“You belong to privileged generation. Don’t forget that,” – Dr. Steinke (The Privilege).
‘The Privilege’ terasa seperti sekumpulan klise dan kiasan horor yang dicampur menjadi film horor bertajuk science. Di antara eksorsisme, pemujaan, roh jahat, pemanggilan arwah, dan halusinasi semua berkumpul dalam film yang dirilis Neflix pada 9 Februari 2022.
Film dengan judul asli Jerman ‘Das Privileg’ disutradarai oleh Felix Fuchssteiner dan Katharina Schöde. Diperankan oleh Max Schimmelpfennig, Tijan Marei, Lea van Acken, Milena Tscharntkem, Lise Risom Olsen, Roman Knizka, Nadeshda Brennicke.
Sinopsis
Finn Bergmann (Max Schimmelpfennig) mengalami trauma masa kecil saat kakaknya Anna (Caroline Hartig) bunuh diri di jembatan di depannya. Hingga dewasa, Finn terus diberikan terapi karena mengalami halusinasi. Finn mempunyai adik bernama Sophie Bergmann (Milena Tscharntke), mereka berdua bersekolah di tempat yang sama.
Finn mempunyai sahabat bernama Lena (Lea van Acken) namun dirinya menyukai Samira Shirvani (Tijan Marei). Sedangakan Sophie sudah memiliki pacar bernama Ramin (Rojan Juan Barani). Kehidupan sekolah mereka sangat normal dan berubah ketika pesta yang diadakan tengah malam di sekolah. Finn tidak sadarkan di tengah pesta. Di tengah malam Finn melihat Sophie diberlakukan hal aneh oleh keluarganya, namun Finn masih setengah sadar mengenai hal itu sehingga dirinya tidak begitu yakin apa yang dilihatnya.
Keesokan harinya Sophie berubah drastis sikapnya, bahkan dengan pacarnnya sendiri Ramin. Semua berubah, Sophie juga ikut meminum obat trauma yang sama diminum Finn. Finn berusaha menyelidiki obat apa yang sebenarnya diberi orang tuanya untuk terapinya. Bersama temannya Lena dan Samira, Finn membawa obat ke orang ahli herbal dan supernatural. Ternyata obat tersebut mengandung sebuat parasit jamur yang mengandung unsur jahat.
Di lain kesempatan saat orang tua Finn tidak ada di rumah, peneliti obat tadi pergi ke rumah Finn untuk menyelidiki lebih lanjut apa yang disembunyikan orang tuanya. Ternyata ada hal yang lebih mengerikan disembunyikan orangtuanya. Lena mengetahui bahwa Martin Bergmann (Roman Knizka) ayah Finn adalah CEO dari perusahaan obat yang dikonsumsi Finn untuk terapi. Obat itu berasal dari jamur yang tumbuh dari bangkai manusia.
Semua keanehan keluarga Bergmann terbongkar, makin banyak hal mengerikan yang mereka tidak ketahui. Bahkan dokter Steinke (Nadeshda Brennicke) yang merawat Finn dan kakakenya di rumah sakit juga ikut dalam komplotan mengerikan ini. Apa yang sebenarnya tujuan dari keluarga Bergmann?
Peran Finn sangat kuat
Mungkin jika tidak ada karakter Finn, film ini makin tidak jelas arahnya. Pembukaan prolog untuk membangun trauma misterius sang karakter utama Finn Bergmann (Max Schimmelpfennig) terbilang cukup jenius. Sehingga kita akan terus dibawa dalam sudut pandang Finn yang kualahan mencari misteri apa yang sebenarnya terjadi dalam dirinya dan keluarganya
Pembawaan Max Schimmelpfennig pun sangat baik, dengan berbagai masalah yang menimpanya, masalah baru tiap babak yang terus bertambah akan sedikit membuyar fokus kita kepada inti pokok yang harusnya menjadi masalah utama dalam film. Memang ‘The Privilege’ menjadi sedikit aneh menuju babak akhir.
Karakter yang sedikit harusnya membuat fokus film dan karakter utama Finn menjadi lebih mudah diikuti, tapi masalah dan misteri yang terus menumpuk hingga akhir menjadikan ini sangat datar untuk diikuti. Tidak ada misteri yang benar-benar membuat karakter pendukung lainnya lebih menonjol untuk memperkuat kisah horornya.
