“I’ll see my love tonight and for us stars will stop where they are.” – Tonight (Tony and Maria).
Steven Spielberg sepanjang karirnya telah membuat banyak jenis film yang berbeda, tetapi belum pernah membuat film bergenre musikal. Sekarang di usia 74 tahun, dia akhirnya menyutradarai film musikal pertamanya. Tentunya kali ini bukan sembarang film musikal akan tetapi remake dari film klasik ‘West Side Story’.
Film musikal yang pertama kalinya dipentaskan di Broadway pada tahun 1957 dan berselang empat kemudian di tahun 1961, pentas musikal ini lalu diangkat ke dalam layar lebar dengan judul yang sama. Film aslinya yang dirilis tahun 1961, dianggap sebagai film klasik yang berhasil memenangkan 10 Academy Awards termasuk Film Terbaik.
Sinopsis Film
Versi terbaru ini masih berlatar tahun 1957, di mana dua geng jalanan yang saling bersaing untuk memperebutkan apa yang tersisa dari wilayah Upper West Side. Dua geng yang bersaing tersebut juga berasal dari ras yang berbeda, The Jets merupakan geng kulit putih dan The Sharks mempunyai anggota yang berasal dari Puerto Rico.

Masalahnya menjadi bertambah rumit ketika Tony (Ansel Elgort) salah satu pendiri dan mantan pemimpin The Jets jatuh cinta kepada Maria (Rachel Zegler) yang juga merupakan adik dari ketua geng The Sharks, Bernardo (David Alvarez).
Film dibuka dengan adegan pembersihan daerah kumuh
Adegan pembuka versi terbaru ‘West Side Story’ dimulai ketika kamera bergerak mengikuti area di mana puing-puing bangunan hancur berserakan. Walau pun demikian dua geng jalanan tersebut terus lanjut bertikai ketika daerah yang mereka perebutkan terus menyusut dan berubah.
Gentrifikasi wilayah yang akan datang itu membuat warga miskin di daerah itu baik itu warga kulit putih atau pun warga Puerto Rico harus mengungsi. Hal itu membuat semua persaingan antar mereka menjadi sia-sia belaka dan secara nyata hak mereka untuk tinggal di daerah tersebut ikut tercabut.
Penghancuran area inilah yang selanjutnya menjadi titik plot cerita untuk dikembangkan menyangkut isu-isu ras, kelas dan identitas budaya.

Romeo dan Juliet dalam versi modern
‘West Side Story’ sendiri merupakan konfigurasi ulang dari karya pujangga Inggris, William Shakespeare, yaitu Romeo dan Juliet. Ceritanya menyusun kembali pertikaian antara dua keluarga bangsawan Verona di abad pertengahan, Montagues dan Capulets menjadi dua geng yang bertikai di New York, The Jets dan The Sharks.
Mereka tidak hanya bertikai tentang perebutan wilayah tapi mereka “bertikai” tentang identitas dan kelas sosial. The Sharks menganggap walaupun mereka telah menjadi warga negara Amerika Serikat tapi secara fakta sosial mereka hanya dianggap sebagai imigran dan ditindas secara rasis.
Kemudian dari sisi The Jets mereka menggangap bahwa The Sharks merupakan pendatang yang telah mencuri tak hanya mata pencaharian tetapi juga tempat tinggal mereka.

Dalam kolaborasinya yang ketiga setelah film ‘Munich’ (2005) dan ‘Lincoln’ (2012) Steven Spielberg dan penulis skenario Tony Kushner membuka resonansi baru yang sengit dalam perlakuan cerita tak hanya sekedar isu ras belaka atau kelas sosial dan masalah krisis identitas budaya tapi juga menyangkut tentang imigran, diskriminasi, gender, maskulinitas dan gentrifikasi.
Inovasi baru dalam West Side Story
Tony Kushner memberi latar cerita baru kepada karakter Tony, yang baru saja keluar dari penjara karena hampir membunuh seseorang. Karena peristiwa itulah, Tony bertekad mengubah hidupnya dan berusaha menemukan jalan keluar dari hidup yang penuh dengan kekerasan.
Inovasi yang paling menginspirasi adalah toko obat di mana Tony bekerja tidak lagi dimiliki oleh seorang bernama Doc, akan tetapi oleh jandanya, Valentina. Karakter Valentina tersebut diperankan oleh Rita Moreno, yang memenangkan Oscar kategori Aktris Pendukung Terbaik sebagai pacar Bernardo, Anita dalam film aslinya.

Aktris senior Rita Moreno seakan menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini dan dengan peran barunya sebagai Valentina, ia menjadi perwakilan yang memberi secercah harapan atas perpecahan yang disebabkan oleh rasisme. Karena Valentina menikahi seorang “gringo” (kulit putih-red) dan tetap menjadi dirinya sendiri tanpa melupakan identitas budayanya.
Penuh dengan warna
‘West Side Story’ terbaru ini juga cukup memberikan perhatian yang mendetail dalam lanskap dan desain setnya, kostum-kostumnya juga dipenuhi hiasan yang indah. Dimana berbagai tariannya juga penuh nuansa eksplosif dan energik.
Menariknya, secara sinematik adalah dalam cara kamera menceritakan sebuah cerita, seperti melihat dari atas ke bawah saat para penari memenuhi jalanan, menukik ke tengah-tengah tarian ketika lagu “Dance at the Gym” dimainkan atau menatap Tony dari dekat dan makin dekat saat bertemu Maria di tangga darurat.

