Review Our Beloved Summer (2021)

Kisah cinta masa muda yang tak pernah terlupakan seperti kenangan musim panas.

“Beginilah kehidupan masa muda. Mereka sangat belia dan polos, seperti musim panas” – Choi Woong (Our Beloved Summer)

 

Masa muda adalah masa yang tak terlupakan bagi setiap orang, katanya. Bentuk-bentuk indah dari segala macam perasaan mungkin akan membentuk diri setiap insan hingga bertahun-tahun kemudian. Membawa kebahagiaan, bahkan kesedihan yang tak terhingga dan terlalu membekas untuk dilupakan.

Begitu pula seperti drama terbaru Korea Selatan berjudul ‘Our Beloved Summer’ yang telah berakhir pada 25 Januari 2022 kemarin, meninggalkan para penonton dengan kenangan akan masa muda yang indah bagaikan musim panas.

Berjalan selama 16 episode sejak 6 Desember tahun lalu, serial ini berhasil menarik perhatian masyarakat terutama dengan kehadiran kedua bintang utama, Choi Woo-shik dan Kim Da-mi.

Sebelumnya, Choi Woo-shik dan Kim Da-mi pernah dipersatukan dalam sebuah film horror Korea berjudul ‘The Witch: Part 1. The Subversion.’ Adapun Choi Woo-shik sendiri pernah bermain dalam film ‘Parasite’ yang berhasil memenangkan piala Oscar di tahun 2019, sementara Kim Da-mi pernah bermain dalam serial ‘Itaewon Class’ bersama Park Soe-joon.

Sinopsis

Serial ini bermula saat Choi Woong (Choi Woo-shik) dan Kook Yeon-soo (Kim Da-mi) diminta menjadi pemeran utama dalam sebuah film dokumenter yang akan menampilkan cerita kehidupan masa SMA seorang bintang kelas dan murid dengan peringkat terendah di sekolah. Bak kucing dan anjing, keduanya selalu bertengkar, saling membenci, dan berharap untuk tidak akan pernah bertemu lagi 10 tahun kemudian.

© Netflix

Tak terasa 10 tahun telah berlalu, keduanya telah menjalani apa yang masing-masing impikan, walau kenyataan menjadi dewasa tidak semulus harapan saat remaja. Choi Woong dan Yeon-soo kemudian kembali diminta untuk jadi pemeran utama dalam dokumenter yang akan bercerita kehidupan keduanya 10 tahun kemudian.

Awalnya, keduanya menolak secara tegas, namun mereka akhirnya menyetujui ide tersebut dan bertekad untuk menuntaskan segala masa lalu yang tidak terlupakan dan masih membekas hingga 10 tahun mendatang.

Kisah masa muda penuh cerita

Melalui alur yang maju-mundur, penonton terasa disuguhkan dengan angan-angan masa lalu yang indah dengan kenyataan begitu keras. Di mulai dari cerita awal pertemuan Choi Woong dan Yoen-soo, alur cerita kemudian membawa kita ke 10 tahun ke depan, di mana keduanya berharap tidak pernah bertemu lagi.

Kepolosan keduanya begitu terasa, kenaifan pemikiran remaja SMA dinarasikan dengan menawan dan digambarkan dengan baik melalui kedua karakter tersebut.

Ketika akhirnya mereka dipertemukan kembali, alur cerita dibuat menarik dengan menampilkan sisi yang terlewat dan tidak pernah terlihat selama 10 tahun kehidupan mereka. Drama ini dibuat dengan alur yang lambat dan tidak tergesa-gesa, seakan membawa penonton untuk menikmati waktu senggang bersama secangkir teh di hari yang cerah.

© Netflix

Namun, bukan berarti drama ini akan membosankan. Melalui alur yang maju-mundur, penonton rasanya akan lebih penasaran akan perjalanan kehidupan kedua tokoh ini. Penasaran tentang bagaimana mereka melanjutkan kehidupan masing-masing setelah syuting film dokumenter selesai digarap, bagaimana keduanya menggapai impian yang telah mereka inginkan sejak SMA, dan bagaimana Choi Woong dan Yoen-soo harus menjadi dewasa ketika mereka dipertemukan kembali.

Di beberapa bagian, drama ini terlalu realisitis sehingga membuat penonton bisa merefleksikan diri atas apa yang mereka inginkan sewaktu remaja. Apakah ini kehidupan yang kita inginkan selama ini? Sudahkah kita bahagia atas pilihan yang kita jalani? ‘Our Beloved Summer’ secara indah menampar kita dengan kenyataan tersebut.

Dua karakter yang berbeda

Pada episode awal, diperlihatkan kebencian antara Choi Woong dengan Kook Yoen-soo karena keduanya memiliki karakter yang berbeda. Choi Woong yang ingin memiliki kehidupan santai, tidak melelahkan, dan kurang ambisi, bertemu dengan Kook Yoen-soo yang dingin, mandiri, dan mampu melakukan banyak hal.

