“Be the change you wanna see in the world, and you should because you’re an extraordinary person.” – Thomas (The Royal Treatment, 2022)
Netflix kembali mengeluarkan film romantis yang bertema kerajaan berjudul The Royal Treatment dan telah tayang di layanan streaming tersebut pada tanggal 20 Januari 2022. Dalam film ini, Laura Marano berperan sebagai warga New York Italia-Amerika bernama Izzy, dan Mena Massoud sebagai Thomas, seorang Pangeran dari Lavenia.
Mengisahkan tentang kisah cinta yang dimulai saat sang pangeran hendak memotong rambutnya, The Royal Treatment disutradarai oleh Rick Jacobson yang pernah menjadi eksekutif produser dalam film ‘Don’t Breathe 2.’
Selain Laura Marano dan Mena Massoud, film ini juga dibintangi oleh Amanda Billing, Cameron Rhodes, Chelsie Preston-Crayford, Jacque Drew, James Gaylyn, Jay Simon, Jen Van Epps, Siale Tunoka, Taylor Barrett.
Sinopsis
Isabella menjalani hidupnya sebagai seorang penata rambut di sebuah salon bernama ‘Bellissime’ milik orang tuanya. Suatu ketika, Pangeran Thomas dari Lavenia ingin memotong rambutnya dan meminta Walter, asistennya, untuk mencarikan penata rambut terbaik di New York.
Alih-alih memanggil penata rambut dari salon tempat orang-orang besar bernama ‘Belle,’ Walter malah memanggil ‘Bellissime’ yang memiliki moto best salon in New York.
Kisah cinta antara Izzy atau Isabella dengan Pangeran Thomas dimulai ketika Walter menebus kesalahannya dengan menyarankan salon ‘Bellissime’ untuk menjadi penata rambut di acara penikahan pangeran Thomas dan tunangannya, Lauren.

Izzy akhirnya menyetujui untuk pergi ke Lavenia dengan bayaran yang cukup mahal agar keluarga kerajaan bisa melihat hasil tangan dari Izzy dan kawan-kawan.
Namun, lambat laun Izzy merasa jatuh cinta dengan Lavenia dan segala budayanya sehingga ia sering keluar untuk membantu rakyat sekitar di Lavenia. Melihat hal ini, Pangeran Thomas kemudian ikut membantu Izzy hingga akhirnya ia merasa jatuh cinta dengan sang penata rambut tersebut.
Lantas, bagaimanakah nasib Izzy yang harus memilih antara pekerjaan atau Pangeran Thomas?
Formula kisah romansa yang umum
Kisah cinta fantasi yang mungkin bagi sebagian orang tidak akan pernah masuk akal ini menjadi tema yang umum sebagai cerita cinta.
Sebut saja, seperti ‘Pretty Women,’ ‘Cinderella,’ hingga ‘Mulan,’ membawa nuansa cinta yang sama tentang manusia yang jatuh cinta kepada seorang pangeran, begitupun dalam film ‘The Royal Treatment.’
Cerita cinta beda kelas seperti ini mungkin bisa jadi penghibur yang sangat ampuh dan cocok untuk menjadi film pengisi waktu luang. Baik Izzy dan Thomas hadir sebagai kedua tokoh yang menyenangkan sehingga para penonton pun sudah pasti akan jatuh cinta dengan mereka berdua.

Meski karakter mereka mampu dengan mudah membuat jatuh cinta penonton, rasa cinta antara Izzy dan sang pangeran sayangnya tidak terbangun dengan baik.
Chemistry yang dibangun antara Laura Marano dan Mena Massoud masih kurang kuat karena ‘mungkin’ dialog yang dibuat oleh penulis hanya memberikan kita informasi antara keduanya yang umum-umum saja.
Tidak adanya hal intim, spesifik, atau hal khusus yang membuat penonton paham mengapa sang Pangeran mau meninggalkan keluarganya terlepas dari tidak adanya rasa cinta antara Thomas dan Lauren.
Kebersamaan menarik antar keluarga
Berbeda dengan Izzy dan Pangeran Thomas, kebersamaan antara Izzy dengan keluarganya justru sangatlah menarik dan menghibur. Izzy terlihat sangat menyayangi salon ‘Bellissime’ milik keluarganya yang dibuktikan pada saat ia menyerahkan uang yang telah Izzy kumpulkan untuk perbaikan salon tersebut.
Selain itu, bagaimana Izzy memperlakukan sang Mama dan neneknya juga terlihat sangat tulus dan baik antara keduanya penuh perhatian. Setiap orang dalam keluarga tersebut memaklumi dan paham atas pilihan mereka masing-masing.

