“What she taught me was to feel that you’re part of this place, not a visitor.” – Craig Foster.
Mendekati akhir tahun 2020, Netflix menghadirkan film dokumenter bawah laut dengan gurita yang menjadi tokoh utamanya. Craig Foster, seorang co-founder Sea Change Project menjadi narator dalam dokumenter ini.
Dari sekian banyak film dokumenter tentang aneka satwa di lautan luas, film ini tampil agak berbeda, yaitu dengan mengajak kita untuk mengetahui lebih dalam bagaimana kehidupan di dasar laut.
Seperti yang kita ketahui, banyak spesies dan terumbu karang di dasar laut yang sangat cantik dan harus di jaga kelestariannya.
Craig Foster mengajak kalian untuk mengenali salah satu hewan dasar laut yang membuatnya penasaran, yaitu Octopus vulgaris (nama ilmiahnya-red) atau kita mengenalnya sebagai gurita. Dalam narasi yang dibacakan langsung oleh Craig, membuat kita juga merasakan dekatnya dengan dasar laut, terutama dengan gurita yang mengambil banyak peran dalam film ini.
Gurita merupakan hewan laut bebas yang memiliki delapan lengan dengan alat pengisap dengan bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Tubuhnya termasuk sangat fleksibel sehingga bisa masuk kedalam celah bebatuan yang sangat sempit di dasar laut.
Film dibuka dengan visualisasi laut di kala senja hari, dan daun kelp yang tinggi menjulang. Banyak orang mengatakan bahwa gurita itu adalah semacam alien, namun ketika kita melihat dan mengenal lebih dekat dengan hewan ini, kita akan mulai merasa mirip dalam banyak hal. Tentu dunia yang berbeda untuk kita.
Awalnya, Craig merasa kesulitan saat ombak besar mengarah kepadanya, terlebih lagi karena suhu dalam air mencapai sekitar 8-9 derajat Celcius. Dengan suhu air sedingin itu, akan cukup membuat kalian sulit untuk bernapas.
Waktu itu, rasanya Craig tidak ingin berurusan dengan dunia perfilman lagi karena segala masalah yang menimpanya. Namun mulai lain rasanya ketika ia mulai masuk ke dasar laut, berpegang kepada daun kelp untuk membawanya lebih bawah lagi. Ketika sudah menemui berbagai macam binatang disana, tiba-tiba ia ingin memotret dan merekam apa saja yang ia liat di bawah laut ini.
Craig melihat benda aneh disebelah kirinya, kumpulan cangkang kosong yang terbentuk seperti batu. Ikan-ikan yang ada disana pun tampak bingung ketika melihatnya. Begitu dilihat lebih dekat, ternyata gurita keluar dengan cepat dari sana dan membuat rasa ingin tahu Craig dengan makhluk itu muncul.

Sesuai dengan judul filmnya, ‘My Octopus Teacher’, sang narator mengajak kita untuk berenang lebih dalam setiap harinya untuk mengamati gurita satu ini. Saat Craig menghampiri sarang utamanya, ia langsung melihat gurita yang ia jumpai. Namun sayang sekali, gurita itu tampak takut dan bersembunyi dibalik alga yang tipis, lalu melilit badannya seperti jubah, dan mengintip Craig dibalik celah kecil.
Dari sana Craig mulai merasa ada sesuatu yang tidak biasa dan harus dipelajari dalam gurita ini. Mulai terpikir ide gila menurutnya, bagaimana jika ia datang tiap hari tanpa melewatkan sehari pun untuk mengamati gurita itu? Lalu di hari pertama, karena ia tahu bahwa gurita itu sempat terusik akan kehadirannya, maka ia meninggalkan kamera underwater di dekat sarangnya untuk melihat aktivitasnya.
Ditemani dengan alunan musik yang sedikit jenaka, ia memperlihatkan kondisi gurita yang mendekat ke kamera milik Craig. Gurita itu tampak penasaran dengan benda baru berkilau yang dilihatnya di dasar laut. Dia mulai mendekat dengan perisai yang menutupi badannya berjaga-jaga takut ada sesuatu yang terjadi. Dia mulai mencoba untuk menyentuh dengan 2000 tentakel miliknya dan merasa itu benda yang aman dan ia sukai.
Bagi Craig, butuh dilakukan secara rutin untuk mengenal lingkungan tempat gurita itu berada. Karena disana akan disuguhi pemandangan hutan kabut, dan tumbuhan alga yang menjulang tinggi.
Ketika sedang menjelajahi lingkungan sekitarnya, ia melihat adanya gua-gua kecil yang dipenuhi oleh pyjama shark (pemangsa gurita), memiliki kulit yang bergaris dan indra penciuman yang kuat. Tentu sebuah ancaman berbahaya bagi gurita dan hewan-hewan sekitar sarangnya hiu tersebut.
Keesokan harinya, Craig datang kembali untuk melihat guritanya kembali. Saat dia mendekat ke sarangnya, si gurita tampak menunggu kehadirannya sehingga tanpa disangka, gurita itu menjulurkan salah satu lengannya dan mulai merekatkan diri ke tangan Craig. Hal itu membuatnya terkejut dan senang karena gurita yang telah menerima kehadirannya. Sejak saat itu, si gurita sudah tidak terusik dengan kehadiran si narator, sehingga ia bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Hari demi hari, Craig mempelajari aktivitas sang gurita. Dimulai dari badan gurita yang bisa menjadi berduri, bisa halus, dan bisa mengeluarkan tanduk di kepala mereka, dan bisa berkamuflase dengan sekitarnya. Kesehariannya pun hanya berenang, merangkak. Ada saat dua kaki muncul dan dia mulai berjalan menggunakan dua kakinya tersebut.
Lalu kelucuan lainnya ketika ia membentuk tubuhnya seperti batu dan batu itu tampak berjalan sedikit demi sedikit. Seperti itulah cara dia menyamar untuk menipu lawannya.
Hidup gurita yang hanya 1-2 tahun pun menuntutnya untuk bertahan hidup sendiri karena tidak memiliki orang tua layaknya hewan lainnya. Ia harus bisa bertahan hidup dengan mencari banyak cara untuk menghindar dari musuh yang berusaha untuk memangsanya.

