Review Spencer (2021)

Kisah Biopik Diana Spencer dan Masa Terkelam dalam Hidupnya.

“I like nice things that are simple, ordinary. The things that are real,” – Diana Spencer (Spencer).

 

Di awal film, tertulis “A Fable From a True Tragedy”, yang menjadi sebuah tanda bahwa film ini bukan sebuah sejarah asli dan bukan seperti film dokumenter lainnya.

Sebuah film sejarah fiksi dan drama psikologi tentang kehidupan Diana Spencer saat berada di keluarga kerajaan, ‘Spencer’, mengenai bagaimana kehidupan yang dijalani Princess Diana dan krisis eksistensinya saat libur natal bersama keluarga kerajaan.

Pengkhianatan yang dilakukan Pangeran Charles dengan perempuan lain membuat hatinya hancur, ditambah dengan kehidupan kerajaan yang tidak cocok dengannya. 

Disutradarai oleh Pablo Larrain dan ditulis oleh Steven Knight, ‘Spencer’, yang dirilis 3 September 2021 di Venice International Film Festival ini telah mendapatkan banyak penghargaan baik untuk sang pemeran utama, Kristen Stewart, maupun penata musik dan sutradara.

Film ini juga mengantarkan Kristen masuk ke dalam nominasi Academy Award, Golden Globe Award, dan Critics Choice Movie Award, untuk penampilannya sebagai Diana yang mencuri perhatian. 

Selain Kristen Stewart sebagai pemeran utama, film ini juga dibintangi oleh beberapa pemain, seperti Timothy Spall (Alistair Gregory), Jack Nielen (Pangeran William kecil), Freddie Spry (Pangeran Harry kecil), Jack Farthing (Pangeran Charles), Stella Gonet (The Queen Elizabeth II), Amy Manson (Anne Boleyn), Sally Hawkins (Maggie), Sean Harris (Darren), dan lainnya. 

Sinopsis 

Saat The Royal Family pergi ke Sandringham untuk merayakan natal, Diana Spencer (Kristen Stewart) datang terlambat dan terlihat tertekan. Saat itu, suaminya, Pangeran Charles (Jack Farthing) diketahui telah memberikan kalung mutiara yang sama pada perempuan lain, yang juga seorang keluarga kerajaan. 

Sebuah buku ia temukan di kamarnya tentang Anne Boleyn, istri dari King Henry VIII, yang dipenggal karena sang pangeran mencintai perempuan lain dan berencana untuk menggantikannya.

© NEON

Cerita ini menghantuinya dan membuat ia berhalusinasi dengan kehadiran Anne. Ia ketakutan, dan bayang-bayang Anne membuatnya semakin cemas. Hanya anak-anaknya dan satu orang pelayan bernama Maggie (Sally Hawkins) yang menjadi kekuatannya dan menenangkannya. 

Diana yang merasa terkekang dengan peraturan kerajaan, berupaya beberapa kali menghindari pertemuan atau jamuan makan bersama anggota keluarga kerajaan lain. Bulimia yang dialami Diana memungkinkan ia sulit untuk makan dan selalu memuntahkan makanannya kembali.

Hal ini meresahkan para anggota kerajaan yang lain. Dari dalam dirinya, Ia ingin terbebas, ia ingin meninggalkan Pangeran Charles dan hidup diluar kerajaan Inggris. 

Masa Terpuruk Diana Spencer

Walaupun ‘Spencer’ adalah film sejarah fiksi yang hanya menampilkan tempat dan kejadian yang sama namun tidak dengan detailnya, film ini mampu menggambarkan bagaimana masa-masa Diana merasa bingung dan kehilangan arah, namun harus tetap terlihat sempurna didepan kamera dan keluarga kerajaan yang lain. 

Hal ini tentu menjadi hal yang menyakitkan baginya, ketika kamera selalu tertuju padanya, ketika yang bersalah sebenarnya adalah suaminya.

© NEON

Namun, sebagai film biopik fiksi yang tidak sepenuhnya menampilkan kisah nyata yang detail dari sang princess, ‘Spencer’ bisa menambahkan unsur-unsur fiksi yang masih terlihat wajar bagi keadaan saat itu.

Berhalusinasi, putus asa, dan kehilangan arah adalah perasaan wajar yang dirasakan oleh seseorang ketika berada di situasi terpuruk. Film ini mengolah kembali perasaan-perasaan itu dengan visualisasi Kristen Stewart yang berhasil menjadi Diana. 

