Review Petrov’s Flu (2021)

Saat Keluarga Petrov Terjangkit Flu Berat, dan Mengubah Mereka Secara Perlahan

“Is it true that when a murderer dies, the ghosts of everyone he killed gather at his bed?” – Petrov’s son (Petrov’s Flu).

 

Sebuah film dari Kirill Serebrennikov yang tak biasa untuk penonjolkan efek pandemi yang tak berkesudahan. Diadaptasi dari novel best-seller karya Alexey Salnikov yang berjudul “The Petrovs In and Around the Flu”, Kirill Serebrennikov menulis naskah untuk filmnya sendiri.

Petrov’s Flu’ berjudul asli bahasa Rusia ‘Petrovy v grippe’ tersebut terpilih untuk bersaing memperebutkan Palme d’Or di Festival Film Cannes 2021 di mana film tersebut memenangkan Vulcan Award untuk sinematografi.

Tayang perdana di Cannes Film Festival pada 12 Juli 2022, ‘Petrov’s Flu’ sempat naik ke bioskop di Rusia mulai 9 September 2021. Dan kali ini masuk ke Indonesia melalui KlikFilm mulai 1 Maret 2022. ‘Petrov’s Flu’ dibintangi oleh Semyon Serzin, Chulpan Khamatova, Vladislav Semiletkov, Yuri Kolokolnikov, Ivan Dorn, Yuri Borisov.

Sinopsis

Petrov (Semyon Serzin) adalah seorang montir mobil di siang hari dan artis pembuat komik pada malam hari. Petrov terjangkit flu berat yang membuatnya mengalami banyak halusinasi berlebihan. Dirinya yang konsumtif tetap harus menjalani hari yang seperti biasa dan pergi keluar untuk mendapatkan sesuatu di kota di Yekaterinburg, Russia.

Petrov telah berpisah dengan istrinya bernama Nurlinsa Petrova (Chulpan Khamatova), seorang pustakawan, dan mereka memiliki seorang anak laki-laki (Vladislav Semiletkov). Mereka sempat bertengkar mengenai putra mereka yang juga menderita flu dan menuntut agar dia menghadiri drama sekolah.

Tidak seperti khalayak karantina global, mereka tetap bekerja seperti biasa dan sempat menyiapkan musim liburan. Kemudian dia bertemu dengan seorang penipu bernama Igor Artyukhin (Yuri Kolokolnikov) dan teman lamanya Sergei (Ivan Dorn).

Halusinasi yang parah membawa Petrov ke situasi-situasi genting di mana dirinya tak bisa lagi membedakan mana realita mana imajinasi sesaat yang tak karuan. Segala perspektif yang buta arah di segala penjuru kota. Tak hanya sudut pandang (POV) dari Petrov, sang istri Petrova juga membuat situasi seperti film aksi dengan dirinya menghadapi beberapa ancaman yang mematikan.

Petrova (Chulpan Khamatova) berubah dari pustakawan berkacamata menjadi maniak bermata hitam yang menggunakan pisau dengan kekuatan manusia super, membantai siapa pun yang menurutnya agak menjengkelkan.

Penggambaran unik stuasi pandemi

Pada awal film ini muncul pasti akan berkaitan dengan situasi pandemi dunia yang berkaitan dengan flu. Kirill Serebrennikov cukup lihai menerjamahkan novel dari Alexey Salnikov ke dalam naskah yang cukup rumit namun menarik. Flu yang bisa dibilang lebih parah dari keadaan sebenarnya, membuat halusinasi yang aneh dan membawa kita ke dunia baru. Sebuah gambaran fantasi imajinatif membuat logika film makin kabur dengan gaya yang begitu unik.

© Columbia Pictures

Bagi sebagian besar karantina membuat hal muram yang banyak terjadi. Dalam ‘Petrov’s Flu’ penggambaran situasi kota yang cukup muram, masyarakat yang mulai hancur hampir tanpa arah menjadi perhatian unik nan menarik.

Situasi politik pun tak luput dari plot yang menyentil isu-isu yang sedang berlangsung. Mengingat sang sutradara Serebrennikov pernah menjadi tahanan atas sebuah kasusnya, membuatnya lebih peka terhadap situasi yang propaganda dan birokrasi yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Rusia kala itu.

