Review Sonic the Hedgehog 2 (2022)

Petualangan Baru Sonic the Hedgehog yang Lebih Seru dan Fantastis

“Trust me, there will come a moment when your power will be needed. But you don’t choose that moment, that moment chooses you,” – Thomas Wachowski (Sonic the Hedgehog 2).

 

Sonic the Hedgehog merupakan permainan video (video game) yang dirilis oleh Sega untuk pertama kalinya pada tahun 1991. Dan sampai sekarang ini video game Sonic masih menjadi permainan yang cukup populer dan digemari tak hanya oleh anak-anak bahkan juga oleh orang dewasa. 

Dan karena kepopulerannya itu, karakter dari Sonic telah merambah ke media lainnya, seperti serial animasi, buku komik dan film layar. Dan untuk pertama kalinya pada tahun 2020, Sonic mendapatkan tempatnya di layar lebar.

Film ‘Sonic the Hedgehog’ yang dirilis kemudian mendapatkan kesuksesan yang cukup besar, sehingga berselang dua tahun kemudian dibuatlah sekuelnya, ‘Sonic the Hedgehog 2‘.

Sinopsis Film

© Paramount Pictures

Sonic (Ben Schwartz), si landak biru berkecepatan super menjalani kehidupan sebagai pahlawan setelah mengusir musuh bebuyutannya, Doctor Robotnik (Jim Carrey) ke planet jamur.

Tapi ketika Robotnik kembali untuk membalas dendam dan beraliansi dengan Knuckles (idris Elba), Sonic harus bekerja sama dengan teman barunya, Tails (Colleen O’Shaughnessey) untuk menyelamatkan dunia lagi.

Adaptasi aktual berdasarkan game-nya

Sutradara Jeff Fowler kembali lagi dipercaya untuk mengarahkan sekuel film tentang si landak berkecepatan supersonik ini.

‘Sonic 2’ adalah peningkatan besar-besaran dibandingkan dengan pendekatan perjalanan film pertama, dari aksi, dinamika karakter hingga komedi.

Plotnya dibangun di atas cerita pendahulunya sambil menambahkan karakter dan alur cerita baru. 

© Paramount Pictures

Sekuel ini mengubah petualangan menjadi perburuan harta karun dengan lebih banyak aksi dan dengan banyak lokasi serta dengan taruhannya menyelamatkan dunia dari bencana kiamat.

Jeff Fowler dalam sekuel ini membawa petualangan Sonic dan kawan-kawan lebih aktual berdasarkan video game-nya.

Persahabatan adalah jiwa dan jantung film ini

Berbeda dari film pertama yang terasa lebih seperti komedi persahabatan antara Thomas Wachowski (James Marsden) dan Sonic, film kedua ini lebih berfokus pada Sonic itu sendiri untuk menemukan tujuannya di rumah barunya yang sekarang.

Lebih dari setengah film ini narasinya berkisar pada dinamika antara Sonic, Tails, Knuckles dan Dr. Robotnik. 

© Paramount Pictures

Dengan run time yang lumayan panjang, menjadikan hal tersebut untuk membiarkan karakter-karakter ini berkembang secara alami sepanjang film. Di mana kita melihat tentang sisi kepribadian Tails yang sangat bertolak belakang dengan Sonic.

Sonic adalah pribadi yang senang dan berani mengambil risiko yang ambisius sedang Tails lebih merupakan teman yang berkepribadian tenang dan berjiwa ilmuwan.

Akan tetapi keduanya bisa bekerja sama dengan sangat baik karena mereka saling memahami kekuatan dan kelemahan satu sama lainnya. Persahabatan mereka menjadi jantung dan jiwa dalam cerita ini.

© Paramount Pictures

Tails pada awalnya mengagumi Sonic dan pada akhirnya mereka berdua tidak dapat dipisahkan. Kembalinya, Dr. Robotnik yang diasingkan dengan membawa aliansi baru yaitu Knuckles membawa serta tingkat bahaya baru.

Knuckles juga sangat baik berperan sebagai penjahat yang penuh dendam yang seiring waktu berlalu belajar lebih banyak tentang kehidupan di bumi dan mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan.

Tampil impresif dalam live-action dan animasi

Cerita baru Sonic ini dengan bijak menempatkan peran pendukung manusia lebih sebagai pendukung narasi dan menempatkan karakter utama, teman dan musuh sebagai pertunjukan yang utama.

Tapi itu tidak berarti film ini meninggalkan aspek komedi keluarga, karakter manusia di sini mendapatkan subplot ceritanya tersendiri.

Walaupun harus diakui karakter manusia, selain Dr. Robotnik tentunya tidak semenarik karakter animasinya. 

© Paramount Pictures

Sementara itu Jim Carrey terus mencuri perhatian, sebagai musuh bebuyutan dari Sonic, Dr. Ivo “Eggman” Robotnik dengan wajah karet dan gayanya yang khas cukup berhasil memainkan perannya sebagai penjahat video game.

Peranannya itu tentu sedikit mengingatkan kita akan penampilannya dalam film-film ikonik dari Carrey seperti The Mask, Ace Ventura atau juga Grinch. Dan Ben Schwartz, Colleen O’Shaughnessey dan Idris Elba dengan fantastis menghidupkan karakter mereka.

© Paramount Pictures

Di sisi lain kita juga akan dimanjakan melalui tampilan visual yang menawan, di mana VFX yang dihasilkan cukup berhasil menghidupkan karakter dari Sonic, Tails ataupun Knuckles.

Tampilan mereka cukup mendetail dan sangat mirip dengan yang ada dalam video gamenya. Dari segi teknis, ‘Sonic the Hedgehog 2’ tampil impresif dalam menggabungkan live-action dan animasi.

© Paramount Pictures

Kesimpulan

© Paramount Pictures

‘Sonic the Hedgehog 2’ dibangun berdasarkan adaptasi yang setia dari video gamenya dan dieksekusi dengan cukup bagus, bahkan lebih baik dari yang pertama.

Film ini tidak hanya memberikan kepuasan tersendiri dari para penggemar video game dari Sonic tapi juga memberikan hiburan memikat bagi penikmat film tanpa harus menonton film pertamanya.

Sekuel ini juga dibuat dengan sentuh kekinian demi memikat para audiens yang lebih muda.

 

Director: Jeff Fowler

Cast: James Marsden, Tika Sumpter, Shemar Moore, Adam Paily, Natasha Rothwell, Lee Majdoub

Voice:  Jim Carrey, Ben Schwartz, Colleen O’Shaughnessey,

Duration: 122 minutes

Total Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Sonic the Hedgehog 2

7 Score

Sonic, si landak biru berkecepatan super menjalani kehidupan sebagai pahlawan setelah mengusir musuh bebuyutannya, Doctor Robotnik ke planet jamur. Tapi ketika Robotnik kembali untuk membalas dendam dan beraliansi dengan Knuckles, Sonic harus bekerja sama dengan teman barunya, Tails untuk menyelamatkan dunia lagi.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version