I think…I mean…of course – Sultan (Gampang Cuan, 2023)
Perfilman Indonesia kembali lagi dengan kedatangan salah satu film dengan warna yang berbeda.
Gampang Cuan yang hadir sebagai sebuah drama komedi sunda, ternyata juga menghadirkan esensi- esensi lebih tentang cerita keluarga dan juga tentang fenomena trading yang ada di masyarakat saat ini.
Dua perpaduan ini ternyata bisa menghasilkan suatu nilai cerita yang menarik pada film ini dengan balutan drama komedi yang ditulis serta disutradarai oleh orang Rahabi Mandra.
Film Gampang Cuan yang disutradarai oleh Rahabi Mandra, sebelumnya juga pernah menjadi sutradara dalam film Detektif Jaga Jarak.
Film Gampang Cuan merupakan kerjasama dari Temata Studios, Adhya Pictures dan Legacy Pictures. Lantas bagaimanakah review Cineverse dengan film yang satu ini? Mari kita simak ulasannya dibawah ini.
Sinopsis
Cerita berawal dari Sultan (Vino G. Bastian), laki-laki dan anak sulung di keluarga, yang merantau ke Jakarta dari Sukabumi. Suatu hari adik perempuannya, Bilqis (Anya Geraldine) menyusul sang kakak untuk ikut mengadu nasib dan di saat yang bersamaan mereka mengetahui bahwa mendiang ayahnya meninggalkan hutang Rp300 juta yang harus segera dilunasi.
Di sisi lain, Sultan dituntut untuk membiayai kuliah si adik bungsu, Aji (Alzi Markers). Sultan dan Bilqis kemudian jungkir balik mencari cuan untuk membayar hutang tanpa sepengetahuan sang Ibu, Mamah Diah (Meriam Bellina).
Film Gampang Cuan mengangkat lika-liku soal keuangan yang sering dihadapi oleh masyarakat, mulai dari hutang sampai investasi saham yang disajikan dengan nuansa drama komedi.
Chemistry kuat dari para pemain
Perpaduan lintas generasi dari para pemain, ternyata mampu menghadirkan chemistry yang solid dan sangat kuat disepanjang kita menonton film ini.
Tidak perlu diragukan kemampuan akting dari para pemain disini terlihat sangat natural dan mampu mendalami karakternya secara detail.
Pembagian porsi dari setiap karakter yang ada pada film ini bisa dikatakan terbagi secara merata. Bisa dikatakan semuanya disajikan dengan secara pas, sehingga kita tidak perlu menebak-nebak tentang latar belakang dari karakter yang hadir pada film ini.
Dari awal cerita film ini memang kita akan melihat konfik yang dihadirkan pada film ini membawa kita kepada permasalahan karakter antara anak sulung, anak tengah dan anak bungsu pada film ini.
Masing-masing dari pemain terlihat memerankan karakter tersebut sesuai dengan porsinya. Meski terlihat strerotipe karakter anak pertama laki-laki pada film ini.
Pada faktanya memang menjadi anak pertama laki-laki selalu mempunyai tanggung jawab besar di kehidupan keluarga Indonesia, begitu pula peran dan tanggung jawab serta kehadiran dari anak kedua dan ketiga didalam sebuah keluarga terutama di Indonesia.
Cerita yang ringan serta komedi yang tidak berlebihan
Memproduksi sebuah film sebagai drama komedi bisa dikatakan menjadi suatu tantangan di Indonesia. Genre komedi masih bisa dikatakan menjadi bagian genre favorit dalam industri perfilman indonesia.
Namun, dalam mengemas semuanya menjadi suatu cerita yang ringan dan related serta menghibur penonton, hal ini selalu menjadi tantangan bagi semua rumah produksi di Indonesia.
Sebut saja salah satu pertanyaan yang selalu muncul dibenak penonton, apakah penonton akan merasa terhibur ketika menonton film dengan genre berikut? Jawabannya adalah penonton akan terhibur dan tertawa saat menonton.
Alur cerita yang merupakan inti dari sebuah film harus dikemas sedemikian rupa untuk menghibur para penonton. Pada akhirnya, Gampang Cuan mampu mengekseskusi film ini dengan sangat sederhana serta narasi yang disajikan dalam setiap alurnya sangat mencerminkan dengan kejadian yang ada saat ini di Indonesia.
Cerita yang hadir pada Gampang Cuan bisa dikatakan tidak muluk-muluk dan sangat mudah diterima oleh kita. Sepanjang film penonton akan terbawa suasana dari kekonyolan para pemain, penyajian cerita komedi yang sangat natural dari film ini bisa dikatakan sebagai poin plus film ini.
Alur Cepat
Bisa dikatakan Gampang Cuang memiliki alur yang sangat cepat, mungkin hal ini terkait dengan hal durasi.
Penonton akan merasakan perpindahan scene by scene dengan begitu cepat. Dengan alur yang sangat cepat, pengemasan cerita komedi ini bisa dikatakan sangat ramping dan sepadat mungkin demi mendapatkan narasi dan puncak dari konflik yang ada pada film ini.
Dan satu hal yang sangat disayangkan seperti pada bagian akhir scene menuju akhir, kita akan merasakan bagaimana penyelesaian semua konflik yang terjadi terselesaikan hanya dengan begitu saja.
Meski tergolong pengemesan cepat, narasi tetap menjadi bagian pertahanan dalam film ini. Kita masih bisa menikmat alur cerita pada film ini dan masih menangkap ceritanya sedemikian rupa.
Kesimpulan
Gampang cuan yang yang mengangkat tema keluarga dan hadir sebegai drama komedi, bisa dikatakan suskes dan berhasil menghibur kita sebagai penonton.
Sangat disayangkan jika film ini tidak masuk kedalam list kalian dalam minggu ini. Konflik yang dihadirkan pada film ini bisa dikatakan sangat relatedable dengan kondisi masyarakat kita sekarang seperti saham, broker ataupun tentang dunia percuanan di Ibukota yang sangat keras. Tentunya tidak dengan pembawaan yang berat namun dibalut dengan sajian drama komedi.
Sehingga buat Cilers yang merasa tidak mengerti dengan topik-topik pada paragraf sebelumnya, masih mengikuti topik-topik tersebut dan menikmati cerita yang sangat ringan dan bisa kita nikmati bersama dengan teman dan keluarga.
Director: Rahabi Mandra
Cast: Vino G. Bastian, Anya Geraldine, Alzi Markers, Meriam Bellina, Danang Suryonegoro, Pandu Winoto, Iyang Darmawan, Anya Zen, Augie Fantinus, Emanuel Hardoyo, Runny Rudiyanti, Sogi Indra Dhuaja
Duration: 118 Minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Gampang Cuan
Sultan, Bilqis dan Aji tiba-tiba dapet warisan gak biasa dari si Bapak yaitu Utang!. Ketiga bersaudara ini harus memutar otak untuk mencari cuan sebanyak-banyaknya, mulai dari cara yang borderline haram, sampai nyemplung ke dunia yang mereka bahkan gak kenal sebelumnya!