“Yang aku mau cuma kamu berani memutuskan apa yang kamu mau” – Pram.
‘Story of Dinda: Second Chance of Happiness’ hadir sebagai sekuel dari film sebelumnya ‘Story of Kale’ yang menceritakan dua orang yang bertemu ditengah-tengah hubungan rumit mereka masing masing. Dinda dengan Kale, dan Pram dengan Istrinya. Latar waktu dari film ini diambil sebelum kejadian yang terjadi dalam film ‘Story of Kale’.
Latar belakang
Dunia NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini) kali ini membagi cerita melalui mata seorang Dinda, perempuan yang ditemui Kale sebelum ia bertemu Awan (Rachel Amanda) dalam NKCTHI. Dinda diselamatkan Kale dari hubungan toxic dan abusive bersama Argo.
Namun, kebahagiaan Dinda hanya pada awalnya saja, Kale perlahan menunjukkan sifat aslinya yang posesif dan egois. Ia tidak memberikan Dinda bahagia dan rasa aman, yang ada justru malah ketakutan. Dinda pun tidak bisa melakukan apa-apa selain menjalaninya, entah sampai kapan.

Diproduksi oleh Visinema, ‘Story of Dinda: Second Chance of Happiness’ yang disutradarai oleh Ginanti Rona, masih menghadirkan pemain dari cerita sebelumnya, ‘Story of Kale’, yaitu Aurelie Moeremans sebagai Dinda, dan Ardhito Pramono sebagai Kale.
Selain itu, dihadirkan pula bintang baru yang penting sekali dalam cerita ini, Abimana Aryasatya sebagai Pram, lelaki yang hadir di hidup Dinda dan memberikannya rasa aman dan bahagia. Cantika Abigail juga turut andil dalam film ini sebagai Nina, adik dari Argo sekaligus sahabat baik Dinda, dan Ryoichi Adityo Hutomo sebagai Surya, pacar Nina.
Sinopsis
Film ini menceritakan awal mula Dinda bertemu dengan Pram dan hari-hari yang ia jalani dengannya. Cerita dimulai pada masa kini, dimana Dinda dan Pram sudah cukup lama kenal dan berhubungan. Beberapa adegan flashback juga ditayangkan untuk membawa cerita pada saat Dinda bertemu dengan Pram, dan saat-saat akhirnya mereka menghabiskan waktu bersama.

Pram dan Dinda bukan orang yang sempurna pada hubungan mereka masing-masing. Namun mereka sedang mencoba mencari sebuah kebahagiaan dalam perjalanan mereka. Inilah mengapa film ini memiliki judul ‘Second Chance of Happiness’, dimana mereka mendapatkan kesempatan kedua untuk bahagia.
Pram yang lebih dewasa dari Dinda, sedang mengalami masalah yang cukup sulit dengan istrinya, sedangkan Dinda masih di lingkaran yang sama bersama Kale. Mereka bertemu dalam waktu dan situasi yang sama, sama-sama kehilangan arah, bingung, dan lelah. Keadaan ini membuat mereka saling memahami dan menyimpulkan bersama bagaimana definisi sebuah kebahagiaan serta berusaha untuk mewujudkannya.
Dinda dan Pram membawa emosi penonton dengan kuat
Film ini membungkus semua dengan cukup, mulai dari humor, kesedihan, kekaguman, dan aspek aspek lainnya yang di lontarkan dalam dialog antar pemain, maupun hanya lewat gesture yang mereka lakukan. Sebuah film drama yang ringan dan manis, namun tetap memiliki sebuah cerita serius didalamnya.

Akting para pemain sangat terlihat natural, bahkan, beberapa dialog juga terkesan mengalir keluar begitu saja. Chemistry yang ditampilkan antara Dinda dan Pram sudah cukup membuat penonton merasakan emosi dan tensi yang terjadi diantara keduanya.
Kebahagiaan untuk diri sendiri adalah poin yang utama
Dari segi cerita, ‘Story of Dinda: Second Chance of Happiness’ ingin menyampaikan pesan mengenai bagaimana kita seharusnya memperlakukan dan membahagiakan diri kita sendiri sebelum orang lain.
Pram hadir dalam kehidupan Dinda dan menjadi ‘dewasa’ yang Dinda cari. Perlakuan dan perkataan Pram mampu membuat Dinda menyadari bahwa ia harus berani mengambil keputusan demi kebahagiaannya sendiri.
Mewakili para ‘Dinda’ lain di luar sana
Sebuah film dari sudut pandang seorang perempuan dan dikerjakan oleh perempuan-perempuan hebat pula di belakang layar, menjadikan ‘Story of Dinda: Second Chance of Happiness’ menjadi film yang cukup mewakili perasaan perempuan yang memiliki kisah yang sama dengan Dinda, atau bahkan mungkin bisa menjadi jalan keluar untuk mereka.

Film ini menyampaikan bahwa, kebahagiaan dan kejujuran pada diri sendiri adalah penting. Tidak sedikit perempuan yang memiliki kisah yang sama dengan Dinda, oleh karena itu, film ini juga hadir sebagai pengingat bahwa kebahagiaan diri sendiri perlu untuk diperjuangkan.
Kesimpulan
‘Story of Dinda: Second Chance of Happiness’ adalah film tentang sebuah pengembangan diri dari sebuah obrolan. Film ini mengajarkan bahwa jika berbicara dengan orang yang tepat, kita akan dengan mudah mendapatkan jalan keluar dari tiap masalah, bukan malah menambahnya. Tentu tidak banyak aksi yang diberikan karna dialog yang mereka lakukan adalah aksi mereka. Film ini sudah dapat disaksikan di Bioskop Online sejak 29 Oktober 2021.
Director: Ginanti Rona
Casts: Aurelie Moeremans, Abimana Aryasatya, Ardhito Pramono, Cantika Abigail, Ryoichi Adityo Hutomo
Duration: 59 minutes
Score: 6.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Story of Dinda: Second Chance of Happiness
Pertemuan Dinda dengan Pram, laki-laki yang membuka matanya pada kejujuran dan kebahagiaan diri sendiri, hingga ia berani dan lebih menghargai dirinya sendiri.