Review Home for Rent (2023)

“I think our tenants are kind of strange. It seems like they don’t want me to enter the house,” – Ning (Home for Rent, 2023)

Sesaat lagi kita akan kedatangan film horor terbaru dari Thailand berjudul Home for Rent. Cineverse sempat diundang secara khusus saat pemutaran perdana film ini di Cinepolis Sparks di Jakarta (8/6).

Yang membuat film ini mendapat atensi lebih adalah saat melihat siapa yang ada di belakang Home for Rent. Film ini ternyata disutradarai oleh Sophon Sakdaphisit dan Sophon pun ikut terlibat menulis naskahnya bersama Tanida Hantaweewatana.

Sophon Sakdaphisit sendiri memang bukan nama baru di genre horor Thailand. Ia memulai karirnya sebagai penulis naskah Shutter (2004), Alone (2007), Phobia (2008), dan menyutradarai dan menulis naskah seperti Laddaland (2011), The Swimmers (2014) dan The Promise (2017).

Semua film yang disebut di atas sangat akrab di telinga pecinta film horor di Indonesia.

Dengan resume positif dari film-film yang pernah ia buat, tentu saja Cineverse penasaran, seperti apa filmnya kali ini. Dan ternyata film ini tampil luar biasa mengagumkan. Yuk, kita baca, apa yang membuat film kali ini menarik.

Sinopsis

Di tengah kota Bangkok, tinggallah Ning (Nittha Jirayungyurn) dan Kwin (Sukollawat Kanarot), seorang suami istri dengan anak perempuannya yang berumur 7 tahun, Ing (Thanyaphat Mayuraleela).

Mereka kemudian memutuskan untuk pindah ke apartemen dan rumahnya kepada dua orang perempuan: Ratree (Penpak Sirikul), seorang pensiunan dokter, dan putrinya yang berusia 40 tahun, Nuch (Namfon Pakdee).

Setelah keduanya pindah ke rumah mereka, Ning melihat perilaku Kwin mulai menunjukkan perilaku yang tidak lazim. Dia menjadi sangat tertutup dan tiba-tiba sering menghilang dari apartemen pada jam 4 pagi, dan selalu membawa buku berwarna merah dari tasnya.

Yang mengejutkan lagi, Ning melihat Kwin memiliki tato berbentuk segitiga, dengan dua titik, sama persis dengan tato yang dimiliki Nuch. Saat ditanya pun, ia mengku mendapat tato itu saat bersama temannya.

Saat kelakuan suaminya makin aneh, Ning juga menyadari kalau anaknya, Ing juga lama-lama menunjukkan perilaku serupa dan menyadari kalau putrinya juga perlahan dikuasai kekuatan gelap dan jahat yang selama ini ia lihat dari suaminya. Apa yang kemudian dilakukan Ning menghadapi kepungan kuasa jahat yang ada di sekelilingnya tersebut?

Memadukan kultus yang hidup di tengah perkotaan modern

Setelah di Laddaland Sophon membawa filmnya dengan sebuah keluarga yang tadinya harmonis, tiba-tiba dikejutkan dengan permasalahan yang begitu kompleks di sekitarnya.

Kini di Home for Rent, Sophon memadukan sebuah keluarga dengan kultus sesat yang berlatar di perkotaan modern yang jarang diangkat di film horor Thailand, terlebih lagi karakter utamanya berpenampilan layaknya orang berpendidikan yang berperilaku santun.

Namun kenyataannya, sang penyewa rumah, Ratree dan Nuch menyimpan sesuatu yang mengerikan bagi orang yang dekat dengan mereka.

Sebelumnya, tetangga Ning, Bibi Phorn di sebelah rumah melaporkan kalau penyewa baru itu berisik menjelang subuh, dan banyak burung gagak berputar di atas rumah mereka. Yang mengejutkannya lagi, anjing Bibi Phorn mati mengenaskan setelah peristiwa itu.

Lalu Ning juga melihat suaminya berperilaku aneh setelah mendapatkan tato segitiga itu, dan membuntuti Kwin melakukan ritual di atas apartemen. Yang Ning lihat hanyalah Kwin menempelkan buku merah yang terbuka lebar itu ke hadapan mukanya.

Ia pun juga melihat banyaknya burung gagak yang mengelilingi apartemen itu saat ritual akan diadakan menjelang jam 4 pagi. Persis dengan yang dialami rumah yang ia sewakan. Sebuah pemandangan yang menakutkan bagi orang awam, terlebih kita belum mengetahui ada permasalahan apa sebenarnya di keluarga tersebut.

Memadukan perspektif 3 orang untuk melihat permasalahan awal

Ini bagian menarik dari Home for Rent. Sophon secara cerdas memadukan perspektif tiga orang cast-nya untuk membongkar kisah ini jauh sebelum rumah itu disewakan kepada Ratree dan Nuch.

Dan permasalahan utamanya muncul sejak satu dekade silam, sejak Kwin yang merupakan orang tua tunggal, kehilangan anak perempuannya, Jaa karena mati tersetrum saat mandi. Dari kematian Jaa, semua kejadian berkembang cepat, hingga akhirnya Kwin bertemu Ning dan mendapatkan anak bernama Ing.

Dua perspektif lagi hadir dari agen properti yang menyewakan rumah Ning ke dokter itu dan dari Ning sendiri. Ketiga perspektif ini hadir menjelang final act dan akan membentuk kisah kelam di balik semua peristiwa yang terjadi di keluarga mereka. Mirip dengan apa yang dihadirkan Vantage Point (2008).

Kesimpulan

Banyak film yang beredar di layar lebar atau OTT kadang memiliki narasi yang tidak menarik, atau bahkan terlalu pasaran ceritanya. Namun, di Home for Rent yang mempunyai durasi 124 menit, kita akan melihat betapa solidnya kisah yang disajikan Sophon.

Cineverse bahkan tidak melihat kekurangan yang muncul di film ini. Bahkan ending-nya pun bisa dikatakan merupakan kompromi yang masuk akal dari semua kejadian yang menimpa Ning dan keluarganya.

Kengeriannya sungguh amat intens dan terjaga dari paruh pertama hingga terakhir, jumpscares-nya pun terasa natural, dan yang terpenting adalah munculnya perspektif tiga karakter utamanya akan menjelaskan semua permasalahan yang timbul secara tuntas.

Penasaran dengan kengerian yang dihadirkan Home for Rent? Cineverse merekomendasikan film ini buat kamu pecinta horor. Dijamin kalian tidak akan menyesal menonton film yang satu ini. Home for Rent akan hadir di CGV dan Cinepolis mulai 21 Juni 2023. Jadi tunggu tanggal mainnya sesaat lagi.

Director: Sophon Sakdaphisit

Cast: Nittha Jirayungyurn, Sukollawat Kanarot, Thanyaphat Mayuraleela, Penpak Sirikul, Namfon Pakdee, Pawarisa Surathin

Duration: 124 Minutes

Score: 8.2/10