Kesinambungan science dan sebuah sekte tidak jelas
Ini bagian menariknya, kisah horor keluarga Bergmann ternyata berkaitan dengan suatu sekte yang hanya muncul di akhir babak film. Sepanjang pemecahan misteri, kita akan terus disuguhkan sebuah ilmu science yang melibatkan tumbuhan, jamur, parasite, obat, dan beberapa dukungan lain yang berkaitan dengan halusinasi mengerikan yang dialami Finn.
Beberapa adegan ilmu science pun juga mendukung hal tersebut, seperti kebugaran menentukan kesehatan dan kondisi, obat-obatan yang merusak tubuh. Juga hal-hal misterius yang sedikit masuk akal untuk menjelaskan misteri aneh dalam ‘The Privilege’
Namun sebuah sekte yang muncul di akhir mematahkan semua unsur science yang sepanjang film disajikan. Bahkan penyelesaian yang sangat singat menjadi makin aneh untuk sebuah alur yang cukup padat ini.
Horor dan misteri yang tanggung
Untuk sebuah film horor, aspek horor dalam ‘The Privilege’ sangat sedikit. Bahkan untuk penampakan makhluk yang menjadi momok halusinasi dari Finn hanya tampil 2 kali di awal dan akhir. Ada juga bagian pengusiran setan dalam rumah keluarga Bergmann, ini sangat sedikit sekali dan hilang begitu saja tanpa kejelasan lebih lanjut. Hal yang cukup menjadi daya tarik dalam aspek horor menjadi sangat minim.
Tak hanya adegan, seting tempat yang dirasa kurang mewakili sisi horor dan misteri. Rumah mewah keluarga Bergmann hanya tampil ruangan-ruangan itu saja, bahkan sekolah yang cukup banyak tersorot juga terlihat sangat normal. Satu-satunya tempat yang menjadi kilas balik mengerikan hanya sebuah dam bendungan bsar tempat Anna meninggal saat malam hari, sisanya hanya seting tempat biasa.
Terlalu padat konflik
Konflik yang disuguhkan dalam satu karakter Finn cukup banyak dan menumpuk. Dari prolog yang ada saat dirinya kecil, dan saat dewasa masalahnya dengan adiknya Sophie yang tiba-tiba berubah, masalah baru dengan orang tuanya, bahkan hingga sebuah sekte yang berkaitan dengan keluarga besarnya. Memang semua hal berkaitan, namun semua hal tidak terlalu detail, sehingga banyak keanehan yang janggal dari tiap misteri yang ada.
Eksplorasi dari peran-peran penting di sini sangat kurang. Bahkan sang ayah dan ibu di keluarga Bergmann yang mempunyai andil cukup besar dalam sisi antagonis sangat terlihat biasa saja hingga akhir laga.
Kesimpulan
Film horor yang berhubungan dengan science selalu berakhir aneh. Semua pejelasan cerita dengan beberapa konflik menjadi tidak lagi masuk akal. ‘The Privilege’ tidak jelas arahnya ke mana, mau menghubungankan horor dengan science, namun dipatahkan sendiri dengan munculkan sekte mengerikan.
Walaupun karakternya minim, ceritanya pun masih samar-samar akan fokus tujuannya. Aspek horor dan misterinya juga amat tipis sehingga kurang bisa membawa kisah menerikannya keluarga Bergmann. Tapi tontonan ini cukup ringan bagi yang tidak menyukai horor yang ekstrem. Film horor thriller Jerman ini bisa disaksikan di Netflix.
Director: Felix Fuchssteiner, Katharina Schöde
Casts: Max Schimmelpfennig, Tijan Marei, Lea van Acken, Milena Tscharntkem, Lise Risom Olsen, Roman Knizka, Nadeshda Brennicke
Duration: 107 minutes
Score: 5.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Privilege
Finn Bergmann trauma saat kecil dirinya melihat kakaknya Anne bunuh diri dihadapannya. Dewasa Finn mengalami halisinasi mengerikan yang ternyata perngaruh obat dari orang tuanya.