Melalui film dokumenter, keduanya justru secara tidak sadar memiliki kecocokan karena perbedaan yang dimiliki masing-masing karakter. Sifat Choi Woong yang kekanak-kanakan mampu diimbangi oleh Kook Yoen-soo yang lebih dewasa, sementara sifat Yoen-soo yang terlalu dingin dan egois bisa diatasi oleh Choi Woong yang selalu sabar dan terus memberikan nasihat untuknya.

© Netflix

Dengan dua karakter yang berbeda tersebut, drama ‘Our Beloved Summer’ menjadi lebih hidup. Kedua karakter ini dibuat tidak sempurna, yang justru membuat drama ini menjadi sempurna. Tidak ada tokoh jahat dan baik dalam drama ini, semuanya memiliki ceritanya masing-masing untuk menjadi dasar atas apa yang mereka lakukan hingga saat ini.

Menariknya, hubungan keduanya tidak pernah berubah menjadi toxic relationship. Meski karakter keduanya berbeda dan sering mengalami konflik hingga putus-nyambung, Choi Woong dan Yoen-soo selalu berjuang demi kisah cinta mereka masing-masing. Mereka pun saling menjadi sandaran satu sama lain ketika hidup sedang tidak baik-baik saja, keduanya pun digambarkan selalu ingin memperbaiki diri meski terasa sulit. Kedua karakter ini juga ditopang dengan baik oleh dukungan dari keluarga dan teman-temannya masing-masing.

Ketika kehilangan menjadi trauma

Meski sebagian besar drama ini tersaji cerah, ringan, dan indah layaknya musim panas, namun tetap ada cerita menyedihkan yang tertutup dengan apik oleh setiap tokoh.

Secara tidak langsung, drama ini juga menampilkan aura sepi dan hampa di beberapa adegan. Ketika Choi Woong menggambar di studionya, ketika Kim Ji-woong masuk ke rumahnya, atau ketika NJ berada di mobil setelah menjalani harinya. Nuansa sepi dan hampa dibangun melalui tone warna monoton serta bagaimana setiap pemain menampilkan sorot mata kosong dan luyu dalam adegan tersbeut.

© Netflix

Setelah penonton dibuai dengan tingkah manis antara setiap pemain, lambat laun rasa trauma mereka pun terkuak. Hal ini cukup menjelaskan alasan dibalik keinginan tidak masuk akal pemeran utama untuk menjalani hidupnya. Sementara itu, juga menjelaskan sosok Kim Ji-woong yang misterius dan selalu menutup diri dari berbagai emosi hingga tidak bisa melihat hal lain yang lebih penting.

Seperti sebuah drama Korea pada umumnya, dengan luasnya durasi yang mereka punya, berbagai karakter mampu digambarkan secara detail tanpa cela mulai dari rasa senang hingga kesedihannya masing-masing, begitupun dalam drama ‘Our Beloved Summer.’

Visualisasi indah dibawakan dengan para pemain yang tepat

Tidak salah jika dikatakan bahwa setiap bintang yang bermain dalam drama ini, telah sangat baik membawa karakternya masing-masing. Saya kira, tidak ada yang tidak jatuh cinta setelah melihat kecocokan karakter Woo-shik dengan Choi Woong dengan sifatnya yang pemalu dan manis. Sementara itu, Kim Da-mi yang pernah berperan sebagai perempuan eksentrik dan mandiri, sepertinya melekat hingga ke drama ‘Our Beloved Summer’ namun dengan lebih banyak keceriaan.

Selain itu, drama ini juga menampilkan visualisasi yang menarik, dari karya ilustrasi Choi Woong, rumah yang ditinggalinya, bahkan hingga lingkungan sekitar tempat kedua pasangan tersebut biasa tida sengaja bertemu. Sekali lagi, drama ini benar-benar menggambarkan nuansa musim panas dengan sangat baik dalam beragam sisi, mulai dari setiap tokohnya, alur cerita, hingga visualisasi.

Kesimpulan

‘Our Beloved Summer’ merupakan kisah cinta umum yang membawa kita merasakan kembali masa-masa indah cinta pertama kala remaja. Dengan visualisasi menarik, setiap pemain yang memiliki karakter yang kuat, dan jalan cerita yang lambat namun tidak membosankan, drama ini cocok untuk menjadi tontonan ringan kala waktu senggang.

 

Director: Kim Yoon-jin

Episode: 16

Cast: Choi Woo-shik, Kim Da-mi, Kim Sung-cheol, Roh Jeong-eui

Score: 8.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Our Beloved Summer

8.4 Score

Choi Woong (Choi Woo-shik) dan Kook Yeon-soo (Kim Da-mi) diminta menjadi pemeran utama dalam sebuah film dokumenter yang akan menampilkan cerita kehidupan masa SMA seorang bintang kelas dan murid dengan peringkat terendah di sekolah. Bak kucing dan anjing, keduanya selalu bertengkar, saling membenci, dan berharap untuk tidak akan pernah bertemu lagi 10 tahun kemudian.

Review Breakdown

  • Acting 8.5
  • Cinematography 8.5
  • Entertain 8.2
  • Scoring 8.2
  • Story 8.4
Exit mobile version