Review The Gray Man (2022)

Agen Pembunuh Mencoba Membongkar Rahasia Organisasinya Sendiri

“Reckless mystery men you guys send in, when you can’t officially send anyone else… The Gray Man,” – Dani Miranda (The Gray Man).

 

Karya terbaru dari Russo Brothers, otak dibalik kesuksesan ‘Avengers: Endgame’ dan ‘Captain America: Civil War’. The Gray Man hadir sebagai film thriller aksi dari duo Anthony dan Joe Russo, dari skenario yang ditulis bersama dengan Christopher Markus dan Stephen McFeely.

The Gray Man diadaptasi berdasarkan novel tahun 2009 dengan nama yang sama karya Mark Greaney. Film ini dibintangi oleh Ryan Gosling, Chris Evans, Ana de Armas, Jessica Henwick, Regé-Jean Page, Wagner Moura, Julia Butters, Dhanush, Alfre Woodard, dan Billy Bob Thornton. Diproduksi oleh perusahaan Russo Brothers, AGBO.

Film pertama ini merupakan lagkah awal untuk memulai waralaba berdasarkan novel ‘Gray Man’ karya Greaney. Sebuah adaptasi dari novel ini, awalnya diumumkan pada tahun 2011, dengan James Gray ditetapkan untuk mengarahkan Brad Pitt, dan kemudian Charlize Theron dalam peran bertukar gender, meskipun tidak ada versi yang pernah membuahkan hasil.

Ryan Gosling dan Chris Evans menjadi jawaban akhir dengan syuting yang dimulai di Los Angeles pada Maret 2021, sebelum berakhir di Praha pada Juli 2021. Dengan anggaran produksi sebesar 200 juta dolar AS, ini adalah salah satu film termahal yang dibuat oleh Netflix.

‘The Gray Man’ memulai rilis teatrikal terbatas pada 15 Juli 2022 diikuti oleh rilis digitalnya di Netflix pada 22 Juli 2022. Film ini menerima tinjauan beragam dari para kritikus dengan pujian dari berbagai aspek laga dan naskahnya.

Sinopsis The Gray Man

Pejabat senior CIA Donald Fitzroy (Billy Bob Thornton) mengunjungi seorang terpidana pembunuh di penjara. Dia menawarkan si pembunuh (Ryan Gosling) kebebasannya dengan imbalan bekerja sebagai pembunuh dalam program Sierra CIA. Pembunuh setuju dan mengambil nama sandi Sierra Six.

Delapan belas tahun kemudian, dalam sebuah misi di Bangkok, Six (Ryan Gosling) diperintahkan untuk membunuh target yang diduga menjual rahasia keamanan nasional, bekerja sama dengan sesama agen CIA Dani Miranda (Ana de Armas).

Sebelum meninggal, sang target (Callan Mulvey) dari misi Bangkok ini mengungkapkan bahwa ia bekerja di program Sierra sebagai Sierra Four, dan memberinya drive terenkripsi dengan informasi rahasia tentang korupsi pejabat CIA Denny Carmichael (Regé-Jean Page).

Denny Carmichael yang juga merupakan agen utama dalam misi pembunuhan atau bisa disebut juga pimpinan misi atasan Six. Akhirnya Six memilih untuk menolak evakuasi dari Bangkok dan mencoba mengetahui isi dari drive yang diberikan Sierra Four.

© Netflix

Six mengirimkan drive ke mantan pemimpim Program Sierra yaitu Margaret Cahill yang berada Praha dan meminta menjaganya. Danny Carmichael mempekerjakan tentara bayaran Lloyd Hansen (Chris Evans), mantan agen CIA yang dikeluarkan karena sisi gila sosiopatnya.

Lloyd memburu Six dengan cara brutal sampai mendapatkan drive yang berisi file Danny Carmichael. Segal acara dilakukan Lloyd bahkan hingga menghancurkan seisi kota demi tujuannya tercapai. Inilah mengapa Lloyd tidak cocok untuk organinsasi kenegaraan CIA.

Cetakan lama konflik agen rahasia

© Netflix

Premis sederhana membuat Six menjadi agen rahasia handal langsung menjalankan misi di Bangkok. Tanpa banyak basa-basi, Six membantai seluruh anak buah target dan langsung menuju target yang ternyata Sierra Four yang berarti seniornya.

Dengan pertanyaan sederhana, Sierra Four dapat menyakinkan Sierra Six untuk berputar haluan menjadi musuh Danny Carmmichael. Terkesan begitu sepele, hal ini membuat agen Six berbalik diburu oleh para agen pembunuh lainnya.

Jika kalian sering melihat film aksi pembunuh bayaran atau agen rahasia pembunuh seperti John Wick, cetakan atau template ini seringkali digunakan hanya untuk membuat peran antagonis dan protagonist lebih seimbang dalam segi kemampuan.

Untuk keseruan perburuan Six, akan nambah lebih datar dengan cetakan cerita konflik yang tak menampilkan banyak perbaruan cerita agen pembunuhan lama. Semua hampir tersaji sama, dimulai dengan pembangkangan Six ke CIA, lalu pengiriman beberapa pembunuh bayaran untuk mencari Six.

Duel Sierra Six dan Lloyd Hansen

© Netflix

Semenjak promo, Six dari Ryan Gosling sudah diadu dengan Lloyd dari Chris Evans. Dua sosok gila ini terus berjibaku, walaupun tidak semua pertikaian mereka bertatap muka. Banyak hal gila yang dilakukan Lloyd hanya untuk memburu Six.

Yang paling brutal adalah aksinya mengirim 4 tim Alpha, Bravo, Charlie, Delta, untuk membombardir Margaret Cahill (Alfre Woodard) agen yang telah pension di Praha. Duel ini menjadi tonggak aksi pelarian yang paling menegangkan sepanjang film.

Sayangnya karakter gila dari Lloyd menjadi tidak seimbang, ketika dirinya selalu kalah taktik dengan Six. Agen Lone Wolf (Dhanush) mungkin lebih mumpuni dengan aksi gilanya di lapangan. Bahkan melawan Six bersama agen Dani Miranda masih bisa mereput drive dari tangan Six.

Lone Wolf seakan menjadi kunci dan jembatan menuju klimaks pertarungan penyelamatan Claire Fitzroy (Julia Butters) yang merupakan keponakan Donald Fitzroy.

Claure Fitzroy penggali emosi

© Netflix

Sosok keponakan Donald Fitzroy ibarat sebuah jaminan pasti untuk kubu CIA mendapat apa yang mereka mau. Dari mulai menculik hingga menyiksa agar Six mau menyerahkan diri dan drive yang disimpannya.

Menjadi cetakan lama, untuk membuat situasi semakin genting yang melibatkan perasaan dari tokoh protagonist kita yang lagi-lagi dibuat memiliki hati yang baik. Terlalu klise untuk sebuah adegan seperti ini. Didukung dengan beberapa kilas balik antara Claire dan Six, dan juga penyakit Claire.

Penuh aksi berbagai latar

© Netflix

Di sinilah letak kehebatan Russo Brothers dengan aksi-aksi gila tersaji sepanjang laga. Dari mulai misi pertama Six di Bangkok, dengan kemeriahan tahun baru dan kembang api sudah membuat jantung berdegup dari aksi tangan kosong Six.

Saat aksi perburuan di Praha, pusat kota menjadi saksi gila para pembunuh bayaran melayangkan timah panas mereka menumbangkan banyak korban, bahkan dari sisi kepolisian setempat. Tak hanya baku tembak dengan berbagai macam senjata, kejar-kejaran mobil dan tram juga sempat menghancurkan salah satu bangunan.

Ibarat superhero, Six dan Dani terus melaju dengan luka seminim mungkin. Terlihat mustahil memang, tapi itulah jika tokoh protagonist begitu canggih dan harus memenangkan laga di akhir cerita. Tak ada plot twist yang memusingkan. Kalian hanya ikuti cerita template agen ini, dan nikmati aksi-aksi hingga akhir laga di berbagai latar tempat dan waktu.

Kesimpulan

© Netflix

Cerita tentang agen yang berbalik menghinati organisasinya sendiri menjadi template lama yang sudah bisa ditebak di akhir laga. Ibarat superhero yang selalu menang, Six dari Ryan Gosling begitu gemilang dengan aksi penuh taktik meloloskan diri.

Duelnya dengan Lloyd dari Chris Evans kurang begitu greget, bahkan Lloyd harus memanggil banyak pasukan hanya untuk melumpuhkan agen Six. Hanya dibanu Dani Miranda dari Ana de Armas, aksi membongkar rahasia gelap Danny pimpinannya berbuah manis.

Keistimewaan Russo Bruthers sangat terlihat dari aksi-aksi gila di berbagai latar tempat dan waktu tersaji dari menit awal hingga akhir laga. Padat dengan adegan-adegan menegangkan, mengajak kita senam jantung mendukung Six untuk terus lolos dari kebrutalan para pembunuh bayaran.

 

Director: Anthony Russo & Joe Russo

Casts: Ryan Gosling, Chris Evans, Ana de Armas, Jessica Henwick, Regé-Jean Page, Wagner Moura, Julia Butters, Dhanush, Alfre Woodard, Billy Bob Thornton

Duration: 129 minutes

Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Gray Man

7 Score

Six (Ryan Gosling) diperintahkan untuk membunuh target (Callan Mulvey) yang diduga menjual rahasia keamanan nasional, bekerja sama dengan sesama agen CIA Dani Miranda (Ana de Armas). Sang target ternyata seniornya yang pernah bekerja di organisasi Six bekerja. Apa yang sebenarnya disembunyikan organisasi tersebut?

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 8
  • Entertain 6
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version