“All that pain and fear and sadness, that you’ve been avoiding this whole time. Tell it!” – Natacha.
Diangkat dari judul buku yang sama karya J.A. White yang rilis pada tahun 2018 lalu, ‘Nightbooks’ merupakan film yang mengusung genre horor fantasi besutan Netflix. Disutradarai oleh David Yarovesky, film horor yang ramah untuk anak-anak ini rilis pada 15 September 2021 menyongsong datangnya perayaan Halloween di Amerika Serikat.
Film ini berfokus pada karakter utama, Winslow Fegley, yang tiba-tiba masuk ke sisi dunia lain dari gedung apartemennya di Brooklyn, New York. Sepanjang durasi 103 menit, kita disuguhkan cerita yang penuh misteri, petualangan, penerimaan diri, hingga kisah haru di dalamnya.
‘Nightbooks’ berkisah tentang Alex (Winslow Fegley), seorang anak laki-laki yang terobsesi pada cerita horor. Ia telah menulis banyak cerita horor dalam sebuah buku berjudul Nightbooks. Namun pada suatu hari, Alex memutuskan untuk berhenti menulis cerita dan membuang Nightbooks miliknya.
Dari sanalah, cerita petualangan Alex berawal. Lift apartemen yang seharusnya membawa dia ke tempat pembuangan sampah justru berhenti di sebuah lantai apartemen yang terasa asing baginya. Alex akhirnya masuk ke dalam sebuah kamar apartemen dengan pintu terbuka yang ternyata setelah memasuki apartemen, Alex bertemu dengan seorang wanita berpenampilan eksentrik bernama Natacha (Krysten Ritter), seorang penyihir jahat yang telah menjebak Alex sehingga memasuki apartemen tersebut.
Natacha menginginkan sesuatu dari Alex, agar setidaknya, ia menjadi cukup berharga di mata Natacha dan terbebas dari rencana pembunuhan wanita itu.
Karena terdesak, Alex mengaku bahwa ia dapat menulis cerita horor. Hal itu membuat Natacha tertarik. Alex akhirnya harus menulis cerita horor untuk ia bacakan setiap malamnya kepada Natacha. Saat film berlanjut, dapat kita ketahui bahwa Alex bukan satu-satunya tawanan Natacha. Ada Yasmin (Lidya Jewett) dan seekor kucing bernama Lenore yang telah terjebak lebih dulu di sana.

Selebihnya, film ini mengisahkan bagaimana Alex dan Yasmin, bersama dengan Lenore bekerja sama untuk dapat keluar dari apartemen magis tersebut dengan berbagai cara.
‘Nightbooks’, seperti versi asli bukunya, memang diperuntukkan bagi anak-anak. Di masa pertumbuhan, anak-anak akan mulai menyelami berbagai jenis perasaan dan emosi. Film ini merupakan materi pembuka yang cukup bagus bagi anak-anak untuk mengenali perasaan asing tersebut.
Dikemas dengan beberapa dialog lelucon, terdapat banyak nilai tentang kehidupan yang dapat anak-anak dapatkan setelah menonton film ini. Terlebih, mengetahui tentang apa perasaan yang sedang mereka rasakan, bagaimana pentingnya memahami diri sendiri, hingga nilai-nilai persahabatan.
Namun tentu saja, film ini juga dapat dinikmati oleh orang dewasa. Sebab, film ini juga menyuguhkan hal-hal yang masih relatable bagi orang dewasa, seperti bagaimana sosok Natacha yang masih bergulat dengan trauma masa kecilnya.
Pembawaan karakter Alex oleh Winslow Fegley mempunyai andil besar dalam keberhasilan film ini. Fegley berhasil membuat karakter Alex hidup dalam dirinya dan menunjukkan setiap emosi yang Alex alami dengan luwes.
Bahkan, ketika terdapat perubahan emosi secara mendadak dalam dirinya, Fegley dapat menunjukkan itu secara mulus kepada penonton. Bersama dengan Lidya Jeweet yang berperan sebagai Yasmin, mereka berhasil membangun chemistry yang kuat dan terkesan tidak memaksakan.

Lalu, penampilan Krysten Ritter dalam film ini tidak perlu diragukan. Berkat dirinya, karakter Natacha, si penyihir jahat yang kuat dan mendominasi dapat dirasakan oleh penonton.
Mengenai kostum dan properti, tim produksi film ini mempunyai riset yang mendetail. Karakter Alex yang polos dan menyukai buku tergambar dari penampilannya yang mengenakan kaca mata dengan baju dan tatanan rambut yang tidak neko-neko.
Lalu untuk Natacha, penampilannya yang cukup eksentrik dengan berbagai hal gemerlap yang melekat dalam dirinya seperti make-up, sarung tangan, kostum, juga rambut warna-warninya dapat menggambarkan kepribadiannya yang ingin menunjukkan kekuasaan dan kehebatan dirinya hingga orang-orang berpikir dia tidak mempunyai satu pun kisah sedih.
Bagi karakter Yasmin, kepribadian yang tangguh dan mempunyai tekad yang kuat dapat dilihat dari kostumnya yang bergaya simple dan selalu berwarna gelap.

Teknik pencahayaan dan musik pendukung dari film ini juga turut membangun suasana lebih hidup. Terlebih perbedaan tone cahaya dilakukan untuk membedakan dunia nyata dan dunia fantasi. Namun, untuk penambahan musik pendukung di beberapa adegan terkesan terlalu penuh dan menganggu.
Hal lain yang perlu diacungi jempol dari film ini adalah aspek visualisasi. Penggambaran latar tempat perpustaakaan di apartemen Natacha, ruangan di mana tumbuhan magis Natacha tumbuh, hingga hutan unicorn dan rumah permen di mana Natacha menyekap penyihir yang asli, semua itu sungguh memanjakan mata kita sebagai penonton.
Sedikit hal lain yang mungkin perlu disayangkan pada film ini adalah penggambaran motif dan background beberapa karakter pendukung yang tidak digambarkan. Seperti dari mana dan bagaimana Lenore bisa ditawan oleh Natacha, juga bagaimana Yasmin dapat terjebak di sana.

Walaupun film ini mempunyai kesan seram dan gelap, namun tidak ada adegan berdarah-darah yang dapat menganggu penonton, terlebih bagi anak-anak. Dunia fantasi yang dilustrasikan oleh film ini juga cukup bisa diterima oleh nalar orang dewasa.
Di samping itu semua, ‘Nightbooks’ merupakan film ringan sarat makna yang cocok ditonton oleh semua kalangan dari berbagai umur.
Director: David Yarovesky
Cast: Winslow Fegley, Lidya Jewett, Krysten Ritter
Duration: 103 minutes
Score: 6.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Nightbooks
'Nightbooks' berpusat pada Alex, seorang anak kecil penyuka cerita horor. Suatu hari, ia terjebak di dalam Apartemen seorang penyihir jahat. Hidupnya bergantung pada cerita horor yang ia baca setiap malamnya.