CINEVERSE
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
No Result
View All Result
CINEVERSE

Review Ipar Adalah Maut (2024)

Asmara Terlarang yang Seharusnya Tidak Terjadi dan Membuat Hancurnya Sebuah Keluarga

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
June 12, 2024
Ipar Adalah Maut

© MD Pictures

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga

Review Seni Memahami Kekasih (2024)

Review Azzamine (2024)

Harusnya aku menutup peluang sebelum itu terjadi, dan lebih tegas melindungi rumah tanggaku. Harusnya aku berani menolak sesuatu jika ragu, dan lebih mempercayai intuisiku, tetapi juga yang disampaikan rasulullah, tak ada kejadian kecuali untuk dipetik hikmahnya,” – Nisa (Ipar Adalah Maut, 2024)

Setelah sebelumnya mengulas Dilan 1983: Wo Ai Ni, kini Cineverse akan mengulas Ipar Adalah Maut yang dirilis MD Pictures dan Dapur Films.

Ipar Adalah Maut diangkat dari kisah nyata dengan judul sama yang dipopulerkan @elizasifaa dan dalam pemutaran perdana yang dilakukan di Jakarta (10/9), film ini memperoleh animo yang luar biasa dari banyaknya orang yang ingin melihat langsung.

Sekarang bagaimana dengan filmnya sendiri? Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.

Sinopsis

© MD Pictures

Di Semarang, Nisa (Michelle Ziudith) yang sedang menjalani studinya di sebuah kampus, bertemu seorang dosen muda yang cerdas, Aris (Deva Mahenra) yang jatuh hati padanya. Tak lama berselang, keduanya menikah dan pernikahan mereka bagaikan dongeng yang sempurna, terlebih dengan lahirnya putri mereka, Raya (Alesha Fadillah Kurniawan).

Namun suatu Ketika, Ibu Nisa tiba-tiba menitipkan anak keduanya yang juga merupakan adik Nisa, Rani (Davina Karamoy), untuk tinggal bersama Aris dan Nisa. Rani yang tadinya menjaga jarak dengan Aris, tapi perlahan, cinta terlarang tumbuh di antara keduanya. Di belakang Nisa, Aris mengkhianati pernikahannya sendiri dengan adik kandung istrinya sendiri. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Transisi di paruh pertama agak jumping, selebihnya normal

Karena narasi yang diceritakan lumayan panjang, dengan durasi lebih dari 2 jam, maka akan nampak transisi adegan di paruh pertama sedikit ‘jumping’ atau dipercepat dari satu adegan ke adegan berikutnya. Kita akan melihat bagaimana kisah cinta Nisa dan Aris agak dipercepat dan tidak akan diperlihatkan prosesnya secara detil.

© MD Pictures

Begitupun kita tak akan melihat Raya lahir dan kita akan masuk fase ketika karir Aris makin menanjak, Nisa memulai usaha toko kuenya, dan plot mulai kembali normal saat Rani dititipkan sang ibu untuk tinggal di rumah kakaknya.

Di sini kita akan melihat bagaimana plot bergulir dengan indahnya dan menarik untuk diikuti. Ipar Adalah Maut juga pintar mengatur tensi, narasinya yang dinamis, tak hanya drama, tapi juga menyelipkan sentilan komedi dari Pak Junedi (Susilo Nugroho) yang merupakan dosen senior di tempat Aris mengajar.

Pak Junedi secara tidak langsung menjadi karakter sekunder yang selalu menjadi alibi untuk menutup perselingkuhan Aris dengan Rani. Namun, sentilan terakhir Pak Junedi kepada Aris sebelum semuanya terbongkar, memang sangat menohok dan akan membuat kita terkejut dengan perkataannya.

Akting yang luar biasa dari pemeran utamanya

© MD Pictures

Plotnya yang dinamis ini juga didukung oleh tiga pemeran utamanya yang tampil sangat baik dalam menjalin cerita yang disuguhkan. Baik Deva Mahenra, Michelle Ziudith, ataupun Davina Karamoy memang luar biasa di film ini.

