“Tolani, it because women like me and you never get justice in this country” -Rose.
‘Swallow’ adalah sebuah film yang menceritakan kehidupan perempuan dengan ekonomi kelas bawah yang berjuang menyambung kehidupannya dengan menjadi perempuan karir di Lagos, Nigeria. Film ini resmi dirilis oleh Netflix pada 1 Oktober 2021, yang diangkat dari novel karya Sefi Atta dan disutradarai oleh Kunle Afolayan.
Film ini dibintangi oleh Eniola Akinbo, Ijeoma Grace Agu, Chioma Chukwuka Akpotha, Omotunde Adebowale David, dan Eniola Badmus. ‘Shallow’ lebih banyak menggunakan bahasa Inggris dengan aksen Nigeria yang kental, walaupun beberapa kali juga menggunakan bahasa Yoruba dalam percakapannya.

Film ini mengambil latar waktu pada tahun 1980an di Lagos, Nigeria. Dalam pembukaan film, penonton disajikan cerita si pemeran utama, Tolani (Eniola Akinbo), yang pulang ke rumah ibunya dalam keadaan tidak baik baik saja. Alur yang kemudian flashback membawa penonton mengetahui kehidupan Tolani saat dia merantau, hingga alasan mengapa ia harus pulang ke kampung halamannya.
Pada awalnya, kehidupan Tolani cukup stabil. Ia memiliki pekerjaan tetap, tempat tinggal yang cukup, dan seorang sahabat yang sangat baik padanya bernama Rose (Ijeoma Grace Agu). Ia tinggal di sebuah rumah sewa kecil bersama Rose, perempuan keras kepala, percaya diri, dan loyal. Ia berani membela harga dirinya ketika atasannya melecehkannya.
Tolani memiliki kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan Rose, namun ia lebih berhati hati terhadap sesuatu. Saat Rose dipecat dari pekerjaannya karena mengadukan kasus pelecehan yang dialaminya, Tolani sangat kecewa namun sekaligus bangga karena sahabatnya sangat berani mengambil keputusan yang besar.
Rose pun mencari jalan agar dirinya memiliki uang, sampai akhirnya ia bertemu OC Money, laki laki yang kaya raya dengan cara menjual narkoba di Amerika. Dari sinilah awalnya mereka mengenal pekerjaan sebagai drug mule, pekerjaan ilegal sebagai seorang yang menyelundupkan narkoba di dalam tubuh mereka.

Rose yang sedang sangat membutuhkan uang, tertarik dengan tawaran OC untuk menjadi salah satu ‘kurir’ narkoba ke luar negeri. Walupun bayaran yang ditawarkan cukup besar, pekerjaan ini tentunya tidak akan mudah, apalagi mengingat mereka adalah seorang amatir dan tidak pernah melakukan kejahatan. Pertaruhan nyawapun akan menjadi risiko terburuk yang akan mereka hadapi. Pertimbangan yang sulit kemudian membawa kesimpulan yang menyakitkan.
Film ini sangat penuh dengan isu gender, ekonomi, dan sosial. Sebagai pemeran utama, Tolani dan Rose membawa perempuan sebagai point of view yang mengangkat isu gender dalam kehidupan keseharian mereka. Isu patriarki ditampilkan sangat jelas oleh sosok Lamidi Salako sebagai bos mereka yang tentu memiliki kekuatan dan kontrol yang lebih besar terhadap mereka.
Kesalahgunaan penggunaan jabatan dalam pekerjaan memang seringkali menjadi permasalahan yang sulit selesai. Dalam kasus Tolani dan Rose, sosok Lamidi Salako sangat merepresentasikan laki laki yang menggunakan jabatannya untuk melakukan apapun yang ia inginkan, termasuk melecehkan bawahannya. dan mengancam mereka jika berani mengadukan pelecehan yang ia lakukan.

Dari sini, permasalahan mengenai laki laki yang melihat wanita sebagai sebuah objek tentu bukan lagi sebuah rahasia umum. Dapat diambil kesimpulan bahwa, permasalahan ini memang sudah sejak lama terjadi di masyarakat, hanya saja, seperti Salako, laki laki yang melakukannya seringkali memiliki kekuatan yang lebih besar, sehingga kasus kasus seperti ini dapat mudah hilang begitu saja.
Isu lain yang ingin ditampilkan dalam film adalah bagaimana kemiskinan membuat masyarakat menjadi kehilangan akal sehat dan melakukan segala cara untuk mendapatkan kekayaan.
Rose dan Tolani yang putus asa, akhirnya harus berkenalan dengan pekerjaan mengerikan sekaligus ilegal ini demi melanjutkan kembali kehidupannya dan mendapatkan lebih banyak penghasilan.
Namun, dari beragamnya isu yang ditampilkan dalam film, semuanya terkesan tidak matang. Alur cerita yang lambat dan adanya beberapa scene yang kurang perlu ditambahkan ke cerita, membuat tragedi dalam film ini tidak begitu terlihat. Penyelesaian pada masalah di akhir pun berlangsung begitu cepat dan kurang memorable bagi penonton.
Film ini seharusnya bisa membawa permasalahan tahun 80an di Nigeria kepada penonton yang mungkin tertarik dengan genre social-documentary. Film ini terbilang kurang dalam mengangkat isu sosialnya. Kunle Afolayan yang seorang Nigerian-American, seperti hanya menampilkan kenostalgiaan suasana dari era 80an di Nigeria.
Pengambilan gambar yang cukup baik serta akting dari pemeran utama dan pendukung yang mendalami peran, membuat film ini tetap bisa dinikmati secara umum untuk mengenal budaya dan suasana di Nigeria pada saat itu.
Film ‘Swallow’ sudah bisa dinikmati pelanggan Netflix mulai 1 Oktober 2021.
Director: Kunle Afolayan
Casts: Eniola Akinbo, Ijeoma Grace Agu, Chioma Chukwuka Akpotha, Omotunde Adebowale David, Eniola Badmus
Duration: 128 minutes
Rating: 5.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
Swallow
'Swallow' bercerita tentang perempuan yang harus menghadapi kerasnya kehidupan di Lagos, Nigeria, namun berakhir membahayakan hidupnya.