“Kerjain apa yang sekarang perlu kamu kerjain. Inget, sekarang kamu bawahan aku.” – Sofia.
Klik Film Productions yang merupakan satu lini dengan Falcon Pictures baru-baru ini merilis dua film terbarunya, ‘Sampai Jadi Debu’ dan ‘Karena Kamu Cuma Satu’. Kedua film ini baru-baru ini hadir di layanan OTT Klik Film.
Kedua film ini memiliki ciri khas tersendiri, ‘Sampai Jadi Debu’ lebih mengarah ke genre drama keluarga dengan latar belakang di Solo, sedangkan ‘Karena Kamu Cuma Satu’ berlatar belakang kisah asmara di Jakarta dengan logat Batak yang kental di sepanjang filmnya.
Keduanya akan kita bahas satu per satu, dan akan kita mulai dengan ‘Karena Kamu Cuma Satu’.

Di film yang disutradarai Indra Gunawan ini, fokus cerita masuk kepada sepasang kekasih, Sofia (Ayusitha) dan Binsar (Kevin Ardilova), yang saling jatuh cinta, namun usia mereka terpaut cukup jauh, yaitu 10 tahun.
Sofia merupakan asisten dosen yang menjalin hubungan dengan mahasiswa hukum tingkat akhir bernama Binsar. Selama ini Sofia selalu didesak oleh orang tuanya di kampung untuk segera menikah karena usianya yang sudah tak lagi muda. Di sisi lain, Binsar juga harus membantu ayahnya, Saelan (Joe P-Project) yang mempunyai usaha metro mini untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari, dan juga menyelesaikan kuliahnya.
Namun Sofia juga jengah disebut perawan tua oleh sejumlah mahasiswanya yang selalu mengaitkan kesendirian seorang perempuan yang seolah tabu di mata masyarakat. Bahkan Binsar sering kali bercanda tentang ‘status’-nya itu yang membuat hubungan keduanya renggang.

Suatu hari, saat sedang ‘narik’ metro mini bersama ayahnya, seorang pria paruh baya membooking metro mini nya untuk mengantarnya pergi ke kantor pengadilan karena mobilnya mogok tepat di depan metro mini mereka mangkal.
Binsar mengenali lelaki itu sebagai Turpin (Asrul Dahlan), pengacara kondang yang juga berasal dari Sumatera Utara. Tak lama, Saelan dan Turpin, langsung akrab saat itu juga karena berasal dari daerah yang sama. Sedangkan Binsar diberinya kartu nama agar ia bisa magang nantinya di kantor Turpin.
Begitu terkejutnya Binsar saat menjadi asisten di kantor Turpin, ternyata ada Sofia juga di situ. Usut punya usut, ternyata Sofia adalah keponakan Turpin, dan sedang membantu pamannya menyelesaikan kasus di pengadilan.
Apakah cinta mereka kedua akan kembali seperti sedia kala?

Film ‘Karena Kamu Cuma Satu’ sebetulnya mempunyai premis menarik, dengan latar belakang keluarga Binsar yang terjepit usaha metro mini nya karena tergeser oleh ojek online.
Terlebih dengan dialog intens berbahasa Batak yang kerap dilontarkan Saelan dan Turpin menjadi sesuatu yang sangat-sangat menghibur di film ini. Sayangnya logat Sofia malah tak terdengar Batak sama sekali, tak ada bedanya dia dengan Binsar yang kurang lebih sama.
Penekanan latar belakang Batak tampaknya hanya menjadi bumbu film romansa ini agar terlihat beda dari film-film bergenre serupa. Jokes-nya memang menarik, tapi konfliknya terlihat datar-datar saja, tanpa ada sesuatu yang intens, dan menarik perhatian kita sebagai penonton.

Karena datar itulah, semuanya berlangsung mulus, dan bisa ditebak seperti apa ending-nya nanti. Film ini masih terlihat cheesy aIa sinetron. Padahal isu beda umur bisa diangkat ke level yang lebih tinggi lagi, sayang kesempatan bagus itu dilewatkan begitu saja oleh film ini.
Director: Indra Gunawan
Cast: Ayushita, Kevin Ardilova, Joe ‘P-Project’, Asrul Dahlan, Odet Kravitz, Boy Idrus, Heri Cahyono
Duration: 79 Minutes
Score: 6.1/10
WHERE TO WATCH
The Review
Karena Kamu Cuma Satu
'Karena Kamu Cuma Satu' menceritakan romansa sepasang kekasih, Binsar dan Sofia, yang memiliki perbedaan umur cukup jauh, yaitu 10 tahun.Apakah cinta mereka bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi?