“Does the media exist to tell the truth or is it that whatever the media tells is true?” – Aravind (Jana Gana Mana).
‘Jana Gana Mana’ adalah film India yang telah rilis perdana pada 28 April 2022 kemarin, dan mendapatkan berbagai pujian dari para kritikus di box office. Film drama-hukum ini disutradarai oleh Dijo Jose Antony dan dibintangi oleh sederet bintang berbakat India, seperti Prithviraj Sukumaran, Suraj Venjaramoodu dan Mamta Mohandas.
Tidak hanya bercerita tentang sisi politik India, film ‘Jana Mana Gana’ juga menyinggung kebiasaan setiap orang pada umumnya, di India pada khususnya. Lewat durasi yang cukup panjang, apakah ada jaminan bahwa penonton bisa terhibur dengan segala drama dalam film ini?
Sinopsis film
Cerita berawal dari penemuan mayat seorang profesor perempuan bernama Saba Mariyam (Mamta Mohandas) di sebuah tanah luas pinggir jalan. Setelah terungkap oleh media, kematian Saba diberitakan terjadi setelah ia diperkosa. Tubuhnya kemudian dibuang dan dibakar di tempat yang tak terlihat. Beruntung, ada seorang saksi mata yang tidak sengaja melihat kejadian tersebut.

Mengingat reputasi Saba yang cukup dikenal oleh kalangan mahasiswa, kematiannya pun menimbulkan amarah di seluruh negeri. Sosoknya menjadi sorotan media, tak jarang ia menjadi inspirasi bagi para mahasiswa revolusioner yang menginginkan keadilan. Tidak hanya itu, cepatnya berita-berita di media sosial membuat publik geram dengan kasus keji yang tak kunjung mendapatkan penyelesaian.

Seorang polisi bernama Sajjan (Suraj Venjaramoodu) akhirnya diutus untuk mengambil kasus itu. Dengan berani, ia berjanji kepada keluarga Saba bahwa dirinya akan menemukan pelaku selama 30 hari. Harapan Sajjan dan perlakuannya yang sangat baik kepada keluarga Saba dan aktivis mahasiswa membuat dirinya tampil bak pahlawan. Namun, sudah benarkah apa yang publik yakini selama ini?
Meski durasi panjang, film terus menegangkan
Jika melihat durasi film yang memakan waktu lebih dari 2 jam 30 menit, para penonton mungkin awalnya akan merasa ragu-ragu untuk memulai. Namun, sejak awal kita sudah dibuat tegang dengan kecelakaan yang terjadi hingga akhirnya membuka kasus utama. Hal inilah yang menjadi daya tarik dari film, dengan skoring menebarkan serta tone film yang terlihat sendu.

Ketegangan film ‘Jana Gana Mana’ tetap dijaga hingga akhir film. Durasi yang panjang dibuka dengan alur cerita yang juga terjalin dengan cepat. Membuat penonton tidak terasa sudah memasuki babak kedua, di mana cerita berbalik memasuki titik terang.
Isu yang dekat namun dikemas dengan rumit
Tidak semudah itu misteri pembunuhan Saba dapat dipecahkan. Sebuah plot twist baru mulai tercipta memasuki pertengahan film. Ketika penonton mungkin bertanya, inikah akhir dari misteri atau apakah kejutan yang akan muncul selanjutnya, sang pengacara (Prithviraj Sukumaran) dengan lantang memberikan pembelaannya.

Menariknya, argumen yang disampaikan lebih menohok sanubari penonton sebagai manusia, dan membuat penonton mempertanyakan kepercayaan dan kebenaran dirinya. Dengan tenang, Aravind menjalin pembelaan tanpa terburu-buru. Memberikan contoh yang masuk akal terkait perilaku masyarakat yang kerap main hakim sendiri. Sang pahlawan, seketika berubah menjadi lawan.
Sosial media justice
Tak ayal lagi, sosial media sudah banyak berpengaruh besar terhadap kita. Hal inilah yang sebenarnya disinggung dengan “keras” oleh Aravind sebagai pengacara. Media, sebagai sebuah wadah aspirasi masyarakat, wadah yang seharusnya memberikan kebenaran, tidak diserap dengan baik oleh masyarakat itu sendiri. Tidak heran, jika kasus tersebut menyulut kemarahan publik yang besar karena adanya peran media yang melebih-lebihkan.

Dari film tersebut juga terlihat, betapa masyarakat senang sekali menghakimi sesuatu tanpa dasar-dasar hukum. Meski perbuatan tersebut cukup memuakkan, namun bukan berarti kita sebagai masyarakat hukum harus main hakim sendiri. Sekali lagi, media seakan menjadi tonggak kebenaran di masa sekarang. Mirisnya, apa yang masyarakat lihat saat ini dianggap sebuah kebenaran yang mutlak.
Kesimpulan
‘Jana Gana Mana’ adalah salah satu film drama misteri India yang sangat menarik dan membawa pesan-pesan mendalam. Memang tidak banyak adegan menegangkan, namun narasinya sendiri amat menyentuh realita hingga terasa menakutkan. Apakah kita bisa menjadi masyarakat yang asal menghakimi tanpa mengolah kenyataan dengan baik? Film tersebut membuat kita mempertanyakan setiap kebenaran yang selama ini diyakini.

Skoring film yang baik, cerita menarik, serta akting luar biasa menjadi kenangan indah bagi ‘Jana Gana Mana’. Adapun bagi para pembaca yang ingin menonton, anda bisa menyaksikan film ini melalui layanan streaming Netflix.
Director: Dijo Jose Antony
Cast: Prithviraj Sukumaran, Suraj Venjaramoodu dan Mamta Mohandas.
Duration: 165 minutes
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Jana Gana Mana
Cerita berawal dari penemuan mayat seorang professor perempuan bernama Saba Mariyam (Mamta Mohandas) di sebuah tanah luas pinggir jalan. Seorang polisi kemudian membantu mengungkap kasus tersebut, sementara ia sendiri terjebak lebih dalam dengan peran yang tak diketahui oleh publik.