Permainan latar yang cemerlang

Dari sekian aspek film, inilah yang paling menarik. Latar tempat yang beragam dengan pengaturan yang cukup unik mewakili setiap adegan yang tak karuan menjadi lebih menarik dan tak membosankan. Bagi sebagian orang, adegan-adegan bak mimpi fantasi merupakan hal aneh yang tak terlihat ujungnya. Namun inilah yang digunakan Kirill Semyonovich untuk menggabungkan sebuah realitas ke dalam dunia barunya.

© Columbia Pictures

Peralihan di setiap bagiannya pun terkesan rapi. Tone warna yang seragam makin membuat film ini nyaman untuk ditonton. Sinematografi kelas atas, menampilkan hal unik tak berkesudahan menjadi hal menarik dari tiap pengambilan gambar. Tak heran jika penghargaan disematkan pada film ini dengan sinematografinya yang unik.

Peleburan mimpi dan logika

Sudut pandang Petrov bagai mimpi yang memiliki logika gila dari momen ke momen yang selalu memudar saat bangun tidur. Segala ekspresi yang tidak dapat ditebak bermunculan kerap kali membuat kita takjub walau sedikit kebingungan.

© Columbia Pictures

Situasi pandemi COVID yang sangat berkaitan dengan situasi flu yang melanda kota Yekaterinburg. Situasi-situasi yang membuat tidak nyaman akan sekumpulan yang dibuat tidak nyaman seperti kenyataanya. Ditambah situasi genting lainnya yang terus diselipkan dalam film. Pengabungan situasi genting dengan suasana liburan akhir tahun yang menggembirakan bersatu dengan mudah.

Kisah kaya dari Petrov

Serebrennikov memaparkan penyuntingan naratif sinema sebagai semacam propaganda semiotik. Kehidupan Petrov yang sulit untuk kita terka ke mana tujuannya, apalagi dengan permainan latar waktu tak menentu dari masa lalu, sekarang, dan masa depan cukup membingungkan. Tiap karakter di sekitar Petrov pun membuat alur campur ini semakin kaya.

Tak ada garis besar yang pasti untuk kita ikuti. Sudut pandang yang terus beralih makin jelas seperti drama teatrikal kontemporer. Ini memang menunjukan karakter Kirill Semyonovich yang juga sebagai ketua teater di Rusia.

Kesimpulan

‘Petrov’s Flu’ menemukan maknanya melalui sensasi, ingatan, dan estetika, menggambarkan pembusukan sosial dan politik dalam bentuknya yang paling murni tanpa kerumitan narasi linier yang menghibur. Pengaruh pandemi COVID yang dihubungkan dengan suasana meriah akhir tahun ditambah fantasi liar bersatu dengan cukup rapi seperti drama teatrikal kontemporer.

Kritik sosial yang disampaikan dengan cara berbeda, mengusung peleburan logika dan mimpi-mimpi imajinatif. Kisah Petrov yang penuh intrik pun menjadi sorotan segar dalam menghadapi pandemi tak berkesudahan. Peran lain yang tak cukup banyak bersatu dengan eratnya menonjolkan ekspresi yang tak terduga.

Kisah Petrov dengan flu beratnya cukup unik menjadi sajian teatrikal tanpa drama pelik. Cilers yang penasaran akan karya Kirill Semyonovich yang memenangkan pernghargaan untuk sinematografinya, bisa langsung menuju KlikFilm.

 

Director: Kirill Serebrennikov

Casts:  Semyon Serzin, Chulpan Khamatova, Vladislav Semiletkov, Yuri Kolokolnikov, Ivan Dorn, Yuriy Borisov

Duration: 145 Minutes

Score 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Petrov’s Flu

7.4 Score

Petrov (Semyon Serzin) yang terlah berpisah dengan istrinya Petrova (Chulpan Khamatova) terjangkit flu berat yang membuatnya mengalami banyak halusinasi aneh dari masa ke masa.

Review Breakdown

  • Acting 9
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 6
Exit mobile version