Seakan ingin anaknya untuk membantu salon yang telah ia bangun, namun sang Mama tetap ingin anaknya berkembang dan mencari pengalaman-pengalaman baru.
Begitupun kedua asisten Izzy, Destiny dan Lola, yang sangat menghibur penonton dengan tingkah laku keduanya. Meski sang sutradara jarang mengikutsertakan kedua pemain ini di antara Izzy dan Pangeran Thomas, namun Destiny dan Lola mendapatkan adegan yang jauh lebih menarik saat ia harus berlatih agar keahliannya diterima oleh keluarga kerajaan.
Baik Destiny, Lola, Walter, dan beberapa pemeran pendukung lain menjadi penyelamat akan kurang kuatnya kisah cinta Izzy dan sang pangeran.
Skoring asik buat penonton terhibur
Baik itu menggoyangkan kepala atau badan, saya akui beberapa lagu yang dimainkan dalam film The Royal Treatment mampu membuat saya melakukan hal tersebut.
Perpaduan film khas Amerika dengan lagu-lagu Italia, sukses menjadikan film ini sebagai sajian yang ringan dan menyenangkan.

Terlebih saat adanya adegan menari-nari para pekerja di ‘Bellissime’ di menit ke-14 dengan lagu Botch-A-Me (Ba-Ba-Baciami Piccina) karya Rosemary Clooney, mendukung sekali suasana bahagia di salon tersebut.
Tidak jauh berbeda, kebahagiaan yang tersalurkan melalui skoring yang bagus juga hadir dalam adegan ketika Izzy mencoba untuk memasak di dapur kerajaan yang dibantu oleh Destiny, Loa, dan Petra. Keseruan tersebut setika tercipta lagu Guardo Come Dondolo karya Edoardo Vianello mengalun.
Kesimpulan
Kurangnya chemistry antara Izzy dan Pangeran Thomas dan kisah cerita cinta yang umum tidak membuat film ini kurang menghibur. Dengan komedi yang terselip dan skoring yang asik, membuat The Royal Treatment menjadi film yang bisa ditonton untuk mengisi waktu luang.
Selain itu, film ini mengajarkan kita untuk tetap bijaksana, beretika, dan penuh toleransi meskipun kita memiliki posisi atau kedudukan yang tinggi. Melalui sikap tersebut, kita dapat merasa lebih bahagia dan terbuka dengan hal-hal sekitar.
Tayang di Netflix, The Royal Treatment cocok untuk para pecinta film yang menyukai genre romantis-komedi dengan unsur cerita kerajaan di dalamnya.
Director: Rick Jacobson
Cast: Laura Marano, Mena Massoud, Amanda Billing, Cameron Rhodes, Chelsie Preston-Crayford, Jacque Drew, James Gaylyn, Jay Simon, Jen Van Epps, Siale Tunoka, Taylor Barrett.
Duration: 96 minutes
Score: 6.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Royal Treatment
Isabella menjalani hidupnya sebagai seorang penata rambut di sebuah salon bernama ‘Bellissime’ milik orang tuanya. Suatu ketika, Pangeran Thomas dari Lavenia ingin memotong rambutnya dan meminta Walter, asistennya, untuk mencarikan penata rambut terbaik di New York.Alih-alih memanggil penata rambut dari salon tempat orang-orang besar bernama ‘Belle,’ Walter malah memanggil ‘Bellissime’ yang memiliki moto best salon in New York.