador Foladi, Nina Toussaint-White, Vassilis Koukalani, Mark Arnold, Corey Johnson, dan Travis Fimmel.
Sinopsis
Setelah berhasil meledakkan fasilitas nuklir Iran, Tom Harris (Gerard Butler) mendapat misi lagi. Misi tersebut begitu sulit sehingga memerlukan orang yang ahli dalam bahasa dan budaya antara Afganistan, orang tersebut adalah Mohammad (Navid Negahban). Mohammad dan Tom ditugaskan oleh Ramon (Travis Fimmel).
Misi Tom dan Mohammad ternyata sudah diketahui pihak musuh, sehingga harus mundur dan kembali. Jalan kembali itu yang sulit, mereka berdua diburu pada sekutu Iran. Tom harus mencari jalan keluar terdekat, dan satu-satunya tempat terdekat adalah Kandahar.
Perjalanan sejauh 400 mil atau sekitar 645 kilometer dari tempat misinya. Jauhnya perjalanan harus ditempuh jalan darat, karena itu satu-satunya cara mereka untuk kabur dan menjauh dari kejaran para pemburu. Mampukah Tom mencapai Kandahar sebelum terbunuh?
Menuju misi tanpa basa-basi
Karakter utama sudah terlihat sejak awal, bagaimana Tom menyamar untuk melancarkan misinya bersama Oliver rakannya. Lagi-lagi konflik Amerika Serikat dengan Timur Tengah. Seakan doktrin bagaimana negara adidaya Amerika memegang kubu yang benar dengan misinya.
Karakter Tom yang kuat terlihat memimpin laga sejak awal. Misi yang hampir mustahil, sudah membuat jantung kita terpacu sejak awal. Tanpa baku tembak dan kontak apapun dengan kubu musuh, Tom juga langsung membawa kita pada permasalahan keluarganya.
Plot cetakan lama, bagaimana para tentara yang bertugas dilapangan, rindu akan keluarganya di rumah. Acara keluarga tentang putrinya, menjadi dorongan sekaligus deadline Tom untuk pulang. Tapi tunggu dulu, Tom harus melaksanakan misi selanjutnya, yang terbilang lebih ganas dan mematikan. Dirinya diterjunkan sendirian hanya dengan penerjemah, yang diam-diam juga membawa misi pribadi.
Terus disuguhi konflik, lebih baik kita fokus ke pelarian Tom ke Kandahar. Ya.. karena itu judul filmnya. Keseruan misi dimulai ketika para aliansi Iran, yaitu India, Pakistan, Afghanistan, bahkan organisasi ISIS sekalipun terlibat dalam proses larinya Tom bersama Moh ke Kandahar.
Gerard Butler si paling action
Aktor kelahiran 1969 ini tidak pernah absen berperan dalam film aksi sejak mengumandangkan “This is Sparta!!” di 300. Di sini lagi-lagi karakter Tom yang dimainkannya menjadi pemimpin laga dan beraksi sendirian, walau dibantu beberapa kawan. Seperti biasa, karakternya dibuat begitu tangguh, dan tak kenal menyerah sampai titik darah penghabisan. Motivasi keluarga jadi pegangan kuat karakter utama melancarkan misi gilanya.
Pelarian ke Kandahar menjadi mematikan karena para pembunuh mengintai, bahkan kumpulan pasukan khusus yang dikerahkan salah satu agen India bernama Kahil (Ali Fazal). Setiap tindakan Tom tidak akan disertakan banyak dialog tidak penting. Semua akan berkaitan dengan bagaimana ia selamat dari serangan dan sampai di Kandahar.
Gerard Butler dan sutradara Ric Roman Waugh sudah menjalin beberapa proyek film aksi seperti ini. Ciri khas jika keduanya bersatu nampak begitu jelas. Setelah Angel has Fallen (2019) dan Greenland (2020), memosisikan sang karakter utama harus selamat mengandalkan dirinya sendiri, dengan motivasi tambahan yaitu keluarga dan teman-temannya. Jadi sedikit banyak kalian akan tahu bagaimana film ini berakhir.
Perang di gurun? Siapa takut!
Aksi Tom dan Moh terus bikin geregetan di babak kedua film. Tidak tanggung-tanggung aliansi kubu Iran yang marah begitu banyak, setelah misi pertama Tom sukses. Terutama agen India Kahil yang sejak awal begitu vokal untuk mendapatkan Tom atas perintah dari atasannya.
Karakter pemburu Tom tidaklah banyak. Tapi, tempat berlangsungnya pelarian ke Kandahar jadi primadona dalam film ini. Mulai dari pemukiman dan pasar padat penduduk, yang sangat menggambarkan bagaimana konflik internal negara Iran dan Afghanistan. Lalu kota-kota kecil yang disinggahi, dan yang paling berkesan adalah pertarungan di tengah gurun pasir.
Tidak semua gurun seperti di film Dune, tapi hamparan tandus nan kering kerontang yang membuat kita yang menontonnya saja bisa kehausan. Kendaraan SUV dan beberapa kendaraan berat militer berjibaku di gurun untuk menggagalkan pelarian Tom ke Kandahar. Adegan paling ikonik adalah baku tembak Tom dengan helikopter di tengah gurun saat malam hari yang gelap gulita. Kita akan diperlihatkan beberapa tampilkan infrared yang hanya bisa dilihat dari kedua kubu yang sedang berhadapan.
Kesimpulan
Kencangkan sabuk pengaman, karena Gerard Butler dalam karakternya Tom membawa kita berkendara sejauh 400 mil menjelajah gurun menghindari para pemburu dirinya. Hanya dengan ditemani seorang penerjemah, melawan puluhan pembunuh kejam Timur Tengah antara Iran dan Afghanistan rasanya sulit, tapi itulah inti dari aksi pelarian ke Kandahar.
Reuni antara sang aktor dan sutradara Ric Roman Waugh, memperkuat ciri khas keduanya jika berada dalam satu film aksi survival. Kali ini gurun pasir Timur Tengah menjadi saksi, bagaimana karakter Tom harus bertahan hidup, mengerahkan apapun untuk mencapai lokasi penjemputan krusial.
Director: Ric Roman Waugh
Cast: Gerard Butler, Ali Fazal, Bahador Foladi, Olivia-Mai Barrett, Nina Toussaint-White, Rebecca Calder, Ross Berkeley Simpson, Vassilis Koukalani, Hakeem Jomah, Tom Rhys Harries.
Duration: 120 minutes
Score: 7.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Kandahar
Tom (Gerard Butler) harus melarikan diri ke Kandahar karena misinya sudah diketahui pihak musuh. Hanya bersama penerjemah bernama Moh (Navid Negahban), Tom harus berhadapan dengan banyak pemburunya di tengah gurun pasir.