“Di dunia yang terus berubah, ada hal yang ga akan berubah,” – Sisi (My Sassy Girl).
‘My Sassy Girl‘ merupakan film yang dibuat ulang dari film Korea Selatan berjudul sama yang rilis pada tahun 2001. Versi orisinalnya menghadirkan Cha Tae Hyun dan Jun Ji Hyun sebagai pemeran utama, sedangkan versi Indonesianya dibintangi oleh aktor yang mukanya sedang sering nampang di beberapa proyek film dan serial, Jefri Nichol, dan penyanyi yang baru melakukan debut akting, Tiara Andini.
Kehadiran Jefri Nichol di film ini cukup kontras dengan beberapa proyek terdahulunya. Kerap mendapat peran sebagai pria yang bengal dan nakal, di film ini Jefri ditantang untuk berperan sebaliknya, menjadi pria pintar senantiasa menuruti pacarnya yang diperankan oleh Tiara Andini.
Tiara, dengan segala upayanya, mencoba untuk menjadi sosok karakter yang memiliki sifat mendominasi akan pasangannya. Hasilnya? Belum bisa dibilang memuaskan, namun cukup untuk diberi satu jempol.
Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan ditulis naskahnya oleh Tititen Wattimena, duo di balik trilogi ‘Dilan’ ini membuat cerita ‘My Sassy Girl’ yang mudah diikuti dan terus memberikan gebrakan demi gebrakan di hubungan karakter Jefri dan Tiara.
Sinopsis
Gian (Jefri Nichol) seharusnya pergi ke rumah tantenya karena sang tante ingin menjodohkan Gian dengan mantan kekasih almarhum anaknya. Namun sejak di stasiun hingga di dalam gerbong kereta, Gian terjebak dalam situasi harus mengurus gadis mabuk bernama Sisi (Tiara Andini) hingga harus membawanya ke hotel.
Terjadi kesalahpahaman antara Gian dan Sisi yang membawa mereka ke dalam pertemuan demi pertemuan selanjutnya, membentuk sebuah kebersamaan di mana Gian menemukan dirinya tak bisa dan tak mau lepas lagi dari Sisi meski Sisi seringkali merundungnya. Sisi yang punya sisi muram akibat masa lalunya pun menemukan kebahagiaan setiap kali bersama Gian.
Sayangnya, Sisi selalu merasa ia tidak pantas berbahagia sementara Gian selalu berusaha menuruti kemauan Sisi, seaneh apapun permintaan Sisi, demi bisa membawa Sisi lepas dari kesedihan yang kerap Gian temukan di antara segala tingkah Sisi yang konyol.
Aksi konyol Tiara Andini
Sejatinya, Tiara Andini bisa saja mendapatkan dua jempol untuk aktingnya di film ini. Namun, satu jempol sudah cukup mewakili untuk debut aktingnya di sini. Sebagai seorang debutan, Tiara cukup mampu menghidupi karakter “sassy” milik Sisi yang frontal. Mulutnya tak segan-segan mengeluarkan ancaman jika ia merasa dirinya tak senang dengan perilaku seseorang. Gian pun tak luput dari mulut “nyerocos” milik Sisi.
Hal ini yang akhirnya menjadi bukti jelas bahwa Sisi adalah bagian dominan dari hubungannya dengan Gian. Sisi tak mau mereka minum es teh manis, Gian turuti. Sisi ingin melihat orang bermain hujan-hujanan, Gian rela basah-basahan untuk melihat wanita itu tersenyum kembali. Sisi ingin bertukar alas kaki (heels) dengan Gian yang sedang memakai sneakers, Gian turuti keinginannya untuk bertukar.
Sisi di sini adalah sosok wanita yang memegang kendali akan hubungannya, kerap mengancam Gian dengan ancaman putus atau lainnya yang serupa.
Sifat serba nurut Gian dan Sisi yang “sassy” ini menjadi pemantik komedi dari film ini. Tiara Andini mampu menjadikan beberapa adegan-adegannya menjadi sesuatu yang konyol. Masih jauh dari sempurna, tetapi setidaknya Tiara bisa mengeksekusi sebagian kemunculannya menjadi unsur komedi, yang tentu menambah nilai tambah ‘My Sassy Girl’.
Tak perlu banyak menerka untuk ceritanya
‘My Sassy Girl’ tidak memiliki cerita yang berliku. Narasinya dibangun linier, lurus memanjang tanpa cabang. Fokusnya tentu ada di Gian dan Sisi. Gian yang sebelumnya tak pernah dibawa ke rumah Sisi, akhirnya mulai diajak ke rumah dan berkenalan bersama orang tua Sisi.
Gian awalnya ragu bahwa hubungan yang mereka sedang jalani ini sebenarnya hubungan apa, akhirnya perlahan mulai terjelaskan ketika Sisi berani mendeklarasikan bahwa Gian adalah pacarnya. Gian bahkan tak tahu tanggal jadian mereka, tetapi seiring berjalannya film, tanggal itu akan terkuak.
