“What if I told you imaginary friends are real? And when their kids grow up, they’re forgotten,” – Cal (IF, 2024)
Film yang satu ini agak berbeda dari kebanyakan film yang dirilis di bioskop, walaupun narasinya sedikit mengingatkan kita pada Up yang menyatukan kemurungan, kegembiraan, dan juga keindahan lewat visual yang ditampilkannya.
Film dengan judul IF atau Imaginary Friend atau kalau kita terjemahkan menjadi teman khayalan. IF disutradarai dan ditulis naskahnya oleh John Krasinski yang sukses juga saat menyutradarai A Quiet Place dan A Quiet Place Part II.
Namun, baru kali ini kita melihat Krasinski menyutradarai film yang memfokuskan ceritanya pada anak-anak, tapi bisa juga dinikmati oleh orang dewasa tanpa kehilangan esensi ceritanya sedikitpun.
Seperti apa ceritanya, Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.
Sinopsis film IF (2024)

Bea (Cailey Fleming) hidup bahagia bersama dua orang tuanya sejak kecil. Ketika ibunya telah meninggal karena kanker dan ayahnya harus menjalani perawatan jantung di rumah sakit, Bea lantas tinggal bersama neneknya (Fiona Shaw) di New York.
Ayahnya dan pihak rumah sakit berusaha menghibur Bea di tiap kesempatan, terlebih saat Bea datang menjenguk ayahnya. Meskipun ayahnya berusaha untuk tetap ceria dan optimis saat melawan sakitnya, Bea yang berusia 12 tahun juga berusaha menjadi dewasa menghadapi semua itu. Bea melakukan itu sampai dia mengetahui bahwa dia dapat melihat teman khayalan.
Setelah bertemu dengan Blossom (disuarakan oleh Phoebe Waller-Bridge), yang terlihat seperti manusia kupu-kupu langsung dari kartun Betty Boop, Bea menemukan bahwa dia bisa berbagi kemampuan ini dengan tetangganya di lantai bawah, Cal (Ryan Reynolds).
Cal merasa bosan membantu para IF ini mencoba mencari anak baru, tapi Bea bertekad membantu makhluk-makhluk ini bertemu kembali dengan mantan anak-anak mereka, yang lupa cara melihat IF ini. Bersama-sama, Bea dan Cal berusaha menyatukan pasangan-pasangan ini, yang mengalihkan perhatiannya dalam masa sulit yang dihadapinya.
Alurnya lambat dan tidak terlalu cocok untuk anak-anak

Sebagai film yang memfokuskan dirinya pada anak-anak, IF memang berhasil lewat sejumlah CGI yang diimplementasikan lewat teman khayalan yang bertebaran di film ini. Namun, di 10 menit pertama kita coba mereka-reka seperti apakah film ini nantinya.
Di Indonesia sendiri, konsep teman khayalan yang dimiliki anak-anak memang tidak familiar, hal ini akan mempersulit film ini untuk bisa diterima anak-anak yang menontonnya. Beberapa dari kita mungkin akan mengantuk melihat film yang cenderung lambat seperti ini.
Anak-anak juga akan melihat film ini sebatas hiburan belaka lewat warna dan bentuknya yang menarik. Namun, sebagai orang tua, kita harus bisa menjelaskan cerita film ini kepada anak-anak mereka agar paham.
Wujud IF yang beraneka bentuk dan warna

Kita memang akan kagum lewat banyaknya teman khayalan yang muncul seperti Blossom (disuarakan oleh Phoebe Waller-Bridge), Blue (Steve Carell) yang berwujud makhluk ungu raksasa, Lewis (disuarakan oleh almarhum Louis Gossett Jr.), yang merupakan boneka beruang yang telah terpisah dari anaknya lebih lama dibandingkan IF lainnya.
Beberapa IF lainnya juga terlihat keren seperti Robot (Jon Stewart), anjing superhero terbang (Sam Rockwell), Spaceman (George Clooney), IF yang berwujud sepotong es di gelas air (Bradley Cooper), dan IF yang merupakan detektif era 40an bernama Cosmo (Christopher Meloni).
Setiap teman khayalan memang tercipta dari pikiran anak-anak yang memiliki mereka, kadang wujudnya aneh, kadang menarik, kadang biasa atau malah luar biasa, dan membutuhkan imajinasi tersendiri untuk bisa mencerna seperti apa mereka.
Visualisasi dan skoringnya sangat menghibur

Salah satu kelebihan IF adalah visualisasinya yang memanjakan mata. Sosok teman khayalan yang beraneka bentuk dan warna, sejumlah shot menarik yang dimunculkan di beberapa adegan dengan pergerakan yang dinamis dari Cailey Fleming yang benar-benar bisa menghidupkan karakternya bersama Ryan Reynolds.
Semua itu dikombinasikan dengan skoringnya yang terdengar aneh namun juga ajaib dari Michael Giacchino (The Batman, Spider-Man: No Way Home) dan selalu berubah mengikuti adegan yang diwakilinya.
Kesimpulan
IF hadir sebagai dahaga terhadap minimnya film keluarga di tengah banyaknya film aksi dan horor di layar lebar kita. Film ini memang menghibur untuk remaja hingga orang tua, namun untuk anak-anak perlu pemahaman lebih lanjut soal teman khayalan agar tidak melenceng kemana-mana.
Tradisi teman khayalan yang tidak ada di Indonesia memang mempersulit kita sebagai penonton untuk mencerna film ini. Namun, film ini bisa menghibur, dengan sejumlah makhluknya yang beragam dan beraneka warna, juga mempunyai kebiasaan yang akan membuatmu tertawa saat melihatnya.
Saksikan IF di bioskop terdekat di kota kamu.
Director: John Krasinski
Cast: Cailey Fleming, Ryan Reynolds, John Krasinski, Fiona Shaw, Phoebe Waller-Bridge, Louis Gossett Jr., Alan Kim, Liza Colón-Zayas, Steve Carell
Duration: 104 Minutes
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
IF
IF mengisahkan Bea mempunyai teman khayalan yang membantunya di saat ibunya meninggal dan ayahnya sedang dirawat di rumah sakit