Review The Worst Person in the World (2021)

Kisah Perempuan yang Mencari Jati Diri dan Cinta Sejati dalam Hidupnya.

“Aku merasa tak pernah menyelesaikan apapun, selalu beralih dari satu hal ke hal lain.” – Julie (The Worst Person in the World).

 

Sebagai manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, tentunya kita pernah mengalami fase di mana kita bingung untuk memilih bidang apa yang cocok ditekuni, jurusan apa yang kita ambil untuk memasuki masa perkuliahan dan bahkan bingung memilih cinta mana yang sejatinya ditakdirkan untuk kita jalani.

‘The Worst Person in the World’ merupakan film asal Norwegia yang disutradarai oleh Joachim Trier dan ditulis oleh Eskil Vogt yang juga berkolaborasi dengan sang sutradara.

Film yang tayang perdana di ajang Festival Film Cannes ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan di antaranya, kategori Best Film (Boston Online Film Critics Association 2021), Best Actress (Festival Film Cannes & CACF Award), Best International Film (BOFCA Award 2021), Best Cinematography (Chicago International Film Festival) dan masih banyak lagi.

Film ini juga berhasil masuk dalam nominasi Oscar 2022 untuk kategori Best Original Screenplay dan Best International Feature.

‘The Worst Person in the World’ sudah bisa kamu saksikan melalui layanan streaming Klik Film. Jangan sampai tidak menyaksikan film dengan segudang prestasi ini ya, Cilers!

Sinopsis

Film ini mengikuti kisah seorang wanita muda bernama Julie (Renate Reinsve) yang sedang menjalani hidup dalam pencarian jati diri dan kisah cinta sejatinya. Ia selalu melakukan hal yang disuka mulai dari pindah jurusan kuliah yang menurutnya cocok dengan dirinya hingga sering gonta-ganti pacar untuk mencari pasangan yang sesuai dengan dirinya.

© NEON

Segala permasalahan yang datang ia coba hadapi untuk mempertahankan hubungan asmaranya yang mengalami banyak masalah serta memperjuangkan kariernya sebagai seorang pekerja muda. Perjuangan Julie pada akhirnya akan membuat wanita itu melihat secara realistis siapa dia sebenarnya.

Cerita yang dipecah menjadi prolog, epilog dan 12 bab

Film ini dibuka dengan layar yang menampilkan pembagian cerita dengan adanya prolog, epilog dan 12 bab kehidupan. Prolog diawali dengan kisah muda dari Julie (Renate Reinsve) yang sedang menjalani pendidikan berjurusan manajemen bisnis.

Setelah beberapa kali melakukan pertemuan, ia berpikir jika jurusan tersebut tidak cocok dengan dirinya dan ingin berganti ke jurusan kedokteran.

Bagian prolog ini secara keseluruhan mengisahkan proses kelabilan Julie dalam memilih jurusan perkuliahan yang cocok untuk ia kerjakan selama hidupnya. Penonton akan melihat bagaimana Julie yang selalu berganti jurusan dan sang ibu pun hanya menurutinya selagi Julie nyaman dan tekun.

© NEON

Kemudian 12 bab berikutnya berisi proses kehidupan Julie mulai dari memulai hubungan, bekerja, bersosialisasi dengan banyak orang, berpesta hingga persoalan sulit yang harus dihadapinya.

Semua terangkum dalam 12 bab yang masing-masing memiliki judul dan kisahnya sendiri, namun masih saling terhubung satu sama lain. Lalu di bagian epilog kita akan melihat sosok Julie yang telah dewasa secara emosi, pikiran dan pilihan hidup.

Penyajian alur yang apik dan tersirat pesan mendalam tentang kehidupan

Joachim Trier secara cerdas menggabungkan beberapa elemen dalam penyajian alur di film ini dengan sangat baik. Adanya unsur naratif di beberapa adegan menciptakan komplikasi yang unik, menarik dan lengkap.

Terdapat twist yang tidak terduga juga dalam film ini yang membuat penonton sedikit bengong dan mempertanyakan hal tersebut meski pun membuat terkejut namun masih tetap bisa diterima.