Spielberg menemukan cara visual yang berani untuk membingkai semua itu, baik itu lewat lagu, tarian atau pun melalui berbagai adegan dan pada akhirnya mampu menciptakan momen-momen emosional. Seperti ketika Tony menemukan Maria dan memanjat tangga darurat ke jendelanya.
Spielberg mementaskan adegan balkon ini secara dramatis saat mereka berlomba naik turun tangga darurat dan kamera mengikuti pergerakan mereka secara close-up, menangkap momen intim nan membara dari peremuan mereka. Atau ketika momen saat “One Hand, One Heart” dinyanyikan yang terjadi di Cloisters, tempat mereka pergi untuk kencan pertama Tony dan Maria.
Saat mereka berlutut di depan kaca patri, cahaya warna-warni yang mengalir melalui kaca tersebut dan melingkupi wajah mereka memberikan kesan kekhidmatan yang syahdu akan janji mereka berdua.

Perbedaan nyata dengan film di tahun 1961
Perbedaan jelas yang cukup nyata adalah casting para pemainnya, di mana dalam film aslinya karakter dalam geng The Sharks hanya sedikit peran yang diberikan untuk aktor atau aktris berdarah Latin, sisanya merupakan aktor atau aktris kulit putih yang di-make over.
Sedangkan dalam film di tahun 2021 seluruh pemainnya diberikan kepada aktor dan aktris muda berbakat berketurunan Latin. Setiap pemeran memberikan nyanyian mereka sendiri, tidak seperti di West Side Story tahun 1961 di mana beberapa pemeran disuarakan oleh orang lain untuk nyanyian mereka.
Lebih menariknya dalam film ini, terdapat campuran dialog dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol tanpa adanya teks terjemahan. Mungkin maksud Spielberg penonton yang tidak paham dengan kedua bahasa tersebut pun, secara logika emosional akan paham dengan adegan yang terjadi.

Atau ketika lagu “Somewhere” yang sebelumnya merupakan lagu duet cinta antara Tony dan Maria, dalam versi sekarang lagu tersebut dinyanyikan oleh Valentina secara solo dan dinyanyikan dalam tokonya, sementara kamera menjelajahi lingkungan sekitar, menunjukkan kepada kita karakter lainnya satu per satu saat mereka berduka atas kehilangan mereka.
Karakter kompleks dan pendatang baru yang mencerahkan
Ariana DeBose yang berperan sebagai Anita tampil cukup mempesona dan luar biasa di sini, ia menggali lebih dalam untuk menjadikan Anita karakter yang paling kompleks dari semuanya. Berangkat dari karakter penuh optimism penuh harapan di paruh pertama film dan selanjutnya dipenuhi oleh kemarahan dan prasangka di sisa film berikutnya.

Sementara itu pendatang baru Rachel Zegler tampil sebagai “jiwa’ yang polos, penuh gairah dengan suaranya yang kuat mempesona dan indah. Dan untuk Ansel Elgort sendiri yang muncul dalam peran utama sebagai Tony, ia tampil dengan penuh kekurangan di sini, baik itu dalam kepribadian, karisma dan ekspresi. Kekurangannya itu meluas ke chemistry-nya dengan Zegler, yang melukai narasi romantis sebagai inti cerita ‘West Side Story’.
Kesimpulan
‘West Side Story’ yang baru ini tidak bermaksud atau tidak akan pernah bisa menggantikan versi di tahun 1961. Spielberg memberikan penghormatan dengan tetap setia pada akar aslinya sekaligus membangun kembali dengan dinamika baru yang diambil dari sejarah sosial New York, ia melengkapi kekurangan yang ada pada film sebelumnya dari pada merombaknya.
‘West Side Story’ merupakan penceritaan kembali yang bermuatan emosional yang dipengaruhi dari kisah abadi untuk generasi baru.
Director: Steven Spielberg
Cast: Ariana DeBose, Ansel Elgort, Rachel Zegler, Rita Moreno, David Alvarez, Mike Faist, Brian d’Arcy James, Josh Andres Rivera, Iris Menas
Duration: 156 minutes
Score: 8.2/10
WHERE TO WATCH
The Review
West Side Story
Versi terbaru ini masih berlatar tahun 1957, di mana dua geng jalanan yang saling bersaing untuk memperebutkan apa yang tersisa dari wilayah Upper West Side. Dua geng yang bersaing tersebut juga berasal dari ras yang berbeda, The Jets merupakan geng kulit putih dan The Sharks mempunyai anggota yang berasal dari Puerto Rico. Masalahnya menjadi bertambah rumit ketika Tony (Ansel Elgort) salah satu pendiri dan mantan pemimpin The Jets jatuh cinta kepada Maria (Rachel Zegler) yang juga merupakan adik dari ketua geng The Sharks, Bernardo (David Alvarez).