Review Petite Maman (2021)

Eksplorasi Hubungan Ibu dan Anak dengan Realisme Magis

“Secrets aren’t always things we try to hide. There’s just no one to tell them to.” – Nelly (Petite Maman).

 

Celine Sciamma (sutradara dan penulis skenario berkebangsaan Perancis) memulai karirnya dengan film tentang anak-anak (Water Lilies, Tomboy) kemudian berlanjut membuat film tentang remaja (Girlhood) berlanjut lagi dengan filmnya tentang usia dewasa (Potrait of a Lady on Fire) dan sekarang Sciamma menyajikan film yang bercerita tentang tiga generasi sekaligus, tentang seorang gadis kecil, ibu dan neneknya.

Film terbaru dari Celine Sciamma ini berjudul “Petite Maman” yang artinya “Little Mom” dan merupakan fillm yang bergenre drama fantasi. Film ini diputar untuk pertama kalinya dalam Festival Film International Berlin ke-71 pada tahun 2021 lalu.

Sinopsis Film

Film ini mengikuti kisah dari Nelly (Josephine Sanz) yang berusia delapan tahun, gadis ini merasa sedih karena tidak bisa mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya kepada nenek tercintanya. Bersama ibunya, Marion (Nina Meurisse) dan ayahnya (Stephane Varupenne), mereka harus mengemasi barang-barang milik sang nenek di panti jompo. Tempat dia meninggal, kemudian mereka harus melakukan hal yang sama pada rumah yang ditinggalkannya, rumah di mana dulu Marion tumbuh besar.

© MUBI

Keesokan harinya Nelly yang terbangun menemukan ibunya telah pergi entah kemana dan untuk menghibur dirinya, Nelly pergi bermain ke hutan yang mengelilingi rumah tersebut dan menemukan gadis seusia dengannya yang sedang berusaha membangun rumah pohon. Dengan cepat persahabatan pun mulai terjalin di antara keduanya.

Dongeng sederhana dengan sentuhan emosional

Premis ‘Petite Maman’ sangat sederhana di mana seorang gadis kecil bertemu dengan versi anak-anak dari ibunya dan berteman dengannya. Dalam waktu yang sangat singkat, mereka bisa saling memahami dan belajar dari satu sama lain.

Film drama ini secara emosional menggambarkan dengan indah hubungan ibu dan anak, ikatan keluarga dan keajaiban yang bisa dilakukan seorang anak kecil. Narasi dari Sciamma berisikan kebutuhan serta kerinduan dari anak-anak untuk mengidentifikasikan diri mereka dengan orang tuanya, walau pun terkadang harus diakui adanya kesenjangan besar yang memisahkan mereka.

© MUBI

Tentang adanya jarak yang tak terhindarkan antara generasi yang lebih muda dan generasi sebelumnya. Kita tentunya ingin mengetahui tentang masa lalu keluarga kita, terutamanya orang tua kita. Kita tentunya ingin tahu seperti apa orang tua kita ketika mereka seumur dengan kita. Sehingga dengan keterhubungan itu kita akan lebih mudah memahami pola pikir dan kepribadian mereka yang tentunya juga memudahkan kita untuk berkomunikasi secara lebih intim.

Film dari sudut pandang anak-anak

Setiap film yang dibuat oleh Sciamma hingga saat ini merupakan upaya untuk memahami dan mengekspresikan beberapa emosi mendalam seputar pengalaman hidup manusia. Dalam Petite Maman, Sciamma juga memberikan fokus tentang kesedihan dan kepedihan terlebih pada saat kita ditinggalkan untuk selamanya oleh orang yang kita cintai. Tumbuh dewasa, sebagian besar anak-anak memiliki titik emosional terdalam dalam hidup mereka ketika mereka harus terlebih dahulu menghadapi kematian dan berdamai dengan orang yang dicintai telah tiada.

© MUBI

Sementara Nelly berduka karena kehilangan neneknya, dia juga merasakan dampak dari kepergian ibunya (walau sementara). Keduanya berjuang mengatasi kesedihan dan kepedihan dengan caranya masing-masing. Yang tampaknya ternyata lebih sulit bagi sang ibu, karena ia mimilih pergi untuk mengatasi kesedihannnya itu.  

Dengan hanya beberapa karakter, film yang menjelajahi waktu ini bergulir dengan cerita yang ringkas dan sederhana dari sudut pandang anak-anak. Sciamma memahami kemampuan anak-anak untuk menyerap lingkungan sekitar mereka dan seberapa besar detail-detail itu mempengaruhi mereka. Di sini, Sciamma dengan sentuhannya mengartikulasikan secara menawan cara anak-anak memandang dan memproses kehilangan dan kesedihan.

Dihiasi berbagai makna simbolik

Sepanjang sebagian besar film, kamera digerakkan sejajar dengan mata Nelly, yang artinya orang tuanya atau orang dewasa lainnya hanya tampak kaki atau perut dalam bingkai bersamanya. Mereka perlu dengan sengaja membungkuk untuk berbagi ruang dengannya, sehingga sebagian besar pergerakan mereka seakan ada dalam bingkai terpisah. Hal ini merupakan simbolik dari kesenjangan antara Nelly dan orang tuanya, utamanya Marion ibunya.

© MUBI

Petite Maman juga menangkap berbagai warna dan situasi musim gugur, yang menandakan periode perubahan di mana hidup secara pasti melalui proses penuaan dan lalu mengalami kematian kemudian berlanjut bertumbuh kembali.

Sementara itu rumah menjadi titik pertemuan masa lalu dan masa kini, tempat berbagi kenyataan dan imajinasi. Saat persahabatan yang semakin berkembang di antara mereka, kedua gadis tersebut saling mengundang satu sama lain ke rumah masing-masing yang merupakan rumah yang sama. Tetapi dalam periode waktu yang berbeda, satu di masa Nelly dan lainnya di masa kecil ibu  Nelly. Berbagi secara paralel antara dua periode waktu dan bagaimana Nelly tumbuh dari pengalamannya.

Kesimpulan

© MUBI

Gagasan tentang seorang anak yang bertemu ibunya sendiri ketika seusia dengan dia sekarang untuk masing-masing membantu satu sama lain menghadapi peristiwa kehidupan yang penuh kepedihan. Disajikan dengan sederhana, ringkas namun indah dan penuh pesona emosi yang kuat. Meskipun secara jelas film ini merupakan lisah dewasa dari sudut pandang anak tapi ini juga sekaligus merupakan kisah seorang ibu.

 

Director: Celine Sciamma

Cast: Josephine Sanz, Gabrielle Sanz, Nina Meurisse, Stephane Varupenne, Margot Abascal

Duration: 72 minutes

Score: 7.7/10

WHERE TO WATCH

TBA

The Review

Petite Maman

7.7 Score

Pertemuan seorang anak kecil dengan sosok masa kecil ibunya membuat sebuah hubungan hangat yang intens tentang keluarga.

Review Breakdown

  • Acting 7.5
  • Cinematography 8
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 8
Exit mobile version