Tak hanya itu, ada salah satu adegan di mana ketika Julie memutuskan untuk bertemu dengan seorang pria yang selalu menghantui pikirannya, ia seolah mematikan waktu dan membuat semua orang terhenti dari aktivitas mereka. Kalimat yang cocok untuk menggambarkan adegan tersebut ialah ‘Dunia serasa milik berdua’.

© NEON

Karena yang bisa menikmati indahnya pemandangan dunia hanya Julie dan pria yang ditemuinya tersebut. Penambahan adegan itu memang terasa sedikit aneh namun penonton tidak akan sempat memikirkan hal itu lebih jauh karena terbuai dengan kisah cinta Julie yang cukup berbeda.

Sejumlah pesan mendalam juga kerap kali tersirat di beberapa kisah. Salah satunya ialah bagaimana sebuah kejujuran itu amat penting baik dalam keluarga maupun sebuah hubungan asmara.

Seperti ketika Ayah Julie yang berbohong kepadanya saat ia tak bisa datang di ulang tahun Julie sebab sibuk menonton pertandingan anak tirinya. Atau di mana saat itu Julie memutuskan untuk menyembunyikan perselingkuhannya dari kekasihnya, Aksel.

Pendalaman karakter yang patut diacungi jempol

Tak heran jika Renate Reinsve mendapatkan dua kemenangan untuk aktris terbaik, karena ia mampu membawa karakter Julie dengan sangat amat bagus. Penjiwaan mendalam yang ia mainkan berhasil membuat penonton terbawa suasana emosi yang ditampilkan.

Baik ketika senang, sedih, frustasi, kecewa, bingung, dan sebagainya. Sehingga ketika menyaksikannya terkadang membuat kita turut menyamakan hal itu dengan kehidupan mereka sendiri, yang terasa sama.

© NEON

Sosok Anders Danielsen Lie yang memerankan karakter Aksel pun tampil dengan piawai yang memberikan kita gambaran mengenai hubungan penuh kedewasaan baik secara emosi maupun pikiran. Ia berhasil mengajarkan arti sebuah kesabaran, saling menghargai serta dukungan yang diberikan kepada sang kekasih, Julie.

Tak heran jika Anders berhasil memenangkan kategori Best Supporting Actor dalam ajang International Cinephile Society Awards 2022.

Tak luput pula, penampilan Herbert Nordrum sebagai Eivind, sosok selingkuhan Julie pun dibawakan dengan porsi yang pas. Bagaimana keduanya memadu asmara dengan kegiatan-kegiatan ekstrim yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan semata, sukses membuat penonton terbuai dan terhibur melihat kedekatan mereka berdua.

Kesimpulan

‘The Worst Person in the World’ merupakan sebuah film dengan makna mendalam tentang pengalaman hidup seorang perempuan. Bagaimana kesulitannya dalam menentukan pilihan agar kelak tidak menjadi sebuah penyesalan, sukses tersampaikan dengan baik.

Meski pun ada beberapa kisah yang kurang sesuai untuk diperlihatkan dan juga adegan yang terlalu cepat berpindah terasa sedikit mengganggu, namun secara keseluruhan film ini patut disaksikan karena menyajikan cerita yang dekat atau bahkan pernah kita alami.

Film ini juga kerap kali menghadirkan penyelesaian secara non-verbal sehingga penonton harus cukup jeli saat menyaksikannya, karena jika terlewat sedikit saja maka akan terasa seperti menggantung.

 

Director: Joachim Trier

Cast: Renate Reinsve, Anders Danielsen Lie, Maria Grazia Di Meo, Herbert Nordrum

Duration: 126 minutes

Score: 7.3/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Worst Person in the World

7.3 Score

Film ini mengikuti kisah seorang wanita muda bernama Julie (Renate Reinsve) yang sedang menjalani hidup dalam pencarian jati diri dan kisah cinta sejatinya. Ia selalu melakukan hal yang disuka mulai dari pindah jurusan kuliah yang menurutnya cocok dengan dirinya hingga sering gonta-ganti pacar untuk mencari seorang pasangan yang sesuai dengan dirinya.

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7.5
Exit mobile version