Review Gen V Season 1 (2023)

Gen V Menceritakan Tentang Sekumpulan Mahasiswa Yang Berkekuatan Super

gen v

© Prime Video

“You are not defined by what’s happened to you. You are what you do.” – Luke Riordan (Gen V)

Setelah kesuksesan The Boys (2019) berhasil membawa sudut pandang baru seputar sarkasme dunia per-superhero-an, Amazon Prime Studios tak butuh waktu lama untuk segera memperluas franchise ini dengan mulai menggarap spin-off dengan judul Gen V.

Musim pertamanya kali ini-pun telah menyampaikan sedikit singgungan dengan beberapa event yang telah terjadi di The Boys. Dan rencananya, setiap season Gen V dan The Boys berikutnya akan sama-sama saling menyambungkan benang merah yang tak sempat terjawab di masing-masing series-nya.

Lantas seperti apa ulasan Gen V dari Cineverse? Langsung simak ulasannya dibawah ini.

Sinopsis

Marie Moreau (Jaz Sinclair) adalah wanita berkekuatan super dalam mengendalikan darah, baru saja memulai hidupnya ketika berhasil masuk ke Universitas Godolkin, sebuah perguruan tinggi khusus manusia super.

Tahun pertamanya berlalu sangat berantakan dikala salah satu murid dengan peringkat pertama yaitu Luke sebagai Golden Boy (Patrick Schwarzenegger) yang bunuh diri, setelah membunuh kepala dekan Rich Brinkerhoff (Clancy Brown), karena diduga institusi tersebut menyembunyikan sesuatu yang berujung pada penahanan adik Luke, Sam Riordan (Asa Germann).

© Prime Video

Marie kemudian terseret bersama dengan sahabat Luke, Andre (Chance Perdomo) yang kini memimpin misi untuk membongkar rahasia kejam yang ada di Godolkin.

Masih se-brutal pada acuan series utama-nya, jika The Boys di awal lebih kental kepada parodi sarkas superhero seperti DC atau Marvel beserta dengan gimmick marketing-nya.

Premis cukup bagus dengan ragam easter egg

Maka Gen V lebih kental pada nuansa X-Men yang lebih mengacu pada institusi pendidikan kepada remaja dewasa muda yang memiliki kekuatan super. Banyak mengandung kalimat kasar, namun karena latar karakter Gen V yang lebih muda, kesan kekejaman para karakter utamanya masih terlihat manusiawi dan lebih dekat dengan kenakalan remaja.

Seakan-akan menjurus pada The Seven-nya Vought, jumlah aktor muda utama dalam series ini juga berjumlah 7 orang. Masing-masing tentu saja memiliki dasar treatment sikap yang berbeda-beda, serta dengan menambahkan sedikit bumbu romansa khas remaja, maka setiap karakternya-pun dibuat berpasang-pasang.

© Prime Video

Tak hanya membubuhinya dengan premis baru yang cukup menjanjikan, Gen V juga banyak di-iringi dengan lusinan easter egg yang membuat series ini memiliki kaitan erat dengan The Boys. Apalagi jika beberapa misteri plot twist yang belum sempat terjawab di musim The Boys sebelumnya, justru dijawab lewat adaptasi lepas-nya ini.

Dihiasi dengan beragam latar belakang promosi yang masih se-kental series utamanya (The Boys). Tak terlepas dari Dark Humor-nya, Gen V juga masih menularkan bagaimana sebuah institut, dipromosikan sedemikian rupa hanya untuk menelaah kekejaman korupsi dan propaganda didalamnya.

Meskipun motif utamanya memang berawal dari kesombongan para pemilik kekuatan super, namun perubahan dalam pengembangan karakter dan konflik-nya di paruh akhir musim memiliki pesan moral yang sangat kental dan kuat, sehingga menjadikan sajian penutup musim pertamanya ini sangat dilematik, emosional dan juga rumit.

Akhir cerita yang klimkas

Apalagi nuansa perpecahan di babak final act-nya cukup identik dengan perseteruan film-film X-Men. Dimana para karakter dekatnya, terbagi menjadi dua, diantara membela para pemilik kekuatan super, atau melindungi manusia biasa.

Cliffhanger ending yang cukup memuaskan dengan menaruh banyak potensi menarik perihal bagaimana kelanjutan series ini nantinya. Membuat para penggemar tentunya semakin menunggu-nunggu ke-brutalan para anti-hero memberantas para superhero dan pemerintah yang korup, dengan cara diluar nalar.

© Prime Video

Elemen satir seputar pendidikan disebuah universitas, beserta bagaimana utamanya, para manusia super ini hanya dinilai berdasarkan kepopuleran lewat konten mereka di sosial media, tentu saja menjadi salah satu tamparan keras untuk generasi masa kini, yang terlalu bergantung pada platform media sosial ketimbang empati mereka.

Latar kehidupan kampus yang fresh, diselipi dengan misi konflik kepentingan pribadi yang ringan, cukup beralasan, dan memiliki poin plot twist yang berhasil membuat penonton tercengang. Gen V adalah salah satu spin-off yang melengkapi dan ‘memperkaya’ The Boys dengan perspektif baru yang lebih unik dan segar.

Kesimpulan

Adaptasi lepas yang tak bisa berdiri sendiri, menjadi sebuah sajian yang lebih segar ketika beberapa puzzle didalamnya ternyata tak hanya bertidak sebagai easter egg, namun juga melengkapi plot twist dan ‘memperkaya’ muatan moral dari series utamanya.

© Prime Video

Kebrutalan yang dikemas dengan perspektif baru yang lebih halus, namun tetap menimbulkan kesan kekejaman dengan tensi kesadisan yang tinggi. Propaganda marketing yang busuk dengan banyak satir terhadap penanganan institusi yang sama-sama korup, dikemas dengan dark humor.

 

Director: Evan Goldberg

Cast: Jaz Sinclair, Chance Perdomo, Lizzie Broadway, Maddie Phillips, London Thor, Derek Luh, Asa Germann, Patrick Schwarzenegger, Marco Pigossi, Shelley Conn.

Episodes: 8

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Gen V

7.4 Score

Di satu-satunya perguruan tinggi khusus pahlawan super di Amerika, siswa berbakat menguji batasan moral mereka, bersaing untuk mendapatkan peringkat teratas universitas, dan kesempatan untuk bergabung dengan The Seven, tim pahlawan super elit Vought International. Ketika rahasia kelam sekolah terungkap, mereka harus memutuskan ingin menjadi pahlawan seperti apa.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 8
Exit mobile version