Totalitas ketiganya benar-benar membuat penonton terhanyut oleh kisah asmara terlarang di balik kebohongan yang selama ini dipertontonkan Aris kepada istrinya. Belum lagi pemeran pendukungnya seperi Dewi Irawan yang menjadi Ibu Anis dan Rani, mampu menjadi karakter yang sangat bersalah kepada anaknya.

Begitu pula dengan Alesha Fadillah yang tampil baik menjelang konklusi, membuat dirinya harus mengorbankan salah satu dari orang tuanya akibat asmara terlarang ayahnya ini. Ipar Adalah Maut akan membuat sebagian penonton, khususnya kaum hawa akan kesal melihat kisah perselingkuhan ini.

Kesimpulan

Ipar Adalah Maut akan membuat penonton terkesima dengan narasi dinamis yang dihadirkannya dan akan membuat penonton, khususnya kaum hawa akan kesal melihat kisah perselingkuhan yang terjadi di antara keduanya dan mencoba menutupinya dengan segala cara.

Isunya yang amat relate dengan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari tentu akan membuat film ini mudah diterima dan dijadikan pembelajaran. Narasinya hadir dalam hadis yang berbunyi:

“Janganlah kalian memasuki wanita tanpa mahram.” Kemudian seorang dari kaum Anshar berkata, ‘Apa pendapatmu tentang ipar?’ Rasulullah menjawab, “Ipar adalah maut.” (HR. Al-Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172).
© MD Pictures

Apa yang tertulis dalam hadis tersebut, yang juga tertulis di akhir film, akan membuat banyak keluarga berinteraksi terhadap apa yang diceritakan di film ini. Karena apa yang termaktub dalam hadis memang seharusnya dipahami oleh umatnya.

Dengan dua original soundtrack yang dinyanyikan oleh Mytha Lestari dan Lyodra, tampaknya kisah perselingkuhan terbaru MD Pictures ini bisa melampaui kesuksesan film sebelumnya, Layangan Putus, yang hadir dengan isu yang sama dan berhasil menembus 1 juta penonton.

Tonton segera Ipar Adalah Maut yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 Juni 2024.

 

Director: Hanung Bramantyo

Starring: Michelle Ziudith, Deva Mahenra, Davina Karamoy, Alesha Fadillah, Dewi Irawan, Devina Aureel, Asri Welas, Nyimas Ratu Rafa, Susilo Nugroho, Rukman Rosadi

Duration: 131 Minutes

Score: 9.0/10

WHERE TO WATCH

cinema xxicinema cgvcinema cinepolis

The Review

Ipar Adalah Maut

9 Score

Ipar Adalah Maut mengisahkan rumah tangga Nisa dan Aris yang awalnya bahagia, akan terguncang dengan kemunculan adik Nisa yang tinggal bersama mereka

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Scoring 0
  • Story 0
Tags: Alesha FadillahAsri WelasDavina KaramoyDeva MahenraDevina AureelDewi IrawanHanung BramantyoIpar Adalah MautMD PicturesMichelle ZiudithNyimas Ratu RafaRukman RosadiSusilo Nugroho
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

Juventus Wisnu - Editor in Chief di Cineverse - Movie enthusiast for more than two decades and now trying to growing movie industry in Indonesia more better and also competitive in a worldwide

Related Posts

Seni Memahami Kekasih
Reviews

Review Seni Memahami Kekasih (2024)

Azzamine
Reviews

Review Azzamine (2024)

Azzamine
Hype

Sinopsis Azzamine, Film Adaptasi Novel yang Sempat Viral

August 12, 2024
LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah
Hype

LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah Siap Tayang di Prime Video

July 3, 2024
White-logo-cineverse-(185x31)

© 2020 - 2023 Cineverse - PT Cineverse Nusantara Visualindo

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype

© 2020 - 2023 Cineverse - PT Cineverse Nusantara Visualindo