At some point in everyone’s life, there will be a moment when you feel there isn’t a single place on earth where you actually belong –Elle
Setelah kesuksesan film sebelumnya, yaitu ‘The Kissing Booth’ pada 2018 dan ‘the Kissing Booth 2’ pada 2020 yang selalu ditunggu-tunggu. Akhirnya, film ‘The Kissing Booth 3’ sekaligus film terakhir dari franchise ini tayang di Netflix pada 11 Agustus 2021, masih berdasarkan novel karya Beth Reekles dengan judul yang sama dan pemain yang sama.
Setelah di film sebelumnya Elle Evans telah lulus SMA dan belum menentukan pilihan antara Universitas Harvard atau Berkeley, di film ini juga masih diceritakan kegalauan Elle dalam menentukan universitas pilihannya. Apakah ia akan memilih memenuhi janji dengan sahabatnya untuk selalu satu sekolah bersama atau memilih bersama Noah di Boston?
Sambil menunggu keputusan yang membuatnya bingung setengah mati, Elle ingin menghabiskan musim panas dengan sahabat dan kekasihnya. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah pantai milik keluarga Flynn untuk terakhir kalinya sebelum rumah tersebut dijual. Namun, waktu untuk memilih universitas datang, hingga akhirnya Elle memutuskan untuk bersama Noah di Boston dan kuliah di Universitas Harvard.

Elle tidak memberitahu Lee bahwa ia diterima di Universitas Berkeley dan ia merasa bersalah karena merahasiakan hal tersebut dan lebih memilih bersama Noah. Untuk menebus rasa bersalahnya ia memutuskan untuk memenuhi semua bucket list yang pernah ia dan Lee buat saat masih kecil dan memutuskan untuk membuat musim panas kali ini menjadi musim panas terbaik sebelum masuk universitas.
Mereka pun melakukan semua yang mereka inginkan, memenuhi bucket list, berpesta, bersenang-senang, dan bermain. Namun, banyak hal yang terjadi kepada Elle. Untuk memenuhi uang untuk kebutuhan universitas, ia harus tetap bekerja di restoran sambil menjaga adiknya saat ayahnya bekerja. Bukan hanya itu, satu per satu masalah datang silih berganti mulai dari Marco, lelaki di film sebelumnya, kembali datang dan mengakibatkan hubungan Elle dan Noah kembali memanas, masalah keluarga saat ayahnya mengencani wanita baru, dan juga hubungan persahabatannya dengan Lee yang kembali goyah.
Musim panas yang ia pikir akan menjadi musim panas terbaik malah tidak sesuai dengan yang ia harapkan karena munculnya masalah-masalah yang ia hadapi. Mampukah Elle menyelesaikan semuanya? Dan pilihan universitas yang membuatnya galau, apakah sesuai dengan keinginannya?
Film ‘Kissing Booth’ selalu memberikan keseruan tersendiri di setiap serinya mulai dari film ke satu, kedua, hingga film ketiga ini juga masih sama-sama mampu memberikan tontonan yang juga menghibur.

Berbeda dengan film sebelumnya yang sebagian besar selalu berlatar di sekolah, di film kali ini sepenuhnya menceritakan liburan musim panas mereka sebelum masuk ke universitas. Hal ini menjadi angin segar karena latar tempat menjadi lebih beragam seperti di pantai dan taman hiburan.
Selain itu, film ini mempunyai kesan yang lebih menyenangkan karena aktivitas yang dilakukan lebih beragam dibandingkan film-film sebelumnya yang hanya fokus bersekolah. Kesenangan musim panas yang dilakukan oleh Elle dan teman-temannya, terutama dalam memenuhi bucket list selama musim panas menjadi hal terbaik dalam film ini, ditambah dengan transisi menarik antara satu scene ke scene lainnya yang membuat film semakin menyenangkan. Sejam pertama, film ini dipenuhi dengan kegiatan yang seru dan membuat penonton betah menyaksikannya.
Namun seiring berjalannya waktu, di pertengahan film menjadi terasa sedikit membosankan karena untuk ukuran film romansa remaja, film ini mempunyai durasi yang cukup lama yaitu hampir 2 jam. Alur dari masalah mulai muncul, klimaks hingga penyelesaian masalah terasa agak lambat dan penyelesaian masalah terlalu berkelit-kelit, seakan dibuat dengan sengaja untuk mengulur-ngulur waktu agar film mempunyai durasi yang panjang. Apalagi, permasalahan yang terjadi tidak jauh-jauh dari permasalahan klise seperti di film-film terdahulunya. Contohnya adanya rasa cemburu dan kesalahpahaman.

Namun menuju akhir film, penonton mampu dibuat kembali tertarik dan juga dibuat terharu dengan perpisahan Elle dengan teman-temannya, apalagi mengetahui ini akan menjadi film terakhir dari franchise ini, bagi penggemar yang telah mengikuti ‘Kissing Booth’ hal ini juga mampu menyentuh hati dan membuat hati terasa kosong. Ending di akhirnya terasa tanggung dan tidak dapat memuaskan hati.
Hal yang menarik dalam film ini adalah bagaimana karakter Elle selalu mempunyai permasalahan yang rasanya dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, mulai dari permasalahan cinta, keluarga, persahabatan, hingga pekerjaan. Kita pun mampu merasakan perkembangan karakter dari masing-masing tokoh. Selain itu, film ini juga mempunyai pesan-pesan yang sangat menarik seperti selalu mengikuti kata hati dan ikhlas dalam melepaskan seseorang demi kebaikan.
Secara keseluruhan, film ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun film ini menjadi film wajib yang ditonton bagi pengikut setia seri ini dan juga mampu memberi kesenangan mengenai liburan musim panas.
Director: Vince Marcello
Cast: Joey King, Joel Courtney, Jacob Elordi, Taylor Zakhar Perez, Maisie Richardson-Sellers, Meganne Young
Duration: 112 Minutes
Score: 6.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Kissing Booth 3
Elle Evans masih bingung dalam menentukkan universitas pilihannya. Apakah ia akan memilih memenuhi janji dengan sahabatnya untuk selalu satu sekolah bersama atau memilih bersama Noah di Boston. Selain itu, musim panas yang ia pikir akan menjadi musim panas terbaik malah tidak sesuai dengan yang ia harapkan, dengan masalah-masalah yang ia hadapi, mampukah Elle menyelesaikan semuanya? Dan pilihan universitas yang membuatnya galau, apakah sesuai dengan keinginannya?