Review The Mauritanian (2021)

Perjuangan seorang terduga teroris untuk mendapatkan keadilan di mata hukum Amerika.

“All my time here, I’ve been told guilty. Not for something that I have done, or that has been proved. But because of suspicions and associations.” – Mohamedou Ould Slahi (The Mauritanian).

 

Berdasarkan sebuah memoir dari Mohamedou Ould Slahi, ‘The Mauritanian’ merupakan film drama hukum tahun 2021 yang dipenuhi oleh bintang-bintang besar. Ceritanya dengan berani dibawakan oleh sang sutradara, Kevin Macdonald, berdasarkan skenario yang ditulis oleh M.B. Traven, Rory Haines, dan Sohrab Noshirvani.

‘The Mauritanian’ sendiri dibintangi oleh Tahar Rahim, Jodie Foster, Shailene Woodley, Benedict Cumberbatch, dan Zachary Levi dalam peran pendukung. Film ini mendapatkan beragam ulasan positif dari para kritikus, termasuk dalam aspek sinematografi dan akting.

Hal ini dibuktikan lewat ajang penghargaan Golden Globe ke-78 yang membuat film tersebut menerima dua nominasi. Sementara itu, di ajang British Academy Film Awards ke-74, ‘The Mauritanian’ juga sukses menyabet 5 nominasi dalam beberapa kategori penampilan.

Sinopsis

Film ini menceritakan kisah nyata perjuangan Mohamedou Ould Slahi (Tahar Rahim) untuk meraih kebebasan setelah ditahan dan dipenjarakan tanpa tuduhan oleh Pemerintah AS. Selama bertahun-tahun, ia merasa sendirian dan ketakutan tanpa ada siapapun yang membelanya.

© STX Films

Namun suatu ketika, Slahi menemukan seseorang yang ingin memperjuangkan haknya. Dibantu oleh pembela bernama Nancy Hollander (Jodie Foster) dan rekannya Teri Duncan (Shailene Woodley), ketiganya akan memerangi pemerintah AS dalam memperjuangkan keadilan hukum.

Advokasi kontroversial mereka, bersama dengan bukti yang diungkap oleh jaksa militer yang tangguh, Letnan Kolonel Stuart Couch (Benedict Cumberbatch), mengungkap kebenaran yang mengejutkan dan akhirnya membuktikan bahwa jiwa manusia tidak dapat dipermainkan.

Angkat tema sensitif dan menyentuh

Kali ini, bukan sebuah kasus biasa yang coba diulas dalam sebuah film bertema hukum Amerika. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa peristiwa 9/11 WTC adalah kejadian yang sangat menyedihkan bagi dunia. Semua orang turut bersimpati, bahkan umat Islam sekali pun.

© STX Films

Namun sayang, sejak kejadian tersebut dimulai, kehidupan para muslim di Amerika – atau beberapa negara yang terkait, mulai berubah. Meski sudah berlalu lebih dari dua dekade, peristiwa itu tentu masih menimbulkan duka.

Cukup mengangkat tema yang sensitif, nyatanya ‘The Mauritanian’ justru tampak tidak bermaksud untuk memperdalam drama-drama politik antar keduanya. Meski perlu diakui, bahwa tentu tidak mudah memberikan sebuah perpesktif yang adil dan netral bagi penonton.

Sang sutradara perlu riset mendalam, perlu banyak hal yang harus dikaji ulang. Cerita ini, sejujurnya tidak bisa hanya menggunakan satu pandangan saja.

© STX Films

Namun yang perlu diingat, ‘The Mauritanian’ bukan ingin menjatuhkan berbagai sisi. Mereka tidak mengagungkan para teroris yang bersalah, tidak pula memperlihatkan lebih jelas kebusukan para tentara yang hanya ingin seorang tokoh untuk dipersalahkan. ‘The Mauritanian’ dengan manis dan hangat menceritakan sebuah perjuangan atas keadilan dan hak-hak mereka sebagai seorang manusia.

Film ini, lebih memperdalam pesan moral dan kehidupan Slahi sebagai manusia yang kurang beruntung, dibandingkan bernafas dengan rasa benci di hati. Rahim dengan sangat baik menggambarkan seorang narapidana tak bersalah – namun tentu saja dibenci oleh seluruh dunia, yang kehilangan hak dasarnya.

Begitu pula akting Foster. Tampil sebagai pembela hak-hak manusia, Foster tidak sedikitpun tampaknya terpengaruh dengan berita buruk atau makian yang diberikan kepadanya. Ia hanya memikirkan bahwa setiap manusia – entah bersalah atau tidak, memiliki hak hidupnya masing-masing.

© STX Films

Meski sungguh miris melihat Slahi diperlakukan layaknya seorang penjahat keji, namun hidupnya bahkan ia pasrahkan oleh kehendak Tuhan. Inilah salah satu poin yang cukup memuaskan, di mana unsur atau simbol Islam disisipkan dengan apik oleh sang sutradara.

Kilas balik penuh siksaan

Uniknya, film berdurasi panjang ini justru selalu membuat penonton menginginkan lebih. Ada banyak hal, yang mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu. Apakah itu kebenaran, atau hanya kebohongan dan konspirasi belaka.

© STX Films

Selain sinematografi menarik dan kekuatan dalam cerita, ‘The Mauritanian’ juga tidak “berisik” dalam menampilkan kisah-kisah sedih Slahi. Sang sutradara dengan pintar menggantikan curahan hati yang biasanya dijelaskan lewat ucapan/audio, dengan kilas balik lewat tampilan visual.

Mungkin saja hal inilah yang membuat penonton tidak merasa kebosanan. Selalu ada kejutan, entah manis atau pahit, dalam kenangan-kenangan Slahi. Ia menulis dalam kertas yang diberikan untuk sang pengacara, dan membiarkan penonton meresapi rasa sakit yang dialami oleh Slahi lewat adegan-adegan mengerikan.

Bukan tontonan yang menyenangkan

Meski cukup menyentuh dan begitu hangat, namun perlu diakui bahwa menonton ‘The Mauritanian’ bukanlah hal yang mudah. Film ini bukan sesuatu yang menyenangkan untuk ditonton. Akan ada banyak siksaan, darah, dan hal-hal yang mengiris hati hingga setiap manusia bahkan akan mempertanyakan dirinya sendiri. Apakah benar-benar ada manusia yang tega melakukan hal tersebut?

© STX Films

Di akhir cerita, Slahi memperlihatkan dengan jelas bahwa ia sudah tidak mempermasalahkan keadaan tersebut. Bukan manusia sempurna, namun Slahi menyatakan secara tegas bahwa ia mencoba memaafkan keadaan yang memaksa dirinya untuk menghadapi setiap kejadian buruk.

Menurutnya, dengan memaafkan atau berdamai, ia sudah merasa bebas seperti manusia pada umumnya.

Kesimpulan

Telah rilis di tahun 2021, ‘The Mauritanian’ menceritakan seorang mantan napi terduga teroris yang berusaha mendapatkan hak-haknya di pengadilan. Dikemas dengan apik, film ini mampu menghadirkan sebuah cerita tentang memaafkan dan perjuangan mencari keadilan. Siapa pun orangnya, tentu manusia adalah sama di mata hukum. Oleh karena itu, hukum tidak boleh memberatkan atau bahkan meringankan sebelah pihak.

 

Director: Kevin Macdonald

Cast: Tahar Rahim, Jodie Foster, Shailene Woodley, dan Benedict Cumberbatch

Duration: 129 minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Mauritanian

7.4 Score

Film ini menceritakan kisah nyata perjuangan Mohamedou Ould Slahi (Tahar Rahim) untuk meraih kebebasan setelah ditahan dan dipenjarakan tanpa tuduhan oleh Pemerintah AS. Selama bertahun-tahun, ia merasa sendirian dan ketakutan tanpa ada titik terang dalam kasus yang menjerumuskan dirinya.

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Story 7
  • Scoring 7
Exit mobile version