Review Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles (2022)

Casey Jones Menjelajah Waktu untuk Memperingati para Ninja Turtles Datangnya Invasi Alien dari Krang

“I need you to believe me, because i am from… the future,” – Casey Jones (Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles).

 

Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles: The Movie’ diangkat berdasarkan karakter yang dibuat oleh Kevin Eastman dan Peter Laird. Plot film ini mengikuti Leonardo saat ia dipaksa untuk memimpin saudara-saudaranya untuk menyelamatkan dunia dari Krang.

Kelanjutan dari serial televisi animasi ‘Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles’, diproduksi oleh Nickelodeon Movies dan Nickelodeon Animation Studio dengan animasi oleh Flying Bark Productions, Top Draw Animation, Digitoonz Media dan Cartoon Conrad Productions. Film ini disutradarai oleh pengembang serial Ant Ward dan Andy Suriano

Para karakter di film ini diisi oleh Ben Schwartz, Omar Benson Miller, Brandon Mychal Smith, Josh Brener, Haley Joel Osment, Kat Graham, dan Eric Bauza. ‘Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles: The Movie’ dirilis pada 5 Agustus 2022 oleh Netflix.

Sinopsis

Setelah mengalami kekalahan cukup telak, Leonardo/Leo(Ben Schwartz) mempunyai ide untuk mengirim Casey Jones (Haley Joel Osment) ke masa lalu sebelum invasi alien Krang. Michelangelo/Mikey (Brandon Mychal Smith) sang master magis membuka portal waktu dengan mengorbankan dirinya, dan mengirim Casey Jones untuk memperingatkan mereka di masa sebelum kunci gerbang alien menuju Bumi di dapat Foot Clan.

Terdampar di masa Raphael/Raph (Omar Benson Miller) terus bersitegang dengan Leonardo yang memang merupakan kakak tertua yang begitu egois. Pada misi mengagalkan pencurian, mereka gagal. Barang yang dicuri jatuh ke Foot Clan, itu tertanya adalah kunci portal alien Krang ke Bumi.

Melihat hal tersebut, Casey Jones seakan gagal mendahului hal yang harusnya tidak terjadi. Di saat yang sama Raph di culik Krang dan menjadi salah satu pasukan mereka. Kekuatan magis para kura-kura ninja pun hilang seketika saat melawan Krang One (Jim Pirri).

Leo, Donatello (Josh Brener), Casey Jones, April O’Neil (Kat Graham) dan Splinter (Eric Bauza) terpaksa melawan para alien Krang yang super kuat dengan kekuatan seadanya. Sembari menyelamatkan bumi, para ninja harus menyelamatkan saudara mereka Raph yang dijadikan anak buah Krang.

Template cerita kura-kura ninja tak pernah usang

© Netflix

Mungkin jenis plot besar ini sudah sering kalian lihat di berbagai film Ninja Turtles, bahkan dalam film live action bersama Megan Fox. Kebangkitan musuh dengan konflik internal salah satu anggota terus menjadi duet konflik yang selalu menegangkan. Konflik keegoisan Leonardo sang kakak tertua kali ini menjadi fokus utama.

Keegoisan Leonardo yang merasa caranya selalu yang terbaik untuk menumpas kejahatan menjadi senjata makan tuan yang sudah terlihat sejak awal. Cerita ini memang cocok untuk segala umur, sehingga anak-anak lebih cepat menangkap makna dan pesan yang ingin disampaikan dari kerja kelompok sang kura-kura ninja.

© Netflix

Bahkan munculnya Krang dengan berbagi virus mematikannya (bak virus zombie yang menular begitu cepat merubah semua makhluk menjadi ganas dan lupa akan segalanya) menjadi tidak begitu terasa. Kekuatan yang melebihi kekuatan para ninja, kontradiktif dengan perkembangan mereka di Bumi yang malah menjadi beban untuk mereka.

Penyelesaian dengan solusi sederhana nampaknya tepat untuk genre seperti ini. Tak begitu memusingkan, langsung tanpa kontak langsung yang mungkin beberapa penggemar tunggu-tunggu dari aksi masing-masing.

Kekuatan Ninja Turtles tak berarti

Dari awal kita di suguhkan kekuatan para kura-kura ninja dengan senjata khas mereka diperkuat dengan kekuatan magis hologram yang sesuai dengan warna khas masing-masing. Walau itu sudah sering kalian lihat di seri ‘Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles’, tak akan banyak berguna dalam movie ini.

© Netflix

Walaupun Raph dan Leonardo yang lebih menonjol dengan kekuatan super power Raph bersatu dengan teleportasi Leonardo yang begitu berguna di tiap pertarungan. Sayangnya kekuatan mereka berempat hanya menjadi ujung klimaks melawan Krang.

Minim karakter

Tak ada karakter tambahan dalam film ini, mungkin Casey Jones versi dewasa menjadi pelengkap para Ninja Turtles dengan April. Bahkan sang guru Splinter (Eric Bauza) menjadi tak berguna dalam movie ini. Krang sang alien utama juga tak terlihat begitu ganas, bahkan tingkah-tingkah konyolnya bersatu dengan tingkah konyol sang Ninja Turtles.

© Netflix

Kesimpulan

Plot sederhana yang sering tampil di tiap film Ninja Turtles seakan menguatkan template pertemuan konflik besar dengan konflik internal para ninja. Walaupun tak banyak lika-liku, ketegangan dari konflik ini tetap terasa dari awal hingga akhir laga.

Sayangnya kekuatan magis dari masing-masing ninja yang kita tunggu-tunggu tak begitu berguna menhadapi Krang ini. Ninja Turtles kembali menjadi ninja konvensional dengan tipe pertarungan jarak dekat dan senjata khasnya.

Peran Casey Jones yang harusnya menjadi kunci utama cerita, seakan hanya sebagai pelengkap aksi para ninja yang memang beraksi hanya berempat, yaitu Raph, Leo, Mikey, dan Donie.

 

Director: Andy Suriano & Ant Ward

Cast: Ben Schwartz, Omar Benson Miller, Brandon Mychal Smith, Josh Brener, Haley Joel Osment, Kat Graham, Eric Bauza

Duration: 82 minutes

Score: 6.8/10

WHERE TO WATCH

The Review

Rise of the Teenage Mutant Ninja Turtles

6.8 Score

Casey Jones (Haley Joel Osment) melakukan perjalanan waktu kembali ketika para alien Krang belum menginvasi Bumi dengan kunci yang harusnya para Kura-kura Ninja ambil. Leonardo/Leo(Ben Schwartz) yang terus bersitegang dengan Raphael/Raph (Omar Benson Miller) menjadi kendala tim. Sedangkan Michelangelo/Mikey (Brandon Mychal Smith) dan Donatello (Josh Brener) berusaha sebaik mungkin untuk menyatukan tim dan memperbaiki masa depan.

Review Breakdown

  • Character 7
  • Drawing 7
  • Entertain 7
  • Scoring 6
  • Story 7
Exit mobile version