Di hari ke-52, Craig mulai mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan didalam air seperti kamera lensa underwater dan alat lainnya. Satu momen menarik terlihat saat si gurita yang mulai mengikutinya dari belakang dengan ditemani dengan backsound yang terdengar lucu, namun pada saat yang bersamaan, tiba-tiba lensa milik Craig terjatuh dengan cepat, membuat si gurita tampak terkejut dan menjauh dengan cepat. Rasanya seperti menghancurkan kepercayaan yang dimiliki si gurita kepadamu. Sejak kejadian itu, si gurita tidak kembali ke sarang awalnya.
Menghilang beberapa hari, Craig pun mulai mempelajari jejak yang dimiliki hewan laut sekitar sana, dan memang sangat sulit dibedakan menurutnya, karena semua tampak sama. Dari jejak gurita, jejak heart urchin, jejak ikan, dan jejak cacing. Dia merasa harus mempelajari semua itu untuk bertemu dengan si gurita.
Lalu Craig merasa seperti detektif untuk mencari keberadaan gurita yang katanya hewan yang tidak mungkin untuk ditemukan. Dia mulai mencari hewan dimangsanya, bekas serangannya, hingga perubahan kecil alga yang ia lewati. Akhirnya, dengan pencariannya selama sepekan itu, ia berhasil menemukan gurita tersebut.

Adegan menegangkan pun hadir dikala si gurita yang dimangsa oleh hiu yang memang mengincarnya. Kejar-kejaran pun terjadi, dengan cepatnya hiu berenang mengikuti bau dari gurita, si gurita pun tidak kalah cepat dengan hiu itu sehingga membuat lawannya sempat kewalahan.
Berbagai cara telah dilakukan oleh si gurita untuk menghindar, karena si hiu memiliki penciuman yang sangat tajam, hal itu membuat gurita kehilangan sebagian lengannya karena tergigit oleh si hiu.
Craig yang saat itu hanya merekam kejadian menegangkan tadi hanya bisa melihat dan hanya memikirkan untuk membantu. Jika Craig mulai ikut dalam pertarungan itu, maka semua ikan akan pergi meninggalkannya.
Ketika adegan kejar-kejaran telah berakhir, dengan pemenangnya ialah sang pemangsa. Dengan hilangnya lengan si gurita, membuat Craig berpikir apakah itu kesalahannya?
Banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang hinggap di kepalanya. Ia merasa, apa yang terjadi pada gurita juga ikut ia rasakan dalam dirinya. Secara psikologis, kita akan mulai memikirkan kematian dan kerapuhan yang kita miliki sendiri, mencemaskan keluarga dan lainnya.
Sebelumnya, Craig tidak pernah merasa sentimental terhadap hewan. Tetapi, gurita mengajarkannya untuk peka terhadap hal lain. Karena itu dia mengajak putranya (Tom Foster) untuk ikut melihat dasar laut bersamanya.
Ketertarikan dengan bawah laut sudah dirasakan oleh Tom sejak kecil. Craig pun banyak menceritakan tentang betapa indahnya bawah laut jika dilihat secara langsung. Ia pun mengajak Tom untuk melihat gurita yang selama ini ia ceritakan.
‘My Octopus Teacher’ telah mendapat banyak penghargaan, salah satunya penghargaan terbesar yang dimenangkan oleh film ini ialah Academy Awards dengan kategori Best Documentary Feature, dan BAFTA Awards dengan kategori Best Documentary.
Film ini menghadirkan sinematografinya yang sangat indah dan membuat penonton bisa menikmati kedalaman lautan.
Kita akan banyak disajikan visual yang diambil dengan kamera closeup, seperti partikel-partikel laut, tentakel gurita, dan hewan-hewan laut seperti ubur-ubur, ikan-ikan kecil yang berwarna-warni. Semua hewan laut yang beraneka warna ini sangat menarik dan tidak membosankan untuk dilihat. Ditambah lagi dengan iringan backsound yang membuatmu ikut merasakan pesona bawah laut.
Bagi kita yang menyukai film dokumenter, terlebih lagi dengan dunia satwa yang tinggal di lautan, film rujukan ini layak untuk kita tonton.
Director: Pippa Ehrlich & James Reed
Narator: Craig Foster
Duration: 85 minutes
Score: 8.3/10
WHERE TO WATCH
The Review
'My Octopus Teacher'
Craig Foster mengajak kalian untuk mengenali salah satu hewan dasar laut yang membuatnya penasaran, Octopus vulgaris (nama ilmiahnya). Dalam narasi yang dibacakan langsung oleh Craig, membuat kita juga merasakan dekatnya dengan dasar laut, terutama dengan gurita yang mengambil banyak peran dalam film ini.