“911, this is emergency, operator 625. What is the address of your emergency?” – Joe Baylor (The Guilty)
Pada tanggal 1 Oktober 2021, Netflix kembali menghadirkan film thriller kriminal terbaru mereka yang bertajuk The Guilty. Diadaptasi dari film asal Denmark tahun 2018 dengan judul yang sama (Bahasa Denmark: ‘Den skyldige’), film ini mengisahkan tentang seorang petugas frontliner di pusat panggilan darurat 911 bernama Joe Baylor (Jake Gyllenhaal) yang menerima panggilan darurat dari seorang wanita yang diduga tengah diculik bernama Emily Lighton (Riley Keough).
Kisah bermula saat seorang petugas kepolisian Los Angeles bernama Joe Baylor (Jake Gylenhaal) harus menjalankan shift malamnya di pusat panggilan darurat 911 setelah dibebas tugaskan sementara karena tengah tersandung sebuah insiden.
Malam itu suasananya lebih sibuk dari malam-malam sebelumnya sebab sedang ada kebakaran yang tengah melanda area tersebut. Berbagai panggilan darurat ia terima, meski tidak jarang sebagian dari panggilan tersebut bukanlah masalah serius atau sepele.
Suatu ketika, Joe mendapatkan panggilan darurat dari seorang wanita yang sedang menangis bernama Emily Lighton (Riley Keough). Awalnya, Joe berpikir bahwa panggilan ini sama remehnya seperti panggilan yang ia terima sebelumnya.
Namun, setelah menangkap sinyal-sinyal tersembunyi yang diberikan oleh Emily, Joe sadar bahwa wanita itu tengah diculik oleh mantan suaminya yang bernama Henry Fisher (Peter Sarsgaard). Kini, Joe harus memutar otak agar bisa menyelamatkan Emily dari genggaman sang penculik.
Secara garis besar plot serta dialog yang digunakan di dalam film, The Guilty versi tahun 2021 keluaran Netflix ini tidaklah jauh berbeda dari film originalnya yang dirilis tahun 2018 lalu.
Film masih terpusat akan perjuangan mendebarkan sang petugas frontliner panggilan darurat dalam mengatasi kasus penculikan seorang wanita yang dilakukkan oleh mantan suaminya.

Panggilan-panggilan lainnya yang diterima oleh si petugas pun sama, mulai dari permasalahan yang dilaporkan, hingga kronologis urutan panggilan yang diterima oleh si petugas. Si petugas pun sama-sama terlibat dalam kasus pembunuhan dan akan menghadiri persidangan kasusnya esok pagi, ditemani oleh salah satu sahabatnya.
Namun, bukan berarti bahwa film versi remake ini tidak ada bedanya dengan versi originalnya. Beberapa hal seperti karakteristik tokoh, konflik cerita, atmosfer suasana, setting, serta ending dari cerita menunjukkan adanya perbedaan di antara kedua film.
Di film aslinya, sang petugas yang merupakan tokoh utama bernama Asger Holm. Tidak seperti Joe yang temperamental, Asger digambarkan sebagai sosok yang serius dan pribadi yang tertata.
Asger terlihat lebih sabar dalam menghadapi permasalahan, meskipun akhirnya ia tetap kehabisan kesabaran dan mengeluarkan amarahnya. Walau begitu, tokoh Asger tetap lebih tenang dibandingkan Joe yang emosinya selalu meledak-ledak.
Hal ini ada kaitannya dengan konflik baru yang dihadirkan ke dalam film adaptasi Netflix ini. Terlihat bahwa sang sutradara, Antoine Fuqua, ingin memberikan warna baru ke dalam karya original buatan Gustav Möller tersebut.
Alih-alih hanya mengikuti konflik yang ada pada film aslinya, Fuqua menambahkan beberapa konflik kecil yang membangun karakter Joe Baylor menjadi lebih temperamental daripada karakter Asger Holm.

Tidak seperti kantor Asger Holm yang tenang, kantor di mana Joe Baylor ditugaskan sedang ramai-ramainya. Dari layar besar yang terpampang di dinding kantor, terlihat tayangan berita yang tengah melaporkan peristiwa kebakaran besar-besaran di area Los Angeles, yang mana menambah suasana ketegangan di dalam kantor.
Mau tak mau, armada polisi pun dipusatkan untuk mengatasi kebakaran tersebut, menyisakan sedikit bahkan nyaris tidak ada armada yang tersisa untuk mengatasi kasus penculikan Emily. Hal itu tentu saja membuat tokoh petugas Joe Baylor jauh lebih gusar dibanding tokoh petugas Asger Holm.
Lalu, Joe Baylor digambarkan sudah bercerai dengan istrinya, Jess Baylor (Gillian Zinser), dan dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, Joe kesulitan untuk bertemu sang putri kesayangannya itu sebab anaknya tinggal bersama dengan mantan istrinya.
Ketika Joe akhirnya mendapatkan panggilan telepon dari anaknya, ia justru tidak bisa mengangkatnya sebab sedang menerima telepon dari Emily yang tengah ketakutan. Dilema antara ingin mengangkat telepon dari anaknya yang sudah lama tidak bisa dihubungi atau telepon dari Emily yang sedang berada dalam ambang kematian pastinya membuat Joe si petugas merasa frustrasi.
Namun, hal ini jugalah yang menambah motivasi Joe untuk menyelamatkan Emily yang sedang diculik oleh mantan suaminya. Ia ingin mempertemukan Emily kembali dengan anak-anaknya, Abby (Christiana Montoya) yang masih berumur 7 tahun dan adiknya Oliver yang masih bayi.

Selain itu, tidak seperti Asger Holm, petugas Joe Baylor memiliki riwayat penyakit asma yang membuatnya harus selalu membawa inhaler ke mana-mana, bahkan ketika saat menerima panggilan sekalipun.
Hal ini juga diperparah dengan masalah pengendalian amarahnya yang tidak stabil, mengakibatkan dirinya memiliki emosi yang meledak-ledak sehingga cenderung kurang bisa menata perkataan, pikiran serta perilakunya.
Seakan memperparah keadaan, dimunculkanlah sebuah karakter baru ke dalam film The Guilty versi 2021 ini. Joe Baylor yang esok pagi akan menghadiri persidangan atas insiden kasus pembunuhan di mana ia diduga menjadi tersangka, malah dibanjiri panggilan dari reporter berita Los Angeles Times bernama Katherine Harbor (Edi Patterson) yang gigih ingin mewawancarai Joe mengenai kasus yang menimpanya tersebut.
Semua konflik baru yang dihadirkan ke dalam film berdampak besar terhadap perbedaan atmosfer suasana di antara kedua film ini. Berbanding terbalik dengan versi originalnya yang cenderung memiliki atmosfer suasana yang dingin dan serius, atmosfer yang dimiliki film The Guilty versi 2021 terasa lebih mendebarkan dan kacau. Penonton seperti tidak diberi celah untuk bernafas dan dibuat berdebar-debar setiap saat.

Selain didukung dengan set yang lebih hidup ketimbang film aslinya, musik yang digunakan lebih mendebarkan. Bunyi ding-ding serta denging yang dibunyikan secara bertahap dari lembut hingga keras kerap digunakan ke dalam film ini, menambah intensitas ketegangan kepada penonton.
Teknik pengambilan big close-up yang terfokus pada area leher hingga atas kepala serta teknik extreme close-up yang hanya terfokus pada satu bagian tertentu, seperti mata, mulut, tangan, atau benda lainnya ini kerap kali digunakan di dalam film.
Teknik-teknik dengan jangkauan pendek seperti dua teknik di atas sangat diperlukan di dalam pembuatan film ini sebab berguna untuk menangkap kegelisahan dari si pemeran utama yang terpancar melalui mimik muka dan gestur sekecil apapun (seperti tangan yang mengepal, gerakan bola mata, atau gerakan bibir).
Mengingat bahwa penonton hanya bisa melihat ekspresi dan akting dari sang petugas (sebab lawan main berdialog hanya melalui sambungan telepon), kedua teknik di atas harus dilakukkan untuk membuat film lebih hidup di mana emosi dari pemain bisa tersampaikan dengan baik kepada penonton.
Selain itu, teknik handheld camera pun sering digunakan. Dengan hasil gambar yang bergoyang dan bergerak dinamis mengikuti objek yang disorot, teknik ini memiliki keunggulan dalam menggambarkan keadaan secara lebih nyata. Teknik ini lebih banyak digunakan pada film remake-nya sehingga membuat hasil akhir film lebih terasa akan kepanikan serta kefrustrasian dari sang pemeran utama.
Secara umum, film The Guilty hasil remake karya Netflix ini tidak kalah serunya dengan versi originalnya sehingga patut untuk dicoba. Bagi para penggemar film yang ingin mengetahui hasil perjuangan petugas Joe dalam mencari Emily yang tengah diculik, Anda bisa menonton film ini melalui layanan streaming Netflix.
Director: Antoine Fuqua
Cast: Jake Gyllenhaal, Adrian Martinez, Christina Vidal, Riley Keough, Peter Sarsgaard, Christiana Montoya, Edi Patterson, Eli Goree, Ethan Hawke, Da’Vine Joy Randolph, David Castañeda, Beau Knapp, Paul Dano, Gillian Zinser
Duration: 90 minutes
Score: 6.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Guilty (2021)
Secara umum, film The Guilty hasil remake karya Netflix ini tidak kalah serunya dengan versi originalnya sehingga patut untuk dicoba