“You know what secrets want? They want out. That’s why there’re so hard to keep” – Detective Mulligan.
‘Venom: Let be Carnage’ adalah sekuel dari Venom (2018), sekuel ini kembali menghadirkan aktor Tom Hardy yang berperan sebagai Eddie Brock atau Venom (yang suaranya juga diisi oleh Hardy).
Venom sendiri pertama kali muncul dalam terbitan komik Marvel di tahun 1988. Sosok Venom dalam komiknya dikenal sebagai musuh bebuyutan dari Spider-man.
Venom juga sering dianggap sebagai “sisi gelap” dari Spider-man karena penampilan dan kekuatannya yang mirip dengan Spider-man tapi bersifat sadis. Venom merupakan alien tapi berbentuk simbiot.
Ketika di Bumi ia membutuhkan inang manusia untuk bertahan hidup. Ia tetap tidak terlihat di dalam inangnya tersebut sampai ia mengerahkan kekuatan supernya.
Sinopsis Film
Eddie Brock (Tom Hardy) masih menjadi tuan rumah dari Venom, Eddie dan Venom masih berjuang untuk berkompromi dan Eddie juga masih belum pulih dari putus hubungannya dengan Anne (Michelle Williams).
Sementara itu, seorang pembunuh berantai bernama Cletus Cassidy (Woody Harrelson) yang terancam hukuman mati meminta bertemu dengan Eddie.

Suatu insiden terjadi ketika ia mengunjunginya di penjara dan menciptakan simbiot baru yang berkembang dalam tubuh Cletus Cassidy dan dikenal sebagai Carnage.
Eddie dan Venom pada akhirnya harus bersatu mengatasi masalahnya sekaligus Carnage yang tidak segan-segan menghancurkan siapa saja yang menghalanginya.
Chemistry antara alien dan manusia
Film yang secara tidak resmi dikenal dengan Venom 2 bersandar lebih jauh ke dalam dinamika hubungan antara Ediie Brock dan Venom. Elemen paling menarik dari film ini adalah menelusuri hubungan yang berkembang antara Eddie dan rekan simbiot aliennya itu.
Karena Venom sebagai simbiot tidak bisa eksis dengan sendirinya, ia harus terikat dengan manusia untuk dapat terus hidup.
Masing-masing kepribadian itu mempunyai kebutuhan dan keinginannya sendiri-sendiri. Mereka terus menerus bertengkar dan hubungan mereka yang penuh pergulatan tersebut menjadi titik fokus naratif.
Narasi dari hubungan mereka dipenuhi oleh ketegangan tapi di satu sisi juga penuh kelucuan. Sehingga menjadi suatu dinamika yang aneh serta unik.

Selain masalah yang saling ‘menghancurkan’ dari dalam diri sendiri, Venom juga menghadirkan masalah baru yang justru juga berasal dari dirinya sendiri yaitu Carnage.
Simbiot baru itu berniat untuk membunuh ‘ayahnya’ tersebut. Jadi sekarang Eddie dan Venom harus cepat-cepat menangani masalah intra internal mereka dan di saat bersamaan juga harus berhadapan dengan musuh baru yang telah mengenal mereka.
Asal-usul Carnage
‘Venom’ (2018) memberikan kepada kita kisah awal tentang Venom dan sekaligus memberikan kita kisah atau perspektif yang cukup berbeda.
Karena seperti diketahui bersama, Venom dalam cerita komiknya dikenal sebagai salah satu musuh bebuyutan dari Spider-man. Tapi di dalam filmnya ini, Venom menjelma menjadi tokoh anti-hero yang justru berniat melawan kejahatan.
Film terbarunya ini menunjukkan kepada kita asal-usul dari Carnage yang terhubung dengan pembunuh berantai, Cletus Caasidy.
Carnage dikenal juga sebagai musuh dari Spider-man dan musuh dari Venom dan dikenal lebih kuat dan ganas dari Venom ditambah lagi ia bersatu dengan seorang pembunuh menjadikannya lebih berbahaya lagi.

Tapi dalam film ini sisi kengerian dari Carnage tersebut tidak pernah ditampilkan. Juga tidak ada momen di mana Cletus mengagumi kemampuan barunya yang mengejutkan dan baru saja ia temukan sehingga kita merasa ada bagian yang hilang.
Sebaliknya, dia segera memakai Carnage seolah-olah hal tersebut sudah menyatu dengannya begitu saja.
Plot cerita romansa
Selain menampilkan banyak aksi seru dan humor, film anti-hero ini juga menyajikan cerita romansa antara Eddie dan Anne yang tampaknya masih harus diselesaikan antara mereka berdua sehingga masing-masing bisa terus melanjutkan hidupnya.
Cerita romansa selanjutnya juga ada pada pasangan antagonis, antara Cletus dan Frances Loiuse Barrison alias Shriek yang merupakan mutan yang dapat memanipulasi suara. Kisah romansa keduanya ditampilkan dalam kilas balik di awal film

Dan ‘kisah romansa’ yang ketiga tentunya ada pada Eddie dan Venom walaupun sama-sama berego besar tapi mereka pada akhirnya saling membutuhkan satu sama lainnya.
Venom kali ini menekankan bahwa menemukan seseorang yang saling melengkapi dapat membuat hidup menjadi lebih baik, kuat atau bahkan bahagia.
Kesimpulan
‘Venom: Let be Carnage’ lebih peduli tentang hubungan dengan karakternya dari pada plotnya secara keseluruhan. Plot cerita dalam Venom 2 ini memang agak berantakan, setengah dari filmnya lebih banyak diisi tentang Venom dan Eddie itu sendiri.
Dengan karakterisasi yang kompleks, pasangan yang tidak terpisahkan ini berbagi kenyamanan dalam dukungan satu sama lainnya saat mereka bergulat dengan perasaan tidak aman dan terisolasi.

Hal itu menunjukkan bahwa mungkin kita memang menyukai kisah tentang pahlawan super yang menyelamatkan dunia. Akan tetapi kisah kehidupan sosial dan pribadi atau bahkan kisah asmara mereka lah yang membuat para pahlawan super tersebut seakan menjadi dekat dengan kita.
‘Venom: Let be Carnage’ sudah tayang perdana di bioskop Indonesia pada Rabu 17 November lalu, pastikan kamu tidak melewatkannya ya, Cillers.
Director: Andy Serkis
Cast: Tom Hardy, Woody Harrelson, Michelle Williams, Naomie Harris, Stephen Graham, Reid Scott, Peggy Lu
Duration: 90 minutes
Score: 5.9/10
WHERE TO WATCH
The Review
Venom: Let There Be Carnage
Melanjutkan kisah di mana seorang pembunuh berantai bernama Cletus Cassidy (Woody Harrelson) meminta bertemu dengan Eddie Brock. Suatu insiden terjadi ketika ia mengunjunginya di penjara dan menciptakan simbiot baru yang berkembang dalam tubuh Cletus Cassidy dan dikenal sebagai Carnage. Eddie dan Venom akhirnya harus bersatu mengatasi masalahnya sekaligus Carnage yang tidak segan-segan menghancurkan siapa saja yang menghalanginya