Review The Man from Toronto (2022)

Ketika Kesalahpahaman Membuat Pria Lembek Jalani Misi Pembunuhan yang Keji

“They wanted me to be the guy that you guys are looking for, but I’m not that guy but I had to act like I was,” – Teddy Jackson (The Man from Toronto).

 

Lagi-lagi Netflix meluncurkan film aksi komedi dari duo baru, Kevin Hart dan Woody Harrleson. Duo ini menghadirkan aksi kocak dan juga gila untuk menjalankan misi brutal. Film yang harusnya tayang di bioskop, setelah mengalami menundaan akhirnya Netflix mengambil alih penayangannya.

The Man from Toronto’ tayang sejak 24 Juni 2022. Disutradarai oleh Patrick Hughes, dari naskah yang dibuat oleh Robbie Fox dan Chris Bremner. Todd Black, Jason Blumenthal, dan Steve Tisch berperan sebagai produser.

Selain Kevin Hart dan Woody Harrelson, film yang berdurasi hampir 2 jam ini juga dibintangi Kaley Cuoco, Jasmine Mathews, Lela Loren, Pierson Fodé, Jencarlos Canela, dan Ellen Barkin.

Sinopsis

Teddy Jackson (Kevin Hart) bekerja sebagai salesman untuk gym temannya. Teddy mempunyai istri bernama Lori (Jasmine Mathews) dan berniat mengajaknya liburan untuk merayakan ulang tahun Lori. Teedy sudah menyewa sebuah pondok di sebuah kota Minnesota.

Tak di sangka Teddy masuk ke pondok yang salah, dan orang-orang di dalamnya mengira Teddy adalah “The Man from Toronto”. Teddy diharuskan mengintrogasi seorang dengan Tindakan yang keji. Setelah itu, FBI tiba-tiba datang dan menangkap Teddy.

Teddy mau tidak mau menjalankan misi dari FBI untuk berpura-pura menjadi pembunuh bayaran “The Man from Toronto”.Saat menjalankan tugas, “The Man from Toronto” yang asli (Woody Herrelson) mendatangi Teddy, dan akhirnya mereka menjalankan misi bersama.

Bagaimana kelanjutan misi kepura-puraan Teddy? Lalu bagaimana nasib istrinya yang ditinggal menjalankan tugasnya di bawah FBI?

Konflik menumpuk nampak ringan

© Netflix

Dari awal Teddy sudah memberikan kita masalah rumah tangganya dengan Lori begitu hangat. Namun di saat sang suami dipecat, masalah yang timbul begitu ringan dari karakter Kevin Hart yang ikonik dengan komedinya.

Berlanjut dengan suatu hal Teddy berulah dan dijuluki men-Teddy kan atau mengacaukan segala hal. Di saat pondok yang disewanya menjadi suram akibat dirinya yang dikira pembunuh bayaran keji berjuluk “The Man from Toronto”.

Di awal penumpukan konflik menjadi begitu kuat, ketika “The Man from Toronto” mengetahui hal tersebut. Tumbukan konflik 2 orang ini menjadikannya duo ini menjadi lebih seru.

Walaupun masalah genting yang dihadapi duo Kevin Hart dan Woody Harrelson, lagi-lagi komedi dialog dari Kevin Hart mencairkan situasi berdarah dari “The Man from Toronto”.

Permainan latar dinamis

© Netflix

Salah satu hal yang paling menakjubkan dalam film ini adalah latar tempat yang berganti. Dari mulai Washington DC, Minnesota, bahkan Puerto Rico. Berbagai kta yang disinggahi akan mirip seperti “Fast Furious”, di mana setiap kota akan terpampang nama kota dengan besar di awal adegan.

Latar ini pun dimanfaatkan dengan baik oleh Patrick Hughes untuk memaksimalkan aksi-aksi dari duo pembunuh bayaran ini. Dari mulai interior pesawat barang, ruangan hotel, di jalanan kota, bahkan gym di tempat awal Teddy bekerja.

Beberapa latar aksi membuat koreo dan beragam aksi lainnya menjadi lebih dinamis untuk disaksikan. Lengkap dengan guyonan Kevin Hart membuat musuh seakan menjadi lembek.

Man from Toronto vs Man from Miami

© Netflix

Di sini kebesaran universe pembunuh bayaran mulai terlihat seru. Ternyata tak hanya kota Toronto yang mempunyai pembunuh bayaran profesional, berbagai kota yang muncul seperti “Man from Miami” menambah seru misi dari duo ini.

Duel pembunuh profesional terihat menegangkan sekaligus kocak. Aksi-aksi perebutan sidik jari, menjadi sangat mematikan, walau terlihat aneh, sedikit orang yang peduli aksi mereka, bahkan terdapat tembakan dan ledakan dahsyat.

Di babak akhir para pembunuh yang mengincar “Man from Toronto” semakin banyak, mengingatkan kita pada film ‘John Wick’ atau film pembunuh bayaran lain yang diincar para profesional. Kemasan perburuan pembunuh bayaran terlihat lebih ringan dengan komedi selipan yang selalu mengundang gelak tawa.

Sindiran film pembunuh bayaran

© Netflix

Banyak film pembunuh bayaran yang hanya mengandalkan telepon atau alat komunikasi untuk menjalankan dan menerima misi dari atasannya. ‘The Man from Toronto’ sedikit menyindir dengan konflik besarnya, saat Teddy yang hanya dengan kamera ponsel, semua orang mengira itu dirinya.

Bahkan julukan ‘The Man from Toronto” hanya sekedar julukan, banyak orang yang belum mengenali wajah asli dari pembunuh bayaran tersebut, bahkan sang pemberi misi. Di sini hal aneh tersebut menjadi sedikit lelucon dan merupakan konflik utama yang menharuskan Teddy berpura-pura menjadi wajah dari “The Man from Toronto”.

Kesimpulan

© Netflix

Berbagai konflik yang bertumpuk dalam ‘The Man from Toronto’ tersaji dengan begitu ringan. Canda tawa dari komedi khas Kevin Hart terus bergulir mengiringi aksi gila yang dilakukan “The Man from Toronto”.

Menjalani misi di tengah kepura-puraan, karakter Teddy menjadi sangat sentral, melihat karakter “The Man from Toronto” lebih banyak menggunakan aksi dan beraksi atas tingkah konyol Teddy yang selalu mengacaukan situasi.

Duo yang terbilang baru ini cukup sukses menyuguhkan aksi menegangkan bercampur komedi. Aksi pembunuh bayaran yang diburu pembunuh bayaran lainnya, mengingatkan kita pada film-film seperti ‘John Wick’ walaupun tentu saja tak sebrutal film itu.

 

Director: Patrick Hughes

Cast: Kevin Hart, Woody Harrelson, Ellen Barkin, Pierson Fodé

Duration: 112 minutes

Score: 6.8/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Man from Toronto

6.8 Score

Saat merayakan ulang tahun istrinya, Teddy (Kevin Hart) terpaksa menjadi pembunuh bayaran keji di bawah FBI. Namun Pembunuh bayaran asli “The Man from Toronto” (Woody Harrelson) mengetahui hal tersebut, dan mengejar Teddy menjadlankan misinya.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 6
  • Story 6
Exit mobile version