Selama kurang lebih 120 menit, tidak ada karakter lain yang ikut diceritakan di film ini. Semuanya serba Gian dan Sisi. Kalaupun ada, paling hanya karakter sampingan seperti teman-teman Gian yang tak semua paham apa maksud dari kehadiran mereka ini apa selain muncul hanya untuk meledek Gian.
Pertemanan mereka terasa kaku, tak menambah esensi apa-apa sehingga jika mereka tidak dimunculkan sekalipun pasti film ini juga akan berjalan saja sebagaimana mestinya.
Walau demikian, itu menjadikan ‘My Sassy Girl’ sepenuhnya film Gian dan Sisi. Penonton bisa melihat bagaimana hubungan mereka berkembang. Bagaimana seorang pria yang sedang menggeluti sekolah magister, yang notabene memiliki pemikiran lebih kritis, bisa luluh menjadi seorang Yes Man di hadapan pacarnya. Ada pula beberapa twist di film atau hal tak terduga yang cukup mengejutkan.
Pacaran di kereta itu keren, lho!
Satu detail yang mungkin perlu dibicarakan di sini adalah bagaimana ‘My Sassy Girl’ selalu menunjukkan bahwa transportasi umum, khususnya kereta, adalah sesuatu yang sangat berpengaruh bagi hubungan Gian dan Sisi.
Di tengah banyaknya film bertema anak muda yang terlibat asmara, selalu ada unsur mobil pribadi untuk bermobilitas. Namun, Gian dan Sisi tetap setia menjadi AnKer (ANak KEReta) ketika harus melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Mereka juga kerap menjadikan stasiun sebagai titik temu.
Pemandangan stasiun-stasiun di film ini sangat beragam. Khususnya kalian para anker di Jabodetabek, pasti akan menyadari beberapa stasiun yang muncul di film ini. Moda transportasi kereta lainnya seperti MRT juga ada di film ini, menunjukkan betapa pacaran menggunakan transportasi umum itu tetap keren dan romantis. Bisa berduaan seperti Gian dan Sisi di dalam gerbong kereta itu mengasyikkan.
Tangkapan kamera ‘My Sassy Girl’ turut memperlihatkan hiruk pikuk kota Jakarta sebagai dua muda mudi yang tengah dimabuk asmara. Banyak momen yang tercipta di beberapa destinasi ibukota seperti Gian dan Sisi yang gemar berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah. Selain itu, kehijauan kota turut tersaji karena kegemaran mereka mengunjungi taman kota di Jakarta.
Kesimpulan
‘My Sassy Girl’ memang masih jauh dari kata memuaskan, tetapi beberapa aspek dari film ini layak mendapatkan pujian. Cerita yang mudah diikuti dan visual kereta demi kereta yang muncul bisa memantik penontonnya untuk mulai membiasakan diri bermobilitas menggunakan transportasi umum, khususnya kereta.
Tiara Andini memikul beban yang cukup berat untuk film ini, menjaga mood film yang kadang lucu kadang sedih tetap terjaga dari awal hingga akhir. Ia mampu mengimbangi penampilan Jefri Nichol, aktor yang memiliki jam terbang lebih tinggi darinya.
Di sisi lain, Jefri juga mampu menjadi lawan main yang baik bagi Tiara karena kehadirannya sebagai Gian yang berhasil menghibur dengan baik. Di tengah monotonnya karakter-karakter yang sering Jefri perankan, bermain sebagai Gian cukup memberi angin segar bagi portofolionya.
Director: Fajar Bustomi
Cast: Tiara Andini, Jefri Nichol, Mahalini Raharja, Raja Giannuca, Mahen Ibnu Wardani, Indy Barends, Surya Saputra dan Ferry Salim.
Duration: 117 minutes
Score: 6.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
My Sassy Girl
Gian (Jefri Nichol) seharusnya pergi ke rumah tantenya karena sang tante ingin menjodohkan Gian dengan mantan kekasih almarhum anaknya. Namun sejak di stasiun hingga di dalam gerbong kereta, Gian terjebak dalam situasi harus mengurus gadis mabuk bernama Sisi (Tiara Andini) hingga harus membawanya ke hotel. Terjadi kesalahpahaman antara Gian dan Sisi yang membawa mereka ke dalam pertemuan demi pertemuan selanjutnya, membentuk sebuah kebersamaan di mana Gian menemukan dirinya tak bisa dan tak mau lepas lagi dari Sisi meski Sisi seringkali merundungnya. Sisi yang punya sisi muram akibat masa lalunya pun menemukan kebahagiaan setiap kali bersama Gian. Sayangnya, Sisi selalu merasa ia tidak pantas berbahagia sementara Gian selalu berusaha menuruti kemauan Sisi, seaneh apapun permintaan Sisi, demi bisa membawa Sisi lepas dari kesedihan yang kerap Gian temukan di antara segala tingkah Sisi yang konyol. Menarik bukan kisah mereka? Yuk sama-sama kita tunggu kehadiran film ini di bioskop kesayangan kamu sesaat lagi.