Sinematografi dan skoring yang menawan

‘Spencer’, selain menampilkan megahnya kehidupan para bangsawan kerajaan, film ini juga memiliki sinematografi yang memanjakan mata ketika menonton. Pengambilan gambar dari jarak jauh dan dekat dengan pemandangan yang juga indah menghasilkan sebuah keseimbangan dan porsi yang pas.

© NEON

Apalagi, ditambah dengan pemilihan scoring yang memukau, meningkatkan keindahan yang disajikan dalam film. Emosi Diana pun semakin terlihat dan tersampaikan dengan baik, bagaimana ia kebingungan, cemas, sedih, dan marah, berkat skoring yang dihadirkan.

Suasana Sandringham yang dingin dengan pemilihan warna yang cenderung lembut juga berhasil menjadi aspek pendukung suasana yang terjadi kepada Diana. 

Akting pemain yang emosional

Diana yang anggun dan berjiwa bebas dapat tercermin dari bagaimana Kristen Stewart memerankan karakternya. Ia terlihat tidak perlu melakukan banyak usaha untuk menjadi Diana. Terpuruknya Diana, dan ekspresi yang ditampilkan Kristen sangat bisa menunjukkan bagaimana perasaan dan suasana hati yang dirasakan Diana.

Permainan ekspresi dan gestur tubuh yang bermain didukung dengan scoring yang tepat, Diana seperti hidup kembali berkat Kristen. 

© NEON

Tidak hanya Kristen Stewart yang bisa menghidupkan atmosfer Diana, namun para pemain lainnya, seperti Pangeran William kecil (Jack Nielen) dan Pangeran Harry (Freddie Spry), yang menjadi begitu emosional dengan peran mereka.

William dan Harry yang masih kecil dan polos ingin mengetahui apa yang terjadi dengan ibunya karena ia bersikap aneh, namun semua itu tidak berlebihan, mereka tetap menjadi anak kecil yang penasaran. 

Berfokus pada keadaan psikologi Diana

‘Spencer’ sekali lagi bukan sebuah dokumenter ataupun film biopik princess Diana, jadi adalah keputusan sutradara untuk memodifikasi cerita ini ke dalam versinya.

Film ini berfokus kepada bagaimana Diana Spencer menghadapi kesedihan, ketakutan, dan amarahnya yang menggebu kepada suaminya, Charles. Namun, bagaimanapun juga ia harus tetap memiliki manner yang baik di depan anggota kerajaan yang lain. 

© NEON

Jadi bukan tidak mungkin jika hal ini lebih di eksplor sang sutradara untuk filmnya. Tidak begitu banyak komunikasi terjadi antara Diana dengan anggota kerajaan selain kedua anaknya dan Gregory (Timothy Spall), namun bukan berarti film ini tidak menggambarkan hubungan Diana dengan yang lain.

‘Spencer’ mencoba untuk meminimalisir percakapan dan interaksi antar Diana dengan karakter lain agar emosi dan perasaannya yang cukup gelap bisa tersampaikan lebih banyak.

Kesimpulan

‘Spencer’ menjadi film biopik fiksi yang ceritanya bisa dinikmati untuk mengetahui sedalam apa perasaan menyakitkan Diana ketika kehidupannya diambang kesuraman.

Akting Kristen Stewart dan bagaimana ia memperagakan Diana Spencer patut diapresiasi karena begitu nyata. Disaat ia menyalurkan cerita kepada penonton, sinematografi dan scoring yang berpadu, dan menghasilkan adegan-adegan yang intens.

Karena bukan didasarkan pada cerita asli Spencer dan berfokus pada keadaan psikologi,  film ini menjadi begitu umum dalam segi cerita. Walau begitu, peleburan antara biografi Princess Diana dan cerita psikologis yang dibawa dalam film cukup halus dan masuk akal sehingga film ini cukup baik dalam menyampaikan pesannya. 

‘Spencer’ sudah bisa disaksikan di KlikFilm mulai 20 Februari 2022. Don’t miss it, Cilers!

 

Director: Pablo Larrain

Casts: Timothy Spall, Jack Nielen, Freddie Spry, Jack Farthing, Stella Gonet, Amy Manson, Sally Hawkins, Sean Harris, Kristen Stewart

Duration: 117 minutes

Score: 8.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Spencer

8 Score

Kisah Diana Spencer yang diambang kehancuran setelah mengetahui suaminya selingkuh dan tekanan hidup di keluarga kerajaan. Ia putus asa dan sering berhalusinasi tentang kematiannya atau memilih menaklukan rasa takutnya.

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 8.2
  • Entertain 7.5
  • Scoring 8.2
  • Story 